-Sebagai game shooter taktis, pemula kurang memaksimalkan potensinya di Valorant.
-Banyak pemula yang masih mengira game ini hanya menekankan elemen aksi, padahal bermain taktis adalah kunci.
Sebagai game baru, banyak yang mulai jatuh hati sama Valorant. Meski terlihat mengusung konsep karakter di dalam permainannya, Valorant punya elemen shooter taktis yang lebih kentara. Oleh karenanya, banyak pemula yang mungkin masih bingung untuk menciptakan permainan terbaik supaya menang dengan mudah di game ini.
Biasanya, para pemula belum hafal dengan pola permainan di game ini. Sederhananya, jika kalian pernah bermain Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) secara kompetitif, kalian bisa dengan mudah menguasai gaya bermain di Valorant. Tapi, ada juga beberapa poin lain yang patut diperhatikan.
Nah, supaya kalian bisa sedikit lebih menguasai game ini, berikut KINCIR kasih tips yang bisa kalian gunakan di dalam game.
1. Jarang Menggunakan Skill
Bagi kalian yang baru pertama kali main Valorant, mungkin kalian sering lupa menggunakan skill karakter. Ada dua kemampuan yang bisa dibeli, tapi setiap karakter dipersenjatai lebih dulu oleh Signature Abillity yang di-refresh setiap ronde serta punya cooldown di dalam game.
Ada Agent dengan kemampuan yang wajib dipakai seperti healing milik Sage. Oleh karenanya, kemampuan tersebut harus sering digunakan. Selain itu, smoke milik karakter seperti Omen maupun Brimestone wajib dipakai dari awal ronde dimulai.
2. Terlalu Banyak Bergerak Saat Menembak
Karena kemampuan karakter terlihat sangat aktif, ada kalanya kita menganggap Valorant sebagai game action shooter. Padahal, dengan banyak bergerak di saat menembak, arah peluru di game ini bisa belok sangat jauh. Kalian enggak bisa sembarangan menggocek musuh sambil menahan tembakan lantaran spray yang dihasilkan bisa sangat mengganggu.
Biasanya, orang yang berhasil berhenti lebih dulu dan mengatur tembakan akan jadi pemenang di setiap adu tembak di Valorant. Hal lain yang juga patut diperhatikan adalah posisi crosshair yang harus ditempatkan sejajar. Dengan begini, arah tembak bisa lebih akurat dibanding kalian menaruh crosshair terlalu bawah atau justru terlalu tinggi.
3. Kurang Memperhatikan Ekonomi
Salah satu fitur kunci dari game tactical shooter adalah fase buying di setiap ronde. Tim yang menang bakal mendapat keuntungan cash yang lebih banyak ketimbang mereka yang mati dan kalah di ronde tersebut. Oleh karenanya, memerhatikan ekonomi di Valorant juga jadi aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemula.
Pertama, jangan terlalu overbuying. Dari selepas ronde tiga, tim yang kalah bisa mengumpulkan cukup Credits untuk membeli SMG semisal Spectre, Armor, dan skill. Ada kalanya sisa uang juga harus ditabung untuk ronde selanjutnya. Pasalnya, jika kerap mati, uang kita tidak bisa bertambah sehingga senjata yang bisa kita pakai hanya SMG saja.
4. Sangat Berisik Saat Main
Di dalam Valorant, fitur suara sangat penting. Suara derap langkah kaki dari lawan maupun interaksi dengan senjata atau obyek lain bisa terdengar. Oleh karenanya, pemain yang tidak menjaga step bisa terdeteksi dengan mudah.
Wajib hukumnya untuk menekan tombol shift setiap masuk ke daerah yang rawan. Selain itu, sangat disarankan juga untuk melakukan reload di posisi yang aman. Jika suara senjata terdengar, musuh bisa saja menyergap sehingga kita tidak bisa menembak dan mati dengan telak.
5. Tidak Berperan Sebagai Attacker/Defender
Seperti halnya CS:GO dengan konsep Terrorist dan Counter-Terrorist, di game ini pemain akan bermain sebagai Attacker dan Defender. Biasanya, para pemula enggak mau mengikuti gaya dan cara bermain sebagai faksi dan hanya peduli dengan kill saja. Padahal, ada objektif untuk memasang Spike atau menjinakannya.
Sebagai Attacker, anggota tim harus bisa membuat taktik terbaik agar sampai ke situs bom dan memasang Spike. Sementara itu, Defender hanya punya tugas sederhana untuk menjaga situs bom sebelum Attacker berhasil memasang Spike. Sayangnya, masih saja ada yang mungkin lebih semangat maju ke tempat musuh ketika jadi Defender.
6. Buta Map dan Bingung dengan Sekitar
Penting untuk bisa tahu apa yang terjadi di sekitar. Pemain harus melihat minimap setiap kali bermain. Pasalnya, banyak informasi penting yang bisa dilihat dari radar. Jika sering membaca minimap, kita bisa mengetahui posisi musuh dengan sangat mudah.
Biasanya, pemula lebih sering melihat pojok kanan yang menampilkan pengumuman kill. Padahal, minimap fungsinya jauh lebih penting. Ada kalanya, posisi spike maupun arah serangan yang sedang berlangsung juga bisa kita lihat di bagian radar.
7. Tidak Melakukan Komunikasi dengan Anggota Tim
Terakhir, hal yang paling umum adalah masalah komunikasi. Di game multiplayer, komunikasi dengan pemain lainnya sangat penting. Di 2020 ini rasanya seorang gamer di platform PC sudah punya headset. Kalau kalian takut enggak bisa berbahasa Inggris, sekadar menyebutkan situs bom untuk jadi target serangan juga lebih baik daripada tidak sama sekali.
Di Valorant ada juga fitur komunikasi yang lebih praktis, yakni fungsi ping. Dengan menekat tombol alt, kita bisa menandai titik atau misal spike yang jatuh dari musuh. Dengan begini, anggota tim lainnya bisa tahu obyektif atau langkah apa yang seharusnya bisa diambil.
***
Apakah kalian juga pemula yang baru menyentuh game ini? Semoga apa yang KINCIR berikan bisa memberikan sedikit pencerahan agar kalian bisa makin jago main Valorant, ya!