Dari sekian banyak shoutcaster esports di Indonesia, ada satu nama yang terbilang spesial. Bagi kalian yang menggeluti dunia esports, siapa yang tidak kenal seorang Muhammad Redondo Rengguna Leo Nasution alias Skyla, salah satu caster Piala Presiden Esports 2020?
Di kalangan komunitas, Skyla dikenal sebagai caster kondang yang udah malang melintang di skena esports Free Fire. Ternyata, dia tidak cuma punya reputasi yang bagus sebagai caster. Menjadi pemain profesional hingga owner tim esports pun juga diembannya saat ini.
Mengingat kesuksesan yang tengah diraihnya saat ini, ternyata ada kisah menarik yang telah Skyla lalui. Simak aja artikel berikut kalau kalian mau tahu perjalanan hidup sang caster hingga bisa menjadi sukses seperti sekarang!
Kenal Game dari Sang Ayah
Dari dulu, banyak orang tua yang membatasi pengenalan video game kepada anak. Bisa jadi hal ini terjadi karena ada stigma yang mengatakan bermain game adalah kegiatan yang membuang-buang waktu.
Akan tetapi, berbeda dengan orang tua Skyla. Sang ayah lah yang mengantarkan Skyla mengenal dunia video game. Saat masih kecil, dia sering pergi ke rental PlayStation untuk bermain bersama ayahnya.
Meski sekarang gemar bermain genre shooter, awal mula game yang dimainkannya adalah game balap, yaitu Gran Turismo. Kemudian, dia mulai merambah ke game PC dan mobile. Namun, karena merasa bahwa game PC sudah minim peminat, dia pun beralih ke game mobile.
Dia pun mengenang sedikit “masa kelam” dari zaman sekolah dulu. Pasalnya, aktivitas game yang Skyla lakukan memang agak berlebih hingga mempengaruhi pendidikannya. Bahkan sewaktu SD, dirinya membolos untuk bermain Playstation di rental ketika sedang masa Ujian Nasional (UN).
“Saking getol main game, saya dulu sampai bolos sekolah buat main PS. Namun, saya akhirnya sadar pentingnya pendidikan hingga akhirnya bisa mengimbanginya dengan bermain,”
Master dari Tiap Game yang Ditekuni
Meskipun sekarang aktif sebagai seorang caster, dulunya Skyla sempat serius menekuni profesi sebagai atlet esports. Berbagai game pun pernah dia jamah, seperti Dota 2, CS:GO, Point Blank, Crossfire, bahkan Mobile Legends. Ketertarikannya pada skena esports semakin besar seiring dengan berjalannya waktu.
Berangkat dari rasa penasaran, akhirnya Skyla menekuni tiap game yang dia mainkan. Berkat keahliannya dalam memahami gameplay dan mekanisme permainan, akhirnya Skyla dipercaya untuk menjadi pelatih divisi Free Fire RRQ. Akan tetapi, setelah tiga bulan melatih, dirinya memilih untuk hengkang meskipun ada tawaran perpanjangan kontrak dari pihak manajemen.
Untuk Mobile Legends, dirinya mengaku pernah menjadi pemain Top Global Hilda pada musim pertama. Kemudian prestasi lain adalah dirinya pernah memegang posisi pertama Alucard dan Clint. Namun karena minim kompetisi, akhirnya dirinya berpindah ke game lain yaitu Free Fire.
Perbaikan Ekonomi jadi Motivasi Utama Terjun ke Esports
Sebelum mendulang kesuksesan seperti yang sekarang, kondisi ekonomi Skyla bisa dibilang kurang baik. Namun, kesempatan terbuka dari pemilik tim Capital Esports, yaitu Pebryan Arisandy. Pada saat itu, cowok yang lahir di Kota Palembang ini langsung mengambil kesempatan tersebut tanpa pikir panjang.
Ternyata, pengalamannya menjadi seorang atlet profesional sangat membantunya dalam membangun tim Capital hingga meraih berbagai prestasi. Dari sini, Skyla mulai menekuni industri esports dari balik layar.
Meski sudah beralih dari pemain menjadi sosok yang berada di balik layar, Skyla mengaku menjadi seorang manajer tim menurutnya bukan lah hal yang mudah. Sebab, banyak aspek yang jadi perhatian agar tim yang dibentuknya menjadi tim terbaik.
Tentu saja, prestasi ini berjalan mulus sesuai dengan harapannya. Kini, industri esports telah mengubah hidup seorang Skyla. Bahkan kini dirinya sudah bisa membangun tim esports miliknya sendiri, yaitu BOSS Esports.
“Sekarang saya bisa membangun tim eports bentukan pribadi, yaitu BOSS Esports. Intinya, selama bisa tekun dan konsisten, impian apa pun bisa terwujud,”
Pencari Bakat Visioner
Pengalamannya berkiprah sebagai atlet profesional ternyata tidak sia-sia. Pemahaman gameplay dan mekanisme permainan jadi bekal utama dalam mencari pemain. Kemampuannya sebagai pemandu bakat pun telah mendapat pengakuan dari komunitas.
Untuk mencari pemain, Skyla memiliki gaya pengamatan tersendiri. Karena menurutnya, selain skill ada banyak hal lain yang harus diperhatikan ketika menelaah kemampuan seseorang. Contohnya penguasaan mekanisme adalah hal yang paling penting.
Karena dirinya bisa mengatahui bahwa pemain tersebut berbakat atau tidak dari melihat pergerakan si pemain tersebut. Poin penting ini telah dibuktikan oleh Skyla dengan merekrut pemain berbakat. Contohnya para punggawa EVOS Capital dan ONIC Olympus yang berasal dari kemampuannya tersebut.
“Pengalaman ketika menjadi pro player bikin saya bisa menilai kemampuan bermain seseorang. Semuanya makin lengkap saat saya menjadi caster karena juga lebih leluasa dalam menilai dengan menganalisis permainannya,”
Selain pengalamannya menjadi seorang atlet profesional, dirinya juga pernah menjadi anggota OSIS dan hal ini membantunya untuk memimpin dan membaca karakter pribadi seseorang. Berkat pengalaman ini tim yang dipegangnya mampu meraih gelar juara. Contohnya RRQ Hades yang menjuarai ajang Dunia Games Golden Ticket dan RRQ Poseidon yang menjadi runner up di Free Fire Indonesia Master.
Jadikan TobiWan dan Ryan KB sebagai Inspirasi
Saat ini, Skyla memang dikenal sebagai caster sekaligus manajer dari BOSS Esports. Namun, baginya menjadi caster lah yang membuatnya terus semangat berkarier di esports. Dia merasa bahwa menjadi seorang caster adalah bagian dari dirinya sendiri.
Bagiya, menjadi seorang caster bukan lagi sebuah pekerjaan semata. Menurutnya, bidang ini sudah menjadi bagian dari dirinya sendiri. Oleh sebab itu, dirinya kini menjadi salah satu caster tersohor di Indonesia.
“Sekarang nge-cast sudah bukan hanya sekedar menjalani hobi. Bidang ini sudah menjadi bagian dari diri saya sendiri,”
Ketertarikannya menjadi seorang caster bermula ketika menonton turnamen The International. Pada ajang tersebut, Skyla terinspirasi dari sosok Toby "TobiWan: Dawson. Dari situlah, keinginan untuk menjadi seorang caster semakin tinggi.
Ketika menjalani pekerjaan sebagai seorang caster, Skyla mengimplementasikan gaya Tobiwan ketika membawa pertandingan. Selain itu, dirinya juga mengagumi sosok Ryan “KB” Batistuta, caster kondang dari game Mobile Legends.
Menurutnya, KB sangat informatif ketika menjadi seorang caster dan itu adalah hal yang paling penting. karena, segala informasi yang ada di dalam game harus disampaikan kepada penonton dan KB melakukan hal tersebut dengan baik. Oleh sebab itu, menurutnya KB adalah caster terbaik di Indonesia saat ini.
***
Menjadi seorang caster memang bukan hal yang mudah. Meski begitu, Skyla mampu berkembang dan besar di bidang ini. Uniknya, sebelum menekuni ranah shoutcasting, dirinya adalah seorang atlet profesional. Bisa dibilang, pilihannya untuk hijrah adalah hal yang tepat karena sekarang dirinya bisa sukses.
Bagaimana pendapat kalian tentang profil singkat seorang Skyla? Apakah ada nama caster atau sosok fenomenal lainnya di dunia esports yang ingin dibahas selanjutnya? Silakan tuangkan rekomendasi kalian di kolom komentar, ya. jangan lupa untuk kunjungi KINCIR agar kalian update berita terbaru seputar esports.
Jangan lupa untuk dukung empat tim Free Fire Indonesia yang lolos ke Grand Final Piala Presiden Esports 2020, ya. Kalian bisa dapatkan tiketnya di tautan ini. Kalian juga bisa membelinya di Blibli, Loket.com, dan GoTix!