-CD Projekt Red terkenal dengan pilihan gamenya yang sangat bagus.
-Dibalik itu semua ada beberapa kasus yang membuatnya bermasalah.
Developer asal Polandia, CD Projekt Red adalah salah satu perusahaan game kecil yang mampu berkembang pesat. Berasal dari distributor game fisik, CDPR mampu mengembangkan sayapnya menjadi salah satu developer game paling penting di Eropa.
CD Projekt Red punya sejarah panjang untuk bisa berdiri di kejayaannya kini. Tapi, itu semua enggak terlepas dari beberapa masalah dan kontroversi yang sempat merundungnya. Penasaran kesalahan apa yang sempat dilakukan oleh CD Projekt Red? Yuk, simak penuturan KINCIR berikut ini.
Masalah Besar Perilisan Cyberpunk 2077
Cyberpunk 2077 jadi salah satu game yang sangat diantisipasi pada 2020 lalu. Sayangnya, banyak sekali masalah yang merundung perilisan game jempolan ini. Semua dimulai dari penundaan berjilid-jilid yang terjadi pada tahun lalu. Awalnya, Cyberpunk 2077 direncanakan bisa rilis awal tahun pada bulan April, namun pandemi COVID-19 membuat sang pengembang kesusahan menyelesaikan gamenya ini.
Mereka memundurkan jadwal perilisan Cyberpunk 2077 hingga ke bulan September sebelum akhirnya kembali ditunda hingga November. Sayangnya, penundaan ketiga kali dilakukan oleh CD Projekt Red dengan dalih bahwa game mereka masih butuh penyesuaian dan game ini pun rampung pada 10 Desember dan dirilis global.
Ketika dirilis, Cyberpunk 2077 dipenuhi oleh bug dan bahkan sangat tidak nyaman dimainkan di konsol PS4 atau Xbox One. Kegagalan ini membuat CD Projekt Red mendapat banyak tekanan hingga harus menyiapkan refund besar-besaran kepada barisan penggemar yang sakit hati.
Penyelidikan Kasus Cyberpunk 2077
Mengikuti masalah besar Cyberpunk 2077 di perilisan, para investor di CD Projekt Red membawa kasus tersebut ke persidangan. Anehnya, para investor dicurigai sebagai dalang yang memberi tekanan kepada developer untuk buru-buru merilisnya. Terlebih ada dugaan bahwa CDPR melakukan crunching kepada karyawan dan terbukti tidak efektif.
Kini, CD Projekt Red tengah diinvestigasi oleh Badan Pengurus Hak Konsumen di Polandia. Mereka mencari sebab mengapa Cyberpunk 2077 keluar dengan kualitas yang jelek di beberapa versi. Kabarnya ada beberapa kesalahan yang memang dilakukan oleh pihak developer.
GOG, Platform Game Digital yang Kurang Maksimal
Di luar kapasitasnya sebagai developer, CDPR punya platform jual game bernama GOG. GOG berhasil jadi salah satu platform game digital yang cukup mengundang banyak penggemar. Terlebih, GOG menyediakan banyak diskon yang cukup menggiurkan. Setiap tahunnya, ada banyak ajang diskon serta game gratis yang dibagikan secara cuma-cuma.
Sayangnya, GOG kurang bisa bersinar lantaran platform game-nya tidak ramah kepada komunitas. Fitur multiplayer miliknya enggak bisa menghubungkan pemain secara sosial. Akhirnya, GOG hanya bisa jadi Library digital bagi mereka yang ingin beli game lebih murah dari platform lain.
Direktur Kreatif CD Projekt Red Hengkang ke Blizzard
Sebastian Stepien adalah orang yang berjasa mengembangkan The Witcher di CD Projekt Red. Pada Januari 2019 lalu, Sebastian memutuskan hengkang dari CD Projekt Red untuk berlabuh ke Blizzard Entertainment. Padahal, Sebatian telah mengabdikan dirinya selama 12 tahun di CD Projekt Red.
Bisa jadi, Sebastian juga memegang porsi leadership yang cukup penting di CD Projekt Red selama Cyberpunk 2077 dikembangkan. Pasalnya, dia memegang posisi sebagai Head Writer kala game itu dikembangkan. Hengkangnya Sebastian bisa saja berakibat kepada buruknya kualitas Cyberpunk 2077 ketika dirilis. Ini bisa jadi kesalahan besar seperti Konami yang putus hubungan dengan Hideo Kojima.
***
Nah, itu tadi beberapa dosa besar dan kesalahan yang sempat jadi aib bagi CD Projekt Red. Apa menurut kalian juga setuju dengan poin-poin di atas? Langsung saja bagikan kesan kalian di kolom komentar bawah, ya! Sementara itu, terus ikutin berita game terkini hanya di KINCIR.