Para penggemar skena esports Dota 2 akhirnya bisa melihat persembahan dokumenter dari Valve dari gelaran The International 2018 lalu. Sebuah film dokumenter panjang ini membungkus kisah dramatis OG untuk bisa menang dengan skor tipis 3-2 ketika melawan PSG.LGD di partai final. Kemenangan OG yang bagai kisah Cinderella ini memang layak diangkat jadi sebuah sajian visual yang membangkitkan nostalgia.
Nah, penasaran sama persembahan dari Valve? Tonton langsung aja dokumenter True Sight di babak final The International 2018 berikut ini.
Sebelumnya, perilisan True Sight sempat disiarkan langsung pada tanggal 15 Januari kemarin, atau baru sempat bisa dinikmati para penggemar esports Dota 2 di Indonesia pada pukul 2 dini hari hari Rabu, 16 Januari 2019. Film dokumenter ini disiarkan langsung di platform YouTube, Twitch, dan Steam TV. Sang penyelenggara turnamen juga mengundang para finalis serta peserta The International 2018 ke acara screening World Premiere yang dilangsungkan di Nordisk Film Cinema Palads, Copenhagen.
Kemenangan dramatis OG berangkat lewat panasnya partai final. Meski sempat menang di Upper Bracket, tentunya LGD lebih siap menghadapi OG untuk kedua kalinya di partai final. Berangkat dari keunggulan di game pertama, fy dan kawan-kawan berhasil memukul OG di dua ronde berikutnya. Game 4 yang sangat krusial bisa dipastikan oleh OG lewat optimisme yang dipupuk. Ce6 terlihat mampu mengatur permainan saat bermain sebagai Axe di game keempat. Selanjutnya, di game kelima, OG bisa mengumpulkan kekuatan untuk bisa memastikan diri menjadi pemegang Aegis of the Champions kedelapan.
N0tail, Ana, Topson, JeraX, dan Ce6 masih enggak percaya kalau mereka bisa tampil sebagai juara The International 2018. Tahun 2018 menjadi jalan terjal yang harus dihadapi oleh n0tail dan kawan-kawan. Kehilangan kapten dan pemain bintangnya enggak bikin mereka menyerah. Dengan memanggil Ana dan Topson, mereka bisa membuat formula komposisi tim yang enggak hanya versatile tapi juga sangat sulit diprediksi.
Bagaimana menurut kalian, nih? Nampaknya sang juara TI 8 masih belum bisa bangkit menghadapi kehilangan Ana di gelaran Minor-Major hingga awal tahun ini? Apakah mereka bisa kembali tampil meyakinkan menuju The International 2019 dan mempertahankan gelar? Atau justru akan ada juara baru yang muncul nantinya? Jangan sungkan untuk bagikan cerita lo di kolom komentar, ya!