Pada Maret lalu, Google mengejutkan dunia game dengan mengumumkan bahwa mereka sedang menyiapkan sebuah konsol yang berbasis cloud gaming, bernama Google Stadia. Dengan konsol atau layanan gaming dari Google ini, kalian hanya perlu konfigurasi internet yang cukup cepat untuk bisa memainkan game. Google Stadia pun telah direncanakan rilis pada 19 November 2019.
Gebrakan yang dibuat Google untuk dunia game ternyata memancing perusahaan lain untuk membuat hal yang serupa, enggak terkecuali Valve. Yap, perusahaan yang mengembangkan Steam ini dikabarkan bakal masuk dalam persaingan cloud gaming, loh.
Valve is working on "Steam Cloud Gaming" according to partner site code update. Partners will need to sign an addendum to their terms.
Could this be a competitor to @GoogleStadia?https://t.co/7AQ9YxCol8
— Steam Database (@SteamDB) November 6, 2019
Akun Twitter bernama Steam Database menemukan deretan kode yang diduga sebagai petunjuk bahwa Valve sedang menyiapkan sebuah layanan cloud gaming. Pada deretan kode tersebut, ada sebuah kalimat yang menyatakan, “Anda harus menyetujui persyaratan dalam Steam Cloud Gaming Addendum sebelum melanjutkan”.
Walau belum ada pengumuman resmi dari Valve, penemuan deretan kode tersebut menjadi petunjuk kuat jika Valve siap masuk dalam kompetisi cloud gaming. Apalagi jika kita mengingat bahwa Steam merupakan salah satu platform gaming terbesar untuk game PC. Dengan kemudahan teknologi cloud gaming, gamer enggak perlu perangkat khusus untuk bisa bermain game.
Jika Valve memang benar-benar sedang menyiapkan layanan cloud gaming, langkah yang mereka ambil terbilang cukup tepat. Mengingat persaingan mereka dengan Epic Games Store terbilang cukup ketat, maka kehadiran layanan cloud gaming mungkin bisa semakin mengukuhkan Valve sebagai salah satu raksasa gaming.
Kemudahan yang ditawarkan cloud gaming terlihat cukup menjanjikan di industri game. Dengan teknologi ini, pemain bisa mengakses perpustakaan game dengan koneksi internet yang kuat. Walau, syarat tersebut mungkin jadi kendala untuk beberapa negara yang belum memiliki akses internet kencang, termasuk Indonesia.
Apakah kalian yakin Valve mampu bersaing di kompetisi cloud gaming? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar game lainnya, ya!