Pasca gelaran The International 2019 (TI9), Kini para tim profesional tersebut akan dihadapi dengan Dota Pro Circuit 2019—2020. Dalam fase kosong ini, para pelaku skena kompetitif Dota 2 tersebut harus mempersiapkan diri. Pasalnya, dari DPC ini bisa jadi penentu untuk berlaga di The International 2020 mendatang.
Dalam rangka persiapan tersebut, salah satu tim yang terbentuk di Malaysia, yaitu Fnatic mulai merombak jajaran skuatnya. Kemarin, tepatnya (4/9) Fnatic mengumumkan perombakan tersebut melalui akun resmi Twitternya.
???? FNATIC DOTA DPC 2019-2020 TEAM ????
Welcome to @23savageDotA and @moon_dota, the new core of our Dota 2 roster!
#1: @23savageDotA ????????
#2: @moon_dota ????????
#3: @iceiceicedota ????????
#4: @DjardelJicko ????????
#5: @Jabzdota ????????FULL ANNOUNCEMENT ???? https://t.co/cUAjVYgGgl pic.twitter.com/PiIEeIT6Yq
— FNATIC (@FNATIC) September 4, 2019
Pada postingan tersebut, Fnatic menyambut dua roster baru ke dalam tim. Setelah melepas Abed dan DuBu, pemain baru yang akan bergabung mengisi kursi kosong tersebut adalah 23Savage dan MooN. Bagi para komunitas Dota 2, pastinya dua nama ini sudah tidak asing lagi.
Nuengnara Teemahanon atau yang lebih akrab dipanggil 23Savage sebelumnya adalah punggawa dari JInesbrus. Pada kualifikasi TI9 regional Asia Tenggara, nama tim ini jadi salah satu yang diperhitungkan, mengingat mereka sempat mendominasi fase 8 besar.
Di Fnatic, 23Savage akan mengisi posisi support yang sebelumnya dipegang oleh DuBu. Meskipun DuBu juga berperan sebagai kapten, tapi gelar tersebut diberikan kepada rekan tim lamanya, yaitu JabZ. Sedangkan MooN akan menempati kursi Abed sebagai midlaner.
Sebelumnya, MooN adalah seorang ujung tombak dari Mineski. Pada gelaran The International 2019, MooN mampu lolos hingga Main Event. Pastinya kepindahan ini memberikan keuntungan besar bagi Fnatic. Pasalnya dia telah memiliki pengalaman yang cukup untuk berlaga di skena kompetitif kelas dunia.
Masuknya dua punggawa baru ini tentu saja membuat tim Fnatic semakin siap untuk menjalani laga DPC. Pasalnya, Moon dan 23Savage bukanlah pemain kelasan amatir. Dua-duanya pernah merasakan asam-garam di kancah internasional. Untuk melihat kemampuan dua punggawa baru ini, kita bisa menyaksikannya di gelaran DPC musim 2019—2020 nanti.
Bagaimana pendapat kalian tentang masuknya 23Savage dan MooN ke Fnatic? Apakah mereka mampu membawa tim tersebut tampil lebih baik di turnamen-turnamen selanjutnya? Nantikan berita terbaru seputar esports dan game hanya di KINCIR.