“Toxic” adalah julukan yang diberikan kepada pemain game yang biasanya mempunyai kelakuan buruk saat bermain. Sayangnya, pemain toxic enggak hanya ada di game MOBA kayak Dota 2. Yap, mereka juga sering ditemui di berbagai game daring zaman sekarang.
Kalau belum pernah main Dota 2, lo mesti tahu 5 Alasan Lo Harus Main Dota 2.
Pemain toxic cenderung melakukan hal-hal yang enggak patut dicontoh. Misalnya, sengaja mengucapkan kata-kata kotor kepada pemain lain, menyalahkan rekan tim untuk menutupi kesalahan sendiri, hingga melakukan tindakan-tindakan lain yang mengarah kepada aktivitas rasis dan SARA. Biasanya, sih, orang-orang kayak begini bikin mood permainan jadi hancur.
Kalau lo ketemu sama pemain yang gemar melakukan hal-hal di bawah ini, sebaiknya hindarin aja. Enggak usah lo hiraukan biar mood nge-Dota lo tetap terjaga!
1. Blaming
Pemain seperti ini adalah yang paling enggak mau disalahin. Dia juga merasa sebagai yang paling benar. Nyebelin banget, kan? Padahal, kalau dilihat lagi, performa dia sendirilah yang paling buruk dalam tim.
Biasanya, pemain toxic sering blaming menggunakan kata-kata khas seperti, “Fail support, no ward!” atau “Fail mid!” Selain itu, apabila mereka disudutkan, mereka akan mencari-cari alasan terkait performanya yang buruk. Entah karena kena gank terus, enggak bisa farm, atau nyalahin support yang enggak bisa ngejagain dia.
Kalau ketemu pemain kayak begini pas lagi main, sebaiknya lo diam aja. Jangan tergoda buat ngerespons, guys. Soalnya, kelakuan toxic mereka malah makin menjadi kalau lo ngerespons kelakarnya.
2. Rage Quit
Nah, ini dia pemain yang bikin mood lo bakal berantakan banget. Banyak banget pemain yang mudah menyerah di tengah game. Padahal, sebenarnya masih ada kemungkinan buat memenangkan pertandingan tersebut.
Alasannya beragam. Ada yang cabut karena keseringan mati. Bisa juga karena enggak percaya lagi dengan tim. Padahal, Dota sendiri merupakan permainan yang membutuhkan kerjasama tim. Rage quit juga sering terjadi karena efek dari blaming. Jadi, daripada main salah-salahan, jauh lebih baik buat lo untuk menyemangati atau memberitahu tanpa ngegas.
Baca juga Beberapa Istilah yang Wajib Lo Tahu Sebelum Main Dota 2.
3. Trashtalk
Trashtalker adalah orang yang sering mengucapkan kata kata kotor atau kasar untuk menghina teman sendiri atau musuh. Seorang trashtalker akan bermain sambil ngebacot atau pun flaming. Lebih ngeselinnya lagi kalau lo bermain dengan pemain asing yang menggunakan kata-kata kotor dari bahasa asalnya.
Wah, enggak enak banget, deh, kalau pemain kayak begini ada di tim lo. Daripada bersikap kekanak-kanakan dengan melayani trashtalking mereka, sebaiknya lo diam dulu dan report saat permainan selesai.
4. Egois
Pemain kayak begini lebih mementingkan egonya dibandingkan kebutuhan tim. Sikap egois ini biasanya terlihat saat lagi nge-pick hero. Pemain yang egois pasti mengambil role seenaknya tanpa mementingkan kebutuhan tim. Sebenarnya hal ini bisa dimaafkan kalau dia masih noob dan enggak tahu pentingnya masing-masing role. Kalau memang udah tahu, ya ngeselin banget, 'kan?
Baca juga 5 Role Pemain Dota 2 yang Wajib Lo Ketahui.
Contoh ketika tim lo sudah memiliki tiga hero carry dan satu offlane. Di situasi ini, seharusnya tim lo membutuhkan hero Support. Bukannya mengikuti kebutuhan tim, pemain yang egois biasanya memilih lagi hero carry. Belum lagi kalau dia nuntut untuk bermain di mid lane padahal spot mid lane sudah diisi oleh rekan setim. Lebih parahnya lagi kalau dia tetep ngotot ke mid dan enggak bakalan pergi. Kalau udah ketemu pemain kayak begini, enggak ada salahnya buat lo untuk mengalah dan mengikuti kebutuhan tim.
5. Bermain Enggak Sesuai Role Tim
Meski jarang, ada kemungkinan lo bakal menemukan beberapa pemain yang seperti ini saat bermain. Pemain kayak begini biasanya diharapkan bisa menggunakan role yang sesuai. Kenyataannya, dia justru enggak melakukan tugasnya dengan baik dan mengganggu keseimbangan tim.
Contohnya pemain toxic dengan karakteristik ini adalah pengguna hero Support yang selalu berusaha untuk mendapatkan last hit ketika mereka menjaga carry. Bisa juga buat hero carry yang terlalu bernafsu untuk membunuh musuh dan akhirnya malah menjadi feeder karena enggak perhitungan. Kalau lo bertemu pemain seperti ini, maksimalin peran lo agar menutupi kekurangan yang ada.
***
Itu dia karakteristik pemain toxic yang bakalan sering lo temukan saat bermain Dota 2. Kalau kalian bertemu dengan pemain seperti ini, enggak usah sungkan-sungkan untuk melaporkan (report) mereka. Biarkan mereka merasakan siksaan Low-Prio Games yang sangat melelahkan.
Sebenarnya, sih, inti dari pembahasan ini adalah agar lo enggak menjadi pemain toxic. Jadi, kalau lo ngerasa masih sering ngelakuin hal-hal di atas, kurang-kurangin, deh!