(Dota 2) Profil Abed, Anak Ajaib dari Filipina Pemangku Harapan EG Juarai TI

Di skena esports Dota 2 Asia Tenggara dan bahkan dunia, Abed dikenal sebagai salah satu pemain berbakat dengan potensi tanpa batas.


Wilayah Asia Tenggara saat ini menjadi salah satu area yang diperhitungkan di skena Dota 2. Banyak pemain-pemain serta tim-tim hebat yang berasal dari regional salah satunya adalah Abed. Dia adalah salah satu pemain kebanggan SEA dan saat ini tengah membela tim asal Amerika Utara, Evil Geniuses (EG).

Selain sepak terjangnya di dunia kompetitif, Abed juga dikenal sebagai pemain pertama yang berhasil meraih 11.000 MMR sebelum akhirnya disusul oleh 23Savage yang berhasil mencapai 12.000 MMR. KINCIR akan rangkumkan profil dari Abed salah satu pemain jempolan dari Asia Tenggara. Yuk, simak baik-baik kisahnya berikut ini.

Muda dan Berbahaya

Abed Dota 2.
Abed Dota 2. Via Istimewa.

Buat kalian yang belum tahu, ternyata Abed ini masih memiliki usia yang relatif muda yaitu 20 tahun. Abed lahir tepatnya pada 2 Agustus 2000 dan memiliki nama lengkap Abed Azel L. Yusop. Dia tercatat mulai aktif di skena Dota 2 sejak tahun 2015 silam.

Sejak tahun itu, Abed aktif membela berbagai tim seperti MSI-EvoGT, Trackmate, Execration, Team Onyx, Digital Chaos, Fnatic hingga sejak 16 September 2019 membela Evil Geniuses.

Pada turnamen major terbaru, yaitu Singapore Major 2021, Abed sukses membawa EG ke partai grand final. Namun sayang, EG harus merasakan comeback dari Invictus Gaming dengan skor 2-3.

Tidak Pernah Absen di TI Sejak 2017

Abed Dota 2.
Abed Dota 2. Via Istimewa.

Sebagai salah satu turnamen akbar di skena Dota 2, The International (TI) kerap menjadi patokan bagi seorang pemain. Jika hal itu tepat, maka Abed adalah satu diantara pemain yang tak pernah absen di ajang TI sejak 2017. Abed merasakan tiga TI dengan dua tim yaitu Digital Chaos (2017) dan Fnatic (2018-2019.

Selama berlaga di TI, pencapaian terbaiknya adalah pada tahun 2017 dengan Digital Chaos dengan menduduki peringkat 12. Bersama Fnatic di tahun 2018 dan 2019, Abed hanya mampu duduk di peringkat 13 dan 14. Walaupun tidak bisa masuk 10 besar, konsistensi Abed tampil di gelaran TI ini patut diapresiasi.

Pemain Pertama yang Menembus 11.000 MMR

Via Istimewa

Abed tercatat sebagai pemain Dota 2 pertama yang berhasil menembus 11.000 MMR. Hal ini dia lakukan pada 13 Mei 2020, 5 tahun setelah pertama kali memulai kariernya sebagai pemain Dota 2 profesional. Pencapaian Abed ini melewati jalan yang panjang sejak pertama kali dia mulai berkompetisi sebagai pro player.

Abed tercatat meraih 8.000 MMR pada 6 Agustus 2016 dan memasuki tahun 2017 tepatnya pada tanggal 19 Maret 2020, Dia berhasil mencapai 9.000 MMR. Pencapaian ini membuat dirinya menjadi pemain Filipina pertama yang menorehkan 9.000 MMR.

Selang setahun, Abed mencatatkan rekor dengan menjadi pemain pertama yang menorehkan 10.000 solo MMR tepatnya pada 25 Juni 2017. Pada 18 Juni 2019, Abed mencatatkan 10.000 MMR dibawah sistem medal baru dari Valve. Setahun setelahnya pada 13 Mei 2020, Abed menjadi pemain pertama yang berhasil menorehkan 11.000 MMR.

Hero Favorit Abed

Via Istimewa

Berposisi sebagai midlaner atau carry, Abed memiliki Hero signature yaitu Meepo, Invoker dan Ember Spirit. Secara total, Abed telah bermain menggunakan Meepo sebanyak 482 kali, Invoker sebanyak 362 kali dan Ember Spirit sebanyak 248 kali.

Soal statistik, Meepo memang merupakan Hero favorit dari Abed dengan winrate yang menyentuh angka 73,24 %. Selain Meepo, Invoker dari Abed juga menyentuh angka 64,64 % win rate. Di peringkat ketiga ada Ember Spirit dengan win rate mencapai 66,94 persen.

Pendapatan Fantastis

Via Istimewa

Sudah berkompetisi di sken Dota 2 sejak 2015 lalu, tentu Abed sudah merasakan berbagai pencapaian dengan pendapatan yang tidak main-main. Hingga kini tercatat Abed sudah berhasil mengumpulkan uang hingga 455 ribu dolar atau menyentuh angka Rp6 miliar.

Angka ini belum termasuk keberhasilannya bersama EG yang menduduki peringkat dua di gelaran Singapore Major 2021 yang sukses digelar pada pekan lalu.

Pada gelaran Singapore Major 2021, Abed dan EG berhasil menduduki peringkat dua dengan hadiah sebesar 100rb USD atau setara dengan Rp 1,4 Miliar. Selain itu, EG juga akan mendapatkan 450 DPC Points yang akan berguna bagi turnamen selanjutnya. Patut ditunggu kembali sepak terjang Abed bersama EG di berbagai turnamen selanjutnya.

***

Meski masih muda, Abed buktikan bahwa usia bukanlah penghalang. Prestasinya mendapat MMR besar membuat banyak tim profesional mengincarnya. Kini, dia pun jadi harapan Evil Geniuses untuk bisa kembali mengklaim Aegis di ajang The International 2021. 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.