Kehadiran Valorant nyatanya memang berhasil menarik perhatian para pencinta game FPS. Bahkan, ketika game ini masih fase beta, beberapa pemain profesional memutuskan untuk hijrah ke game ini. Enggak hanya pro player luar negeri, para pemain profesional Indonesia juga enggak sedikit yang pindah ke game besutan Riot Games ini.
Salah satu contoh hijrahnya pemain Indonesia, seperti Adrian “Adrnking” Kurniawan yang merupakan pemain ternama CS:GO Tanah Air yang berhasil melebarkan sayap ke luar negeri, yaitu BTRG dan juga tim legenda RRQ Endeavour dari skena kompetitif Point Blank.
Kali ini, KINCIR berkesempatan untuk kembali mewawancarai dua pemain profesional dari FPS yang memutuskan hijrah ke Valorant, yaitu Eeyore dan Asteriskk dari Alter Ego. Menurut keduanya, game besutan Riot Games ini beda dengan FPS kebanyakan karena lebih membutuhkan mekanik untuk menggunakan skill.
“Setelah saya mencoba beberapa game FPS, rata-rata semua game hampir sama dengan mengandalkan kemampuan aim. Bedanya, jika di Valorant enggak hanya aim, tapi pemain juga dituntut punya mekanik yang baik karena di game ini juga terdapat skill,” ungkap Asteriskk kepada KINCIR.
Sebenarnya, Eeyore masuk dalam salah satu pemain yang berhasil melebarkan sayap hingga ke luar negeri dan memperkuat BTRG pada 2019 lalu. Memutuskan untuk pulang ke Indonesia, dia pun memutuskan untuk mengikuti trend dengan pindah ke Valorant. Soalnya, ranah skena CS:GO hampir padam untuk kawasan Asia Tenggara.
“Melihat semakin meredupnya skena kompetitif di Asia Tenggara, saya pun untuk mencoba beralih ke Valorant. Sepenglihatan saya, walaupun game baru, tapi Valorant berhasil menyedot perhatian gamers di Indonesia. Soalnya, di game sebelumnya butuh waktu panjang untuk bisa dikenal, tapi game ini justru mampu memperlihatkan kemajuan untuk game PC, khususnya di Indonesia,” ungkap Eeryore.
Enggak hanya dituntut untuk menguasai aim, para pemain juga diwajibkan untuk mengenal skill dari setiap agent yang terdapat di game ini. Keduanya pun mengatakan jika kelebihan tersebut yang membuat Valorant berhasil menarik perhatian para gamers.
“Enggak hanya skill individu yang baik, kalian juga harus menguasai skill dari setiap agent yang ada di Valorant. Melihat dari gameplay dan konten yang disajikan dengan menghadirkan agent, para pemain pun bisa bermain dengan fun dan enggak harus jadi pro player,” ungkap Asteriskk.
Bagaimana tanggapan kalian dengan alasan Eeyore dan Asteriskk yang memutuskan pindah ke Valorant? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.