Banyak Hero di dalam Dota 2 yang berbagi takdir. Beberapa dari mereka berjuang bersama ataupun jadi musuh bebuyutan. Nah, apa jadinya kalau rival hidup yang dipilih adalah saudara kandung sendiri?
Mungkin, banyak yang enggak tahu kalau dua Hero yakni Lina dan Crystal Maiden merupakan dua bersaudari yang berbagi masa kanak-kanak bersama. Simbolitas api dan es memang menyiratkan konflik yang enggak bisa dihindari, tapi ada lebih dari itu. Kira-kira, bagaimana permusuhan antara Lina dan Crystal Maiden tercipta? Lantas bagaimana kisah hidup mereka berdua?
Buat lo yang pingin tahu cerita rivalitas dibalik dua saudari perempuan ini, lo bisa baca cerita lengkapnya berikut!
Lahir di Dunia yang Biasa Saja
Enggak banyak yang bisa diceritakan dari kedua biografi Hero yang kita bahas ini. Lina dan Crystal Maiden sama-sama lahir di realm atau dunia yang moderat. Belum ada kepastian apakah kedua orang tua mereka merupakan bangsawan ataupun anggota kerajaan sihir yang amat sakti. Malah, bisa aja kalau Lina dan Crystal Maiden merupakan ciptaan tunggal seorang penyihir sehingga mereka enggak lahir secara biologis.
Crystal Maiden memiliki nama asli Rylai sedangkan Lina punya gelar Slayer yang menempel pada namanya. Lina jadi kakak untuk Crystal Maiden. Di masa lalu, ketika mereka masih kanak-kanak, Lina adalah seorang penggerutu sehingga kepribadiannya ini jelas tercermin di dalam game. Di sisi lain, Crystal Maiden punya sifat periang yang sepertinya enggak disukai oleh Lina yang sedikit temperamental.
Konflik Antara Api dan Es
Jika Lina lahir sebagai kakak untuk Rylai, maka bisa dibilang kalau api dan panas ada lebih dulu ketimbang elemen es dan dinginnya salju. Bisa jadi, konflik di antara mereka hadir lantaran keberadaan Crystal Maiden yang lahir belakangan. Ketika Rylai tercipta maka Lina enggak bisa bersandingan dengan adiknya tersebut karena keduanya saling berkontradiksi.
Lo juga bisa melihat dua gaya bermain yang berbeda dari kedua Hero ini. Lina lebih agresif dan menjadi Hero inti sedangkan Crystal Maiden sedikit lebih lemah dan punya peran sebagai Support. Uniknya, lo bisa menemukan interaksi antara kedua Hero ini di dalam game di mana mereka akan menerima pertemanan sebagai satu anggota tim atau jadi rival ketika tampil sebagai musuh satu sama lain.
Lina akan berkata kalau dia sangat membenci Crystal Maiden sementara Rylai punya anggapan kalau kedua orang tuanya lebih menyukainya ketimbang sang kakak. Meski begitu, takdir kedua saudari ini hampir sama kalau mereka berdua diusir untuk melakukan perjalanan jauh. Lina berjalan ke arah selatan menuju katulistiwa sedangkan Crystal Maiden berusaha mencari kutub utara. Ketika keduanya dipertemukan kembali, lo sudah tahu kemungkinan apa yang bisa terjadi!
Latar Belakang dan Kelanjutan Persaingan
Sedikit punya telisik, nampaknya Lina berbicara kalau Crystal Maiden merupakan anak yang diadopsi. Voice Line ini akan keluar jikalau Lina terbunuh oleh Crystal Maiden di dalam game. Bisa saja, ini hanya umpatan atau malah fakta kalau sebenarnya, mereka enggak terikat darah. Hal ini nampaknya enggak ditegaskan dan belum dibuktikan lebih jauh.
Ketika Pangolier dirilis tahun lalu, karakter Hero baru ini punya interaksi menarik kepada Crystal Maiden dan Lina. Nampaknya, Pangolier punya siasat baik untuk menyatukan kedua saudari yang bermusuhan ini. Dia berperan sebagai middleman dan punya Voice Line unik untuk mengatakan hal-hal baik tentang hubungan kedua saudari ini. Di satu sisi, Lina merasa bersalah dan Crystal Maiden juga enggak terlalu peduli sama rivalitas ini. Apakah kedua saudari ini akan berbaikan di waktu yang akan datang?
***
Nah, gimana nih pendapat lo soal love-hate relationship antara Crystal Maiden dan Lina? Apakah menurut lo mereka cocok jadi kakak-beradik? Atau mungkin lo punya cerita lain mengenai dua karakter Hero ini? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat lo di kolom komentar, ya! Terus ikutin juga berita dan tulisan menarik seputar game hanya di kanal Kincir, ya!