– RRQ Hoshi saat ini bisa dibilang menjadi tim Mobile Legends terbaik di Indonesia.
– Siapa sangka dulu mereka harus tertatih-tatih dulu sebelum berjaya seperti sekarang.
Saat ini, bisa dibilang bahwa RRQ Hoshi merupakan tim Mobile Legends terbaik di Indonesia. Pasalnya, belum ada yang mampu meraih back-to-back champion serta tiga gelar juara selama ajang Mobile Legends Professional League (MPL) digelar.
Tentunya, untuk mencapai titik ini, perjalanan RRQ Hoshi tidaklah mudah. Banyak yang telah mereka lalui dan butuh proses bertahun-tahun lamanya, baik itu suka maupun duka.
Kali ini KINCIR akan sedikit menceritakan momen dominasi sang raja di skena kompetitif Mobile Legends. Buat kalian yang penasaran, langsung simak artikel berikut ini.
Berawal dari Turnamen-turnamen Minor
Perjalanan RRQ Hoshi dimulai dari turnamen-turnamen kecil. Pertama mengakuisisi tim Oxygen, RRQ mulai menjamah ajang minor seperti Mobile Legends Dominance Tournament Season 1. Mulai dari ajang tersebut, RRQ.O2 semakin mendominasi dengan berhasil meraih berbagai macam gelar minor berikutnya. Dari sini, nama RRQ di skena kompetitif Mobile Legends Indonesia semakin santer terdengar.
Hingga akhirnya mereka sampai di turnamen resmi Moonton pertama di Indonesia, yaitu Mobile Legends Profesional League Season 1. Pada saat itu, turnamen ini diikuti oleh berbagai macam tim yang telah tersohor lebih dulu, sebut saja NXL, Saints Indo, Rev Indo, dan Evos Esports. Para punggawa RRQ pada saat itu menjadi tim favorit sebagai pendatang baru dan digadang bakal menjadi juara.
Sayangnya, mereka harus gugur di tangan NXL pada lower bracket. Lemon, Marsha, Instinct, Barier, dan Tuturu harus puas berada di podium juara tiga. Namun, siapa sangka dari kekalahan itulah RRQ semakin berjaya pada di skena kompetitif Indonesia.
MPL Season 2 jadi Momen Kebangkitan RRQ Hoshi
Berkat pengalaman pada musim pertama, RRQ O2 pada saat itu semakin matang untuk bersaing dengan tim-tim papan atas Indonesia. Kekuatannya semakin menjadi-jadi kala Tuturu dan AyamJago menjadi pengguna carry paling ditakuti di Indonesia. Tidak ayal kalau jalan mereka begitu mulus pada MPL Season 2.
Sepanjang turnamen, belum ada yang mampu menyamakan dominasi RRQ.O2 karena tiap roster punya kualitas individu yang begitu mumpuni. Sebut saja Lemon yang masih berjaya sebagai pengguna Kagura dan menjadi Top Global pada saat itu. Hingga akhirnya mereka meraih gelar juara tier 1 pertamanya di MPL season 2. Popularitas mereka pun kian melambung berkat gelar juara ini dan RRQ.O2 semakin diperhitungkan.
Panji Besar RRQ Kalah Pamor Ketika ONIC Muncul ke Permukaan
Mungkin istilah nama adalah doa cocok digambarkan dengan kondisi RRQ pada saat itu. Setelah mengganti nama menjadi PSG.RRQ dominasinya mulai menurun pada skena kompetitif tier tertinggi. Pada MPL Season 3, anak-anak dari ONIC Esports mulai merebut spotlight RRQ. Kumpulan pemuda yang tergabung dalam tim landak kuning sangat mendominasi jalannya turnamen.
Darah muda yang begitu ambisius serta matang mengalahkan para “orang tua” yang sudah lebih dulu terjun di skena kompetitif. Selama MPL Season 3 berlangsung tidak ada yang mampu menghentikan laju ONIC Esports. Hingga akhirnya mereka berhasil menjadi juara dan gelar raja dari RRQ berhasil direbut oleh Udil, Antimage, Psycoo, Sasa, dan Drian.
Para anak muda ini menggeser tim-tim besar dari turnamen seperti Alter Ego, EVOS Esports, dan bahkan RRQ.PSG. Lemon dan kawan-kawan pun mulai mencari jalan kembali ke puncak tertinggi dengan melakukan beberapa perombakan squad.
Merangkak Naik di MPL Season 4
Musim lalu bisa dikatakan bahwa RRQ.O2 mulai kehilangan tajinya. Para roster utama pemilik gelar Top Global telah meredup. MPL Season 4 pun jadi momentum RRQ Hoshi kembali merangkak naik untuk menjajarkan diri dengan tim-tim papan atas. Akan tetapi mereka belum bisa menampung kekuatan EVOS Legends
Di babak Grand Final, terjadi adu gengsi antara RRQ Hoshi dengan EVOS Legends. Laga el classico pun terjadi sengit di awal laga. Akan tetapi EVOS Legends yang pada saat itu sedang berada di puncak performa mampu membungkam RRQ Hoshi dalam drama 3-1. RRQ Hoshi pun kembali menelan pil pahit meskipun telah menunjukkan peningkatan kekuatan.
Pada musim keempat tadi, mereka memang belum bisa meraih gelar juara namun kekalahan tersebut bukan akhir dari dominasi RRQ Hoshi di skena kompetitif Mobile Legends Indonesia. Manajemen pun mulai mencari cara agar bendera besar Rex Regum Qeon kembali berkibar di puncak tertinggi skena esports Mobile Legends Indonesia.
RRQ Hoshi Kembali Mendominasi Sekaligus Mencetak Sejarah
Sepak terjang RRQ Hoshi di skena kompetitif Indonesia bisa dibilang mengalami naik-turun. Pengalaman bertahun-tahun di skena esports Mobile Legends membuat mereka semakin kuat kala menjalani MPL Musim kelima dan keenam. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, RRQ Hoshi mencetak berbagai macam gelar juara serta rekor sejarah yang belum pernah diraih oleh tim Mobile Legends manapun.
Di season kelima, RRQ berhasil balas dendam kepada EVOS di laga final. Tampil lebih kuat dan dominan, mereka menjuarai MPL Season 5 dengan mudah. Tidak sampai di situ, RRQ Hoshi seperti haus gelar di turnamen-turnamen selanjutnya.
Lemon dan kawan-kawan semakin menunjukkan dominasinya kala menjadi juara di ajang MPL Invitational. Tim-tim Asia Tenggara lainnya pun harus mengakui bahwa RRQ Hoshi merupakan tim terkuat yang pernah mereka hadapi. Sejak turnamen dimulai, sang raja tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun dan melaju mulus ke babak Grand Final.
Prestasi inipun membawa mereka kepada podium juara MPL Invitational. Berkat kualitas individu dan kekompakkan tim, RRQ Hoshi akhirnya kembali menjadi tim terkuat Mobile Legends. Dominasinya terus berlanjut ketika menjalani MPL Season 6.
Proses yang telah mereka jalani selama musim keenam membuat tim ini justru semakin kuat. Kombinasi Albertt dan XIN jadi senjata paling ampuh yang pernah dimiliki oleh RRQ Hoshi. Terbukti dari gelar juara MPL Season 6 yang mereka raih. Gelar ini pun membuat tim RRQ Hoshi jadi yang terkuat di Indonesia. Back-to-back champion jadi prestasi yang harus dibanggakan oleh RRQ Hoshi.
***
Memulai karier dari turnamen minor membuat nama RRQ semakin besar di skena esports Mobile Legends. Akan tetapi, untuk mencapai prestasi saat ini proses yang mereka jalani tidak mudah. Kekalahan demi kekalahan pernah mereka rasakan yang akhirnya berbuah hasil baik. RRQ Hoshi saat ini berahasil mencetak sejarah di MPL Season 6 sebagai satu-satunya tim yang pernah menjadi juara beruntun.
Bagaimana menurut kalian tentang dominasi RRQ Hoshi selama ajang Mobile Legends Professional League? Silakan tulis pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggala berita terbaru seputar esports dan game lainnya.