Setelah melepas beberapa judul game Ragnarok untuk platform Android selama setahun terakhir, Gravity kembali merilis entri baru berjudul Ragnarok Frontier. Sama-sama mengusung genre MMORPG, game ini membawa inovasi yang cukup menarik bagi para pemainnya. Yap, game ini tampil beda dari biasanya dengan hadir sebagai game multi-platform.
Dengan jumlah loyalis dari waralaba Ragnarok yang terbilang besar, Ragnarok Frontier pun berpotensi menjadi salah satu game yang difavoritkan. Akan tetapi, pertanyaan besar pun muncul. Apakah game ini memang benar-benar membawa perubahan yang membuatnya jadi menarik dimainkan? Ataukah lagi-lagi ini jadi game Ragnarok yang lewat begitu aja?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, KINCIR akan memberikan ulasan mengenai Ragnarok Frontier. Ulasan tersebut akan disusun berdasarkan sistem, mekanisme, dan seluruh fitur yang ditawarkan. Jadi, langsung saja simak uraiannya berikut ini, ya!
Tampil Beda dengan Konsep Semi-Idle
Ragnarok Frontier mengusung konsep semi-idle dalam mekanisme permainannya. Jadi, pemain enggak akan diberi pilihan untuk mengontrol karakter dalam menyerang musuh. Seluruh serangan akan menggunakan sistem otomatis.
Sistem pertarungan otomatis tersebut termasuk dalam melawan monster di field, dungeon, bahkan PvP akan berlangsung di luar kendali pemain. Sehingga, pemain “dipaksa” hanya menonton saja, tanpa memiliki kendali apa pun.
Mekanisme pertarungan otomatis juga akan terus berjalan ketika pemain keluar dari permainan (offline). Sehingga, waktu atau durasi permainan enggak lagi menjadi penting untuk mendapatkan EXP. Seluruh EXP selama pemain offline akan ditampung dalam Crystal Experience. Nantinya, EXP tersebut dapat didistribusikan ke karakter yang digunakan untuk meningkatkan level.
Jika seluruh pertarungan berlangsung secara otomatis dan di luar kendali permainan (bahkan dalam mode PvP), maka apa yang akan dilakukan pemain? Dalam Ragnarok Frontier, pemain hanya dapat mengakses fitur permainan, menyusun urutan skill yang digunakan, dan meningkatkan kekuatan karakter melalui enchancing senjata, penempaan senjata, ataupun peningkatan status dan skill karakter.
Setelah semua berlangsung otomatis, fitur permainan menjadi satu-satunya penyelamat dalam Ragnarok Frontier. Para pemain dapat memainkan fitur yang cukup beragam dan cukup bervariasi. Namun, perlu dicatat, fitur-fitur tersebut pun sangat repititif dan membosankan.
Deretan Fitur yang Membosankan
Seperti telah disinggung di atas, kesalahan besar dari Ragnarok Frontier adalah otomatisasi seluruh pertarungan. Pemain dibiarkan menonton pertarungan karakter dengan grafis klasik yang nostalgis, tapi juga out-dated.
Setelah semua diotomatisasi, Ragnarok Frontier menyajikan deretan fitur yang sangat banyak. Sebagian besar dari fitur tersebut berorientasi pada pertarungan Monster Boss (yang lagi-lagi, karakter akan menyerang secara otomatis).
Orientasi pertarungan Monster Boss ini akan menjadi ‘hidangan’ permainan yang akan sangat sering ditemui oleh pemain. Alih-alih menjadi fitur yang menyenangkan, pertarungan Monster Boss terkesan sangat repititif dan membosankan.
Selain Monster Boss, Ragnarok Frontier juga memiliki fitur Guild MVP. Fitur tersebut akan mempertemukan seluruh pemain dalam waktu dan tempat yang sama untuk mengalahkan MVP Boss. Yap! Seluruh pemain dalam masing-masing server. Dampaknya, ketika Guild MVP berlangsung, server akan sangat sulit untuk diakses.
Penulis sendiri bermain di S2 dan telah beberapa kali mengalami permasalahan server ketika Guild MVP, seperti sulit login, stuck di loading screen, ataupun terputus dari koneksi. Alih-alih menyediakan fitur, Gravity lebih baik mengevaluasi seluruh kesiapan teknis yang dibutuhkan—khususnya server permainan.
Progresi Karakter yang Cukup Kompleks
Ragnarok Frontier memiliki mekanisme peningkatan kekuatan yang cukup menarik. Sayangnya, game ini hanya mengandalkan satuan combat power (CP) dalam mengukur kekuatan karakter. Sebenarnya, pengukuran kekuatan menggunakan CP tersebut enggak diperlukan dalam MMORPG seperti Ragnarok yang memiliki atribut pertarungan cukup kompleks.
Dengan sistem CP, Ragnarok Frontier memiliki cara peningkatan karakter yang cukup beragam, seperti peningkatan enchancement senjata, peningkatan Wings karakter, ataupun peningkatan level skill karakter.
Di dalam waralaba Ragnarok, skill biasanya dapat ditingkatkan ketika level kelas karakter meningkat. Namun, dalam Ragnarok Frontier, skill hanya bisa ditingkatkan ketika pemain memiliki buku skill dan syarat level yang dibutuhkan. Sialnya, buku skill untuk job kedua cukup sulit untuk didapatkan sehingga peningkatan level skill terasa sangat berarti.
Untuk meningkatkan senjata, skill, ataupun Wings yang digunakan, para pemain akan diberikan sumber daya yang terbatas. Peningkatan senjata akan memakan banyak Zeny (mata uang dalam game), namun jumlah Zeny yang dimiliki akan sangat terbatas.
Peningkatan Wings akan membutuhkan Feather, namun jumlah Feather yang didapatkan akan sangat terbatas. Dengan keterbatasan sumber daya tersebut, para pemain harus dapat memprioritaskan kebutuhan untuk meningkatkan CP dengan sangat efisien.
Pasalnya, peningkatan CP yang efisien akan sangat membantu pemain dalam menyelesaikan tingkatan Misi Utama di dalam game. Semakin jauh misi yang telah diselesaikan, maka jumlah experience yang didapatkan juga akan semakin besar. Sehingga, upaya untuk mempercepat penyelesaian Misi Utama akan sangat berpengaruh dalam progresi kekuatan karakter.
Mekanisme Multi-Karakter
Keunikan lain dari game ini adalah sistem multi-karakternya. Kalian nantinya akan dapat memainkan lebih dari satu pemain dalam waktu yang bersamaan. Untuk menambah slot karakter, pemain hanya perlu mengumpulkan poin dari Jurnal Petualangan (200 poin untuk karakter kedua, 500 poin untuk karakter ketiga, dan 1200 poin untuk karakter keempat).
Jumlah karakter ini akan sangat berpengaruh pada raihan CP yang dimiliki. Semakin banyak karakter yang dapat digunakan, maka akan semakin besar pula total CP keseluruhan. Sehingga, pemain akan dapat menyelesaikan misi utama yang cukup sulit dengan sangat mudah.
Setiap karakter tersebut nantinya akan memiliki kelas, equipment, dan aksesori sesuai keinginan pemain. Pemain dapat menggunakan dua kelas sekaligus ataupun melakukan kombinasi kelas untuk menunjang pertarungan. Sayangnya, saat ini, Ragnarok Frontier enggak menyediakan pilihan kelas Merchant.
Dengan preferensi yang berbeda-beda, setiap karakter nantinya akan memiliki CP masing-masing sesuai dengan progresi kekuatan yang dimiliki. Para pemain dapat melakukan prioritas terhadap karakter mana yang lebih dulu ingin dijadikan kuat.
Dengan pilihan yang berbeda-beda, setiap pemain akan memiliki strategi permainan yang beragam untuk hal ini. Sehingga, mekanisme Multi-Karakter ironisnya menjadi satu-satunya hal yang menarik dari game ini.
Pay-to-Win yang Menjengkelkan
Seperti game RPG “kekinian”, Ragnarok Frontier sangat kental dengan unsur pay-to-win (P2W). Selain menggunakan faktor waktu, para pemain juga dapat menggunakan uang secara langsung. Enggak tanggung-tanggung, peningkatan CP karakter terbilang cukup besar dengan membayar sejumlah uang tertentu.
Perbedaan CP antara pemain gratisan dengan pemain “sultan” terasa sangat besar. Alih-alih memperkecil jurang perbedaan CP tersebut, pihak developer terlihat justru sangat memanjakan para pemain P2W dengan beragam keuntungan tertentu setiap harinya dalam fitur VIP.
Ragnarok Frontier berada pada level pay-to-win yang melampaui seluruh game MMORPG. Pernahkah kalian bermain game MMORPG Mobile yang memaksa kalian mengeluarkan uang hanya untuk meningkatkan level skill karakter? Mungkin jawabannya tidak hingga kalian bermain game ini nanti.
Parahnya, untuk meningkatkan level skill karakter saja, pemain dipaksa untuk membeli skill book yang hanya dijual dengan mata uang premium. Kondisi tersebut terbilang sangat ekstrem. Penulis sendiri belum pernah menemui MMORPG Mobile yang begitu memaksa pemainnya untuk melakukan transaksi dalam game.
Sisi pay-to-win biasanya hanya menyentuh kebutuhan sekunder dalam permainan, seperti kosmetik ataupun tampilan luar karakter saja. Membayar sejumlah uang untuk keperluan kosmetik masih dianggap wajar. Sebab, kebutuhan kosmetik tidak akan mempengaruhi kekuatan karakter. Sehingga, sisi kompetitif antar-pemain masih dapat berjalan dengan sehat dan semestinya.
Namun, Ragnarok Frontier enggak mengenal kondisi tersebut. Pemain yang mengeluarkan uang lebih banyak, maka memiliki peluang menang sangat besar ketika melakukan mode PvP.
***
Ragnarok Frontier merupakan MMORPG mobile dari waralaba legendaris Ragnarok. Alih-alih menawarkan sistem permainan dan fitur yang menarik, game ini hadir menjadi MMORPG yang sangat mengecewakan. Banyak esensi MMORPG yang hilang begitu saja, sehingga pengalaman bermain menjadi sangat tidak menyenangkan.
Jika saja game ini diluncurkan sebagai game web-base online pada 2010-an, Ragnarok Frontier mungkin akan menjadi salah satu game yang cukup memikat. Namun, di era MMORPG Mobile dengan persaingan yang sangat ketat, Ragnarok Frontier terlihat seperti game jadul yang sama sekali enggak menarik. Apalagi dengan nuansa pay-to-win yang menjerat pemain sehingga game ini makin terasa minusnya.
Apakah kalian telah menyicipi Ragnarok Frontier? Kalau sudah, silahkan share pengalaman bermain kalian di kolom review di atas, ya. Ikuti terus KINCIR untuk ulasan game lain beri