Penikmat budaya populer pastinya sudah enggak asing lagi dengan lagu Peri Cintaku yang diputar di berbagai platform. Lagu yang awalnya dibawakan oleh Marcel Siahaan, kemudian dinyanyikan ulang oleh Ziva Magnolia ini adalah lagu kebangsaan para pejuang cinta beda keyakinan.
Menjalankan cinta beda keyakinan memang sulit. Masalahnya, yang butuh dipersatukan bukan cuma insan yang saling mencinta, melainkan keluarga bahkan komunitas. Halangan dan larangan sudah menjadi makanan sehari-hari, bahkan menjadi duri bagi rencana hubungan yang serius. Ancaman dibuang dari komunitas atau bahkan keluarga dekat akan selalu membayangi.
Apakah kamu tengah menjalani cinta beda keyakinan? Jika iya, kamu mungkin membutuhkan sedikit motivasi atau inspirasi tentang bagaimana untuk keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. Tonton film-film ini saja yuk!
Rekomendasi film sedih tentang beda keyakinan
Cin(t)a (2009)
Sudah beda agama, beda suku pula. Itulah halangan yang dialami oleh Annisa dan Cina. Bertemu di kampus, keduanya enggak bisa membendung rasa suka dan kenyamanan pada saat bersama. Semua obrolan dan pemikiran Annisa dan Cina seolah menyatu.
Sayangnya, sulit bagi mereka untuk bersatu. Agama dan suku mereka berbeda, sehingga keluarga enggak akan merestui jika mereka melangkah ke jenjang pernikahan. Pada akhirnya, mereka harus mengalah dan mengakhiri cinta merrka sendiri.
Selain menceritakan kisah Annisa dan Cina, film ini juga mewawancarai beberapa orang yang dalam dunia nyata memang menjalani cinta beda agama. Cinta mereka terlihat begitu nyata.
Little Jerusalem (Le Petit Jerusalem) (2005)
Kisah cinta beda agama enggak hanya marak terjadi di Indonesia saja. Bahkan, Little Jerussalem memberikan sajian yang membuat kita paham, bahwa ada beberapa kisah cinta beda agama di luar sana yang justru bisa lebih ekstrem memberikan penderitaan cinta. Dari judulnya, mungkin kamu bisa menebak apa dua keyakinan berbeda yang dianut oleh pasangan ini. Ya, Yahudi Ortodoks dan Muslim.
Film dari Prancis ini berkisah tentang Laura, seorang gadis dengan keyakinan Yahudi Ortodoks, yang berpacaran dengan Djamel, pemuda Islam. Laura menganggap bahwa Djamel adalah oasis di tengah masalah keluarganya. Djamel pun merasa sangat cocok dengan Laura.
Sementara itu, keluarga Djamel pun berterus terang kepada Laura, bahwa jika ingin menikah dengan Djamel, Laura harus menjadi mualaf. Pada akhirnya,, Djamel pun memutuskan hubungan dengan Laura.Keputusan ini diambil Djamel lantaran menyadari, bahwa dirinya enggak akan bisa hidup tanpa bantuan finansial dari keluarganya yang berada dan Laura juga enggak bisa berpindah agama.
Meskipun akhir kisahnya enggak sesuai dengan keinginan penonton, tetapi inilah jalan yang terbaik.
Akhirat: A Love Story (2021)
Akhirat membawa kisah cinta beda agama menjadi sesuatu yang lebih kompleks dan juga surrealis. Berawal dari kisah cinta beda agama antara Timur yang beragama Katolik dan Mentari yang beragama Islam, pada akhirnya sebuah kecelakaan mobil membawa mereka ke alam antara –bukan dunia nyata, tetapi belum ke alam akhir.
Mereka berdua akhirnya gentayangan, saling bertengkar, sebelum kemudian mendapatkan banyak pelajaran yang berharga. Film ini menarik karena bukan cuma berfokus pada permasalahan beda agama, tetapi bagaimana kematian seharusnya dipandang dan bagaimana hal itu memberikan dampak kepada orang-orang yang ditinggalkan.
Kendati kebahagiaan di akhir enggak sesempurna yang diinginkan oleh penonton, tetapi inilah win win solution terbaik yang bisa disajikan di dalam hubungan mereka.
Aimee & Jaguar (1999)
Bukan cuma isu perbedaan agama, film ini juga mengusung isu LGBT. Maka dari itu, enggak heran jika ia cukup kontroversial.
Film ini mengeksplorasi kisah kehidupan Felice, seorang Yahudi yang “bersembunyi” di tengah kekuasaan NAZI Jerman dan Lily, perempuan yang suaminya bekerja di bawah NAZI.
Felice menyamar dan bekerja menjadi wartawan di sebuah majalah NAZI. Ia juga menjalin “hubungan tanpa status” dengan Ilse, ART Lilly. Dari sana, mereka berkenalan dan hubungan berlanjut semakin intens.
Awalnya, Lily enggak tahu bahwa Felice adalah orang Yahudi. Pada saat ia mengetahui kenyataan itu, ia tetap menyayangi Felice. Sayangnya, kisah mereka harus berakhir semenjak lost contact pada tahun 1944, beberapa waktu setelah Felice dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi.
Film ini mengawali dan mengakhiri kisah dari narasi Lily dan Ilse tentang bagaimana sosok Felice serta bagaimana mereka berjuang untuk menyelamatkan diri. Ini bukan film yang ringan, beberapa adegannya cukup “panas”, hubungan Felice dan Lilly pun enggak stabil. Namun, ini adalah film bertema NAZI Jerman unik yang akan menyenangkan bagi penyuka sejarah.
Ira & Abby (2006)
Kisah cinta beda agama antara Ira, pria Yahudi yang merupakan kandidat doktor, dengan Abby, perempuan yang enggak memeluk Yahudi ini bermuara hingga ke jenjang pernikahan.
Kelihatannya mulus? Enggak juga.
Perbedaan antara keduanya menghantui hingga pernikahan. Perselisihan demi perselisihan yang terjadi akibat kaget lantaran banyaknya perbedaan membuat mereka memutuskan buat bercerai.
Film komedi romantis ini adalah film yang memberikan kita sudut pandang lain tentang “mencintai orang yang berbeda keyakinan dan latar belakang budaya”. Bukannya hal itu enggak baik, tetapi kerap ditemukan kesulitan adaptasi antarpasangan lantaran prinsip fundamental yang berbeda.
Pada akhirnya, sebelum benar-benar berjuang buat kekasih yang berbeda agama, kita harus bertanya lagi kepada diri kita sendiri: apakah kita siap untuk hidup berdampingan hingga meninggal dengan pasangan yang punya prinsip berbeda?
Romeo & Juliet (2009)
Apakah ini kisah Shakespeare? Temanya memang kurang lebih sama, tetapi dengan kearifan lokal!
Perbedaan “keyakinan” yang menghalangi hubungan bukan hanya tentang agama. Bahkan, di beberapa cerita, perbedaan keyakinan itu meliputi klub bola. Ya, bagi fans fanatik, klub bola terkadang menjadi seperti “agama”. Inilah yang menjadi batu sandungan sejoli dalam Romeo & Juliet.
Rangga adalah suporter Persija (The Jak) yang terlibat tawuran dengan suporter Persib (Viking) Kedua klub bola itu memang bermusuhan sejak lama. Namun, enggak dapat ditolak oleh Rangga rasa sukanya pada pandangan pertama terhadap Desi, adik dari pemimpin (Viking)
Sudah bisa diduga, hubungan mereka enggak cuma mendapatkan tentangan dari suporter lain, tetapi juga keluarga Desi! Pada akhirnya, keduanya memutuskan untuk kabur ke tempat yang sama sekali enggak ada hubungannya dengan kedua klub itu.
Sayangnya, akhir kisah dari film ini enggak bahagia. Harus ada yang berkorban karena fans fanatik lain yang enggak terima dengan hubungan ini.
Film ini mendapatkan banyak sambutan baik di berbagai festival film, tetapi enggak di Indonesia. Pihak Viking marah karena digambarkan suka memaki dan pihak The Jak enggan film ini disiarkan untuk menjaga suasana kondusif.
***
Dari beberapa rekomendasi film di atas, kita belajar bahwa dalam kehidupan sosial, cinta saja enggak cukup untuk membuat hubungan menjadi nyaman. Jika sudah berbicara soal keluarga dan hidup bersama, aspek “keyakinan” juga harus dipikirkan. Apakah kamu sudah berpikir tentang hal itu sebelum memutuskan menjalin hubungan yang lebih jauh?