Valve benar-benar serius dalam memberantas cheater dalam game Dota 2. Setelah sebelumnya mereka nge-banned lebih dari 40 ribu pemain, kini mereka juga nge-banned 46 atlet esports profesional yang diduga menggunakan cheat.
Melansir situs PCGamer, Valve sudah nge-banned 46 pemain dan melarang mereka buat ikut berkompetisi di ajang resmi Dota 2. Salah satu tim yang diduga ketahuan menggunakan cheat adalah tim Knights, saat turnamen regional Tiongkok DPC Winter Tour pada Januari yang lalu.
Tim Knights yang diduga menggunakan cheat berhasil merebut posisi ketiga, serta mendapatkan hadiah sebesar USD 27 ribu dan juga lolos ke turnamen Lima Major 2023. Performa mereka di turnamen Lima Major 2023 sendiri terbilang sangat mengecewakan, dengan mencatatkan hasil 1-15 sepanjang turnamen.
Usai kompetisi tersebut, tim Knights sendiri langsung melakukan rebranding. Mereka kini berubah nama menjadi Antartic Penguins, dan mengganti hampir semua pemain yang diduga ketahuan menggunakan cheat. Tim ini juga langsung didiskualifikasi dari DPC musim 2022/23, dan tersisih dari kompetisi tersebut.
Perfect World Esports selaku publishing parter Valve buat kawasan Tiongkok, mengatakan jika Valve sudah memberikan hukuman buat 46 pemain. Setidaknya 21 pemain terkena banned permanen dan dilarang ikut turnamen resmi Dota 2 yang Valve selenggarakan. Kemudian 13 pemain terkena banned selama dua tahun, dan 12 pemain lainnya terkena banned satu tahun.
Sayangnya belum ada informasi lebih lanjut soal daftar nama pemain-pemain yang terkena banned tersebut. Valve sendiri sudah menegaskan, jika mereka enggak akan memberikan ruang buat para cheaters dalam game mereka. Sebelumnya mereka telah nge-banned lebih dari 40 ribu pemain Dota 2 yang terbukti menggunakan cheat.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!