Dota 2 mempunyai banyak karakter yang bisa dimainkan, yaitu hero yang punya peran masing-masing tergantung dari skill dan atribut yang mereka punya. Sebagai permainan yang menunjung tinggi kerja sama tim, game ini mewajibkan tiap pemainnya untuk memiliki role sendiri. Terdapat lima role yang dikenal di dunia Dota 2, yaitu hard carry, midlaner, offlaner, roaming support dan support. Pembagian peran ini tentunya dilakukan agar tim lo mempunyai komposisi tim yang pas untuk memenangkan permainan. Nah, buat lo yang baru ingin terjun ke dunia Dota 2, yuk, simak penjelasannya di bawah!
1. Hard Carry
Hard Carry atau posisi 1 adalah peran yang cukup krusial di akhir permainan. Mereka lah kunci kemenangan sebuah tim. Biasanya hero-hero hard carry lemah di awal permainan. Kondisi ini pun membuat mereka memerlukan banyak farm dan XP agar bisa menjadi lebih kuat. Maka dari itu, hard carry harus mendapatkan gold atau farm sebanyak mungkin.
Cara paling aman untuk melakukannya adalah dengan mendapatkan last hit. Lo juga harus main di safe lane (lane bawah Radiant atau lane atas Dire) bersama pemain Support. Biar hero lo cepat jadi, Support tim lo akan berusaha membantumu untuk melakukan farming dengan aman. Setelah menjadi kuat, hero carry bisa menghasilkan damage yang sangat besar dan membunuh lawan dengan mudah dalam permainan.
2. Midlaner
Sesuai namanya, midlaner (mid) atau posisi 2 adalah mereka yang berada di lane tengah. Biasanya mereka akan berada di lane ini sendirian. Hal ini pun memungkinkan mereka mendapatkan level dengan cepat, terutama untuk mencapai level enam. Makanya, hero yang berada di lane ini biasanya adalah hero yang bisa melakukan team fight atau gank dengan baik.
Pemain di mid harus bisa melakukan segala sesuatunya sendirian, mulai dari mengendalikan lane dan titik temu creep, sampai mengelola regenerasi. Namun, terkadang ada beberapa kondisi juga seorang pemain Midlaner biasanya ditemani oleh Support. Hal tersebut terjadi biasanya karena memang kalah farming di mid atau memakai strategi dual mid.
Hero yang populer di mid biasanya punya kemampuan membunuh musuh dengan cepat (nuke) dan punya mobilitas tinggi. Hero Mid rata-rata kuat di awal game, tapi di akhir game kemampuan membunuhnya enggak sekuat Hard Carry. Biasanya hero mid melengkapi diri dengan Bottle yang selalu bisa diisi ulang dengan Rune. Hero mid bisa bertahan hidup di lane dan punya pasokan mana yang cukup untuk mengendalikan lane dengan skill.
3. Offlaner
Offlaner hampir sama seperti midlaner, yaitu sama-sama berjuang sendiri di lane. Perbedaan antara offlaner dan midlaner adalah offlaner enggak menghadapi satu hero musuh melainkan dua sampai tiga hero. Peran offlaner dalam sebuah tim bisa beragam. Offlaner atau posisi 3, biasanya ditempatkan di hardlane yang punya titik temu creep yang enggak aman untuk para offlaner karena memiliki risiko gank dan kena “cicil”dari lawan yang sangat tinggi.
Offlaner biasanya ditugaskan ke hero yang punya kemampuan untuk bertahan hidup atau kabur dari bahaya sambil bisa mendapatkan sesuatu di lane. Untuk memaksimalkan perolehan XP yang dia peroleh, biasanya offlaner akan dilempar sendirian di lane. Namun di beberapa permainan dia bisa saja dibantu oleh Support dari timnya. Posisi 3 ini memiliki tanggung jawab besar ketika masuk fase mid game karena bakal menjadi hero yang memulai inisiasi pada tiap team fight.
4. Roaming Support/Semi-Support
Sesuai namanya, roaming support atau posisi 4 adalah support yang sering mengitari map dan juga hutan, baik hutan sendiri maupun hutan lawan. Tujuannya adalah untuk mengganggu hero lawan agar mereka kesulitan melakukan farming. Apabila memungkinkan, roaming support bisa saja melakukan gank dan kill jika dibantu rekan setim. Lewat cara ini rekan setim akan mendapatkan keunggulan dari lawannya di lane. Biasanya roaming support merupakan hero support yang memerlukan item untuk war dan memiliki skill berupa disable. Roamer support memiliki peran penting terutama untuk membuat carry kaya dengan cara stacking neutral creeps.
5. Hard Support
Salah satu role yang jarang sekali dipilih dan dihindari oleh para pemain publik. Soalnya, role ini membutuhkan keihklasan penggunanya dalam membeli wards, courier, dust, smoke, dan item lain. Itu semua ditujukan untuk membantu hero lain dalam melakukan atau menghindari ganking. Lucunya, kebanyakan gamers mengajarkan pada temannya yang pemula dalam bermain Dota 2 untuk menjadi support. Padahal, support sendiri merupakan role yang sulit.
Hard-support atau posisi 5 bertugas untuk membeli item yang berguna bagi tim. Namun, apabila hard support enggak memiliki Gold yang cukup, peran tersebut akan dibantu oleh roaming support. Kunci dari permainan hard-support adalah bisa bertahan hidup tanpa item yang memadai. Selain itu, role ini juga bertanggung jawab untuk memperhatikan keadaan sekitar seperti posisi musuh, item yang dimiliki musuh, timing Roshan, dan sebagainya. Tak jarang posisi ini sering dijadikan kapten karena mengharuskan pemainnya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik.
***
Nah, itu dia lima jenis role pemain yang ada di dalam Dota 2. Kira-kira, setelah membaca artikel ini, lo memilih untuk bermain sebagai role apa? Yuk, berikan komentar di bawah biar bisa saling bagi pengalaman tentang role yang lo biasa lo gunakan!