(Dota 2) Singkirkan Alliance, T1 Amankan Delapan Besar di The International 10

Setelah tumbang atas PSG.LGD di babak upper bracket The International 10 (TI 10), tim Dota 2 T1 harus berlaga di posisi lower-bracket melawan Alliance. Kabar baiknya, semangat #IndoPride masih menyala dengan kemenangan meyakinkan atas tim asal Swedia tersebut.

Dalam dua game, Alliance dibuat tidak mampu berbuat banyak dalam permainan. Dengan dominasi penguasaan map dan rotasi serangan yang terukur, T1 berhasil membuat Alliance harus pulang ke kampung halaman mereka di Swedia.

Dalam game pertama, T1 berhasil mengamankan line-up yang memiliki kombinasi cukup kuat untuk meta saat ini, yaitu Magnus dan Dawnbreaker. Berkali-kali, Kuku yang memainkan Magnus berhasil menciduk para pemain Alliance. Bahkan, Nikobaby yang menggunakan Morphling pun tetap kesulitan untuk kabur dari sergapan pemain Filipina tersebut.

Di sisi lain, Alliance yang mengandalkan Morphling sebagai hard-carry terlihat tidak memiliki timing permainan yang tepat untuk menciptakan kombo serangan mematikan. Padahal, Alliance memiliki Sand King dan Snapfire yang dapat menginisiasi serangan tim dengan cukup baik. 

T1 vs Alliance lower bracket TI 10 Dota 2.
T1 vs Alliance lower bracket TI 10 Dota 2. Via Istimewa.

Bermain dengan sangat dominan, T1 akhirnya berhasil mengamankan kemenangan game pertama dengan cukup mudah. Bahkan, 23Savage dan Karl berhasil mengamankan 13 kill dengan hanya sekali mati saja. Bahkan, ada momen 23Savage melakukan dua kali 1-hit kill terhadap Fng dari Alliance yang masih full HP.

Pada game kedua, Alliance terlihat ingin bermain dengan gaya pertarungan agresif. Pasalnya, mereka memilih menggunakan Crystal Maiden, Snapfire, dan Void Spirit.

Sayangnya, hal tersebut justru tidak terlihat sama sekali. Mereka jarang sekali menggunakan smoke untuk melakukan ganking. Di sisi lain, T1 yang mengandalkan Slark sebagai carry mampu bertarung dengan barbar, sehingga unggul dari segi poin kill.

Nikobaby yang menggunakan Medusa juga terlihat kurang bermain optimal. Alih-alih mengamankan Linken Sphere dan Black King Bar sebagai item utama untuk bermain defensif, Nikobaby malah memilih Eye of Skadi yang terbilang sangat mahal dan kurang optimal di pertarungan. Hasilnya, Nikobaby sangat mudah di-pick off oleh inisiasi dari Lion dan Earthshaker.

Bermain di bawah tekanan, Alliance terlihat tidak mampu berbuat banyak—malah kerap melakukan blunder. Di sisi lain, Karl yang bermain dengan Ember Spirit memperlihatkan performa yang sangat baik di game kedua.

Berkali-kali, Karl mampu meloncat ke lini belakang Alliance dan menghabisi dua Hero support mereka dengan mudah. Enggak heran, kalau, Alliance akhirnya menyatakan “gg” sebagai tanda menyerah. 

Dengan hasil tersebut, Alliance harus tereliminasi lebih dulu. Di sisi lain, T1 berhasil mengamankan posisi delapan besar. Pada laga mendatang, T1 akan berhadapan dengan tim pemenang dari laga Vici Gaming melawan Evil Geniuses.

Pastinya, laga selanjutnya bakal jadi tes terberat Xepher dan kawan-kawan. Jika mereka berhasil menang, bukannya tidak mungkin T1 bakal melenggang lebih jauh. Mari kita doakan dan dukung terus #IndoPride di TI 10 dengan membaca beritanya hanya di KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.