Gelaran Tokopedia Battle of Friday (TBOF) musim pertama telah berakhir. Empat tim teratas dari masing-masing divisi tim akan melanjutkan pertarungan mereka ke babak grand final dari masing-masing divisi permainan, yakni Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), Mobile Legends, dan Point Blank.
Turnamen multicabang yang diselenggarakan oleh Indonesia Esports Premiere League (IESPL) ini mencatat banyak hasil yang perlu kita bahas. Sebagai salah satu liga esports besar yang ada di skena Indonesia, TBOF tentu bisa menjadi salah satu indikator untuk memahami pergerakan esports di Indonesia saat ini. Hasil musim regular TBOF dapat memperlihatkan beberapa tim terbaik dan tim terburuk.
Pada beberapa artikel sebelumnya, KINCIR telah membahas tim dengan performa terbaik dari tiap divisi permainan. Di tulisan ini, KINCIR akan membahas tim dengan performa kurang baik secara keseluruhan. Terdapat beberapa nama tim yang sebelumnya diprediksi akan bermain dengan baik. Sayang, mereka enggak menunjukkan performa maksimal di segala divisi.
Siapa aja kah tim-tim yang performanya kurang memuaskan di musim reguler TBOF?
1. Bigetron
Bigetron merupakan salah satu tim yang sempat bersinar di skena esports Mobile Legends. Beberapa prestasi di skena Mobile Legends mereka raih. Contohnya saat menjuarai Indonesia Games Championship (IGC) 2018 lewat kolaborasi dengan Louvre.
Tak hanya itu, Bigetron juga menjadi salah satu tim favorit di divisi Point Blank. Hal tersebut dikarenakan mereka berhasil mendapatkan gelar juara Point Blank Indonesia National Championship (PINC) 2018. Secara prediksi, dua divisi tersebut (Mobile Legends dan Point Blank) seharusnya menjadi dua divisi permainan yang setidaknya dapat membawa Bigetron ke papan tengah atau bahkan papan atas klasemen.
Di TBOF musim pertama, Bigetron terlihat memberikan performa yang kurang baik dan memuaskan. Bigetron gagal mendapatkan banyak kemenangan di dua divisi permainan andalan mereka, yaitu Mobile Legends dan Point Blank.
Pada divisi Mobile Legends, Bigetron harus puas hanya bercokol di peringkat kesembilan. Dari sebelas permainan di divisi Mobile Legends, Bigetron hanya mengantungi tiga kemenangan. Sedangkan pada divisi Point Blank, Bigetron harus puas berada di posisi kesebelas. Dari sebelas permainan divisi Point Blank, Bigetron sama sekali tak pernah memetik kemenangan.
2. NXL
Selain Bigetron, NXL juga gagal memberikan performa terbaik mereka di TBOF musim pertama. Nama NXL sempat mengejutkan skena Mobile Legends Indonesia ketika mereka berhasil memenangkan MPL Season 1. Sayang, terdapat polemik antara manajemen dengan skuat yang dipimpin oleh Afrindo “G” Valentino. Mereka pun akhirnya minggat dan berpindah manajemen ke Aerowolf Roxy
Setelah kondisi itu, roster NXL selalu berganti-ganti. Kondisi tersebut sempat menggoyahkan kondisi NXL pada divisi Mobile Legends. Selain itu, pada divisi CS:GO, NXL merupakan salah satu tim yang diprediksi masuk ke peringkat lima besar.
Sayang, prediksi tersebut tak terbukti di musim reguler pertama TBOF. NXL menjadi salah satu tim pesakitan di segala divisi. Di divisi CS:GO, NXL memberikan performa yang kurang maksimal. Dari sebelas kali pertandingan, mereka hanya mampu memetik dua kali kemenangan dan harus puas dengan urutan kesepuluh klasemen.
Di tiga divisi lain pun sama saja. NXL juga terlihat tak bermain dengan kurang baik. Secara data yang tercatat di situs resmi IESPL, NXL menempati papan bawah klasemen untuk ketiga divisi lain (Dota 2, Mobile Legends, dan Point Blank). Mereka hanya mampu memberikan dua atau tiga kemenangan di tiap divisi tersebut.
3. Recca
Nama terakhir ini cukup memiliki performa dan nama besar di skena esports CS:GO. Tak hanya di skena lokal esports CS:GO, Recca juga telah eksis di beberapa turnamen internasional. Namun, Recca tak memiliki rekam jejak yang cukup bagus untuk divisi permainan Dota 2, Mobile Legends, dan Point Blank.
Di TBOF musim reguler pertama, Recca berhasil meraih hasil gemilang di divisi CS:GO. Mereka tercatat hanya mengalami satu kali kekalahan saat melawan RRQ di Matchday terakhir. Tragisnya, satu-satunya kekalahan tersebut membuat Agil “Roseau” Baskoro dan kawan-kawan gagal menjuarai divisi CS:GO karena kalah head-to-head dengan RRQ.
Mereka pun tak berhasil mengukir prestasi yang sama di tiga divisi lain. Performa permainan yang kurang baik membuat Recca hanya menjadi tim papan bawah di tiga divisi tersebut. Bahkan pada divisi Mobile Legends, Recca menjadi tim dengan peringkat terbawah tanpa pernah memenangkan satu pun pertandingan.
***
Bagaimana pendapat lo dengan performa buruk tim yang berlaga di TBOF? Apakah lo punya pilihan tim lain yang bermain kurang maksimal lainnya selain ketiga tim di atas? Silahkan tulis pendapat lo hanya di kanal KINCIR, ya!