Sebagai salah satu pemain yang telah malang-melintang di skena esports Indoensia. Famouz punya banyak segudang pengalaman yang bisa diceritakan kepada kalian. Dari perjalanan kariernya sebagai pro player, betapa gemarnya Famouz kepada game FPS. Bahkan sampai sederet prestasi yang telah diraihnya.
Baru-baru ini pemain bernama lengkap Fikri ini dinobatkan sebagai MVP di VCT Indonesia Stage 2 Week 3 dengan total KDA sebesar 145/103/42. Statistik ini tentunya gemilang bagi Famouz pasalnya hal ini menunjukan bahwa dirinya punya skill di atas rata-rata. Sayangnya, Bigteron Astro gagal lolos ke VCT 2021 SEA dan mereka harus gugur setelah dikalahkan oleh Boom Esports di partai final.
Untungnya, KINCIR mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Famouz dan mendapatkan beberapa fakta menarik tentangnya. Penasaran? Langsung simak artikel berikut ini.
Memang Gemar Main FPS
Ternyata skill yang dimiliki oleh Famouz saat ini telah ditempa sejak lama. Pasalnya, dirinya memang menyukai game genre FPS. Kepada tim KINCIR Famouz mengatakan bahwa game-game warnet jadi favoritnya sejak lama seperti Point Blank dan Crossfire. Akan tetapi untuk skena kompetitif dirinya menekuni Counter Strike: Global Offensive dan Valorant.
Pasca menguasai seluk-beluk FPS, player bernama Fikri Zacky ini memulai karier profesionalnya di Sintex. Di dalam tim ini, Fikri akhirnya menjajal berbagai macam turnamen lokal pada tahun 2017 awal. Bersama dengan timnya yang dulu banyak pengalaman yang berhasil diperoleh sehingga membentuk dirinya seperti sekarang.
“Dulu waktu di tim Sintex, saya dan tim sering ikut turnamen. Meskipun jarang menang tapi saya dapat banyak hal yang akhirnya membuat saya berkembang di ranah game FPS ini,” ujar Famouz kepada tim KINCIR.
Lewat skill yang sudah terasah akhirnya Famouz mulai mencuri perhatian publik dan namanya kian dikenal di dalam komunitas. Famouz beserta empat rekan timnya yang dulu akhirnya membubarkan diri dan menjalani karier masing-masing.
Langsung Jatuh Hati Pada Pandangan Pertama ke Valorant
Kepada tim KINCIR, Famouz mengaku bahwa ketika Valorant hadir, dirinya langsung tertarik memainkan game besutan Riot Games tersebut. Famouz yang terbilang aktif menonton streaming di Twitch akhirnya terbawa hype dari para streamer kondang di sana yang memainkan Valorant. Menurutnya, game ini mirip dengan Counter Strike: Global Offensive namun terdapat banyak elemen lain yang menarik hatinya.
Terutama tiap Agent yang punya skill yang variatif. Menurutnya, hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri untuk game Valorant. Tanpa pikir panjang, dirinya memainkan Valorant dan mulai menguasai seluk-beluk game tersebut hingga akhirnya sampailah Famouz di posisi yang sekarang.
Dari Twitch, dirinya juga mendapatkan banyak belajar soal Valorant. Baik itu soal skill tiap Agent sampai gameplay dari para streamer di sana. Ditambah dengan basic skill yang telah dikuasainya selama menekuni Counter Strike: Global Offensive, Famouz jadi pemain yang mengerikan di dalam pertandingan.
Initiator Jadi Role Paling Pas Untuk Famouz
Pemain dengan pengamatan yang baik sangat cocok untuk role inisiator. Pasalnya, di peran in isi pemain wajib mampu membaca pergerakan musuh sehingga bisa menentukan langkah untuk melakukan serangan. Famouz adalah pemain dengan spesifikasi mumpuni di peran ini. Selain penguasaan map, dirinya juga punya keahlian dalam mengarahkan skill untuk membuka posisi lawan.
Agent-Agent seperti Sova, Skyee dan Viper jadi favoritnya dan terbukti ketika karakter tersebut digunakan olehnya, Bigetron Astro mampu memperoleh kemenangan. Tiap Agent yang tadi telah disebutkan memang sangat efektif di dalam pertandingan. Sebut saja Sova dengan Recon Bolt-nya yang bisa memberikan informasi posisi lawan.
Dalam wawancara eksklusif bersama KINCIR, Famouz mengatakan bahwa tiap Hero yang punya utility dalam memberikan informasi jadi favoritnya. Soalnya, mereka jadi Agent krusial yang akan menentukan timing dan arah duelist untuk masuk ke lokasi site.
“Agent-agent yang jadi favorit saya itu kayak Sova dan Skyee. Selain mekanik skill-nya cocok dengan kapastias saya, mereka juga berperan penting di awal pertandingan untuk menentukan strategi apa yang akan dipakai oleh tim.”
Meniatkan Diri Masuk Skena Kompetitif Valorant
Setelah merasa bahwa skill-nya di Valorant terus meningkat, akhirnya Famouz memutuskan bahwa dirinya akan menekuni menjadi pro player di game ini. Bersama dengan rekan timnya yang sekarang yaitu Cud, XO, Fatpenguin, Fidelwow dan Nay, Famouz akhirnya membangun chemistry dengan kelima yang lainnya.
Usaha mereka pun berbuah hasil, kelima pemain ini direkrut oleh Moprh Team dan jadi roster orisinil di tim tersebut. Tidak sedikit prestasi yang telah diraih oleh Famouz dan kawan-kawan selama berseragam tim esports bentukan Reza Arap tersebut. Bahkan dirinya dinobatkan sebagai 2020 Best Player Based on ACS + ADR.
Sayangnya, setelah gagal di First Strike dan VCT Stage 1, mereka tidak melanjutkan kontrak dengan Morph Team dan resmi hengkang dari tim tersebut. Perpisahan pun tak terelakkan dan kelima roster ini akhirnya direkrut oleh Bigetron Astro.
Kekompakkan dari Cud, Famouz, Fidelwow, Nay, Fatpenguin, dan XO memang sangat kuat. Pasalnya, sejak awal mereka sudah membangun chemistry dan sepertinya akan sulit untuk memisahkan mereka.
Akan Bertahan Lama di Esports Valorant
Ketika ditanya oleh tim KINCIR soal niatannya berada di skena kompetitif Valorant, Famouz menjawab dengan lantang bahwa dirinya akan bertahan lama di game ini. Artinya, dalam jangka waktu yang panjang, Famouz beserta lima rekan timnya akan terus menggeluti industri ini. Pasalnya, dirinya melihat bahwa esports Valorant akan bertahan lama juga.
“Saya dan kelima roster yang lain akan bertahan lama di Valorant. Pastinya akan banyak Agent yang akan hadir di masa yang akan datang dan membuat permainan jadi semakin berkembang.”
Memang, saat ini baru ada 15 Agent namun sudah membuat Valorant begitu menarik untuk disaksikan. Apalagi ketika ada turnamen besar berlangsung. Tiap pro player memiliki gameplay masing-masing dengan mengandalkan skill tiap Agent. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada lagi Agent yang akan hadir dan hype dari esports Valorant akan ikut meningkat.
Famouz juga menambahkan bahwa perkembangan industri ini akan semakin pesat terutama untuk Valorant. Asalkan sang pengembang yaitu Riot Games rajin mengadakan turnamen baik skala nasional maupun internasional. Pasalnya, game besar seperti CS:GO saja bisa jadi dead game karena minimnya turnamen yang diselenggarakan.
***
Bisa dibilang perjalanan karier Famouz sangat mulus. Dari tahun 2016—2017, Famouz telah mondar-mandir di skena kompetitif dari Counter Strike: Global Offensive hingga akhirnya berlabuh ke Valorant. Lewat skill miliknya, Famouz mencetak beberapa prestasi membanggakan dan pastinya akan semakin berkembang di masa yang akan datang. Soalnya Famouz sudah “jatuh cinta” ke Valorant dan akan terus menekuni game ini dalam jangka waktu yang lama.
Bagaimana pendapat kalian soal profil dari Famouz ini? Silakan tulis jawabannya di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.