Para penggemar esports CS:GO pastinya merasakan atmosfer kompetitif yang makin berkurang dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri turnamen besar Counter Strike: Global Offensive sedikit sekali. Banyak pemain esports yang mungkin mengeluhkan hal yang sama kalau arena kompetitif CS:GO di Tanah Air kalah banyak dibanding judul game lainnya.
Kincir berkesempatan untuk menemui Kro dan adrnkiNg saat gelaran Tokopedia Battle of Friday di Matchday 19. Kedua pemain yang sempat mengisi roster tim XCN sebelum terpisah ini mengeluhkan hal yang sama kalau ekosistem esports CS:GO lokal sulit berkembang.
Adrian dan William telah terjun ke dunia esports CS:GO untuk waktu yang cukup lama. Mereka merasakan kalau game ini jadi salah satu game yang enggak mengalami kenaikkan jumlah turnamen besar. Untungnya, banyak turnamen besar berskala global yang rangkaian pertandingannya masih bisa diikuti oleh beberapa tim besar. Belum lagi, kini CS:GO sudah digratiskan oleh Valve sehingga bisa menarik perhatian banyak pemain.
"Kalau dari Steam-nya sih naik banget. Enggak tahu apakah berapa dari Indonesia atau enggak. Pokoknya sekarang semua bisa main lah." ujar William 'kro' Adinata.
Di lain sisi, Adrian nampaknya skeptis kalau game gratis nantinya akan mengundang banyak cheater. Ada harapan besar kalau menyambut tahun baru ini banyak turnamen lokal terselenggara. Baik Adrian maupun William merasa turnamen semacam Tokopedia Battle of Friday dan adanya Indonesia Esports Premier League mampu mengangkat talenta lokal.
CS:GO sendiri jadi cabang yang enggak masuk Asian Games atau perhelatan olahraga resmi. Dianggap terlalu brutal dan menampilkan adegan tembak-tembakkan memang membuat CS:GO sering dianggap mata game yang kurang menarik. Tapi, ada strategi dan kemampuan yang bikin game ini sangat memikat para audiensnya.
Setelah digratiskan, semoga saja banyak talenta lokal yang lahir sehingga bisa memajukan esports dan membanggakan Indonesia. Menyambut tahun baru ini, Adrian dan William berpisah namun masih menjadi teman. Memang, banyak drama dan romantika yang terjadi di skena esports yang bisa jadi acuan lo untuk melihat kalau sportivitas juga lahir dari video game.
Buat lo sendiri gimana? Apakah lo sama-sama menginginkan ekosistem esports CS:GO lokal yang berkembang? Ungkap alasan lo di kolom komentar, ya!