– Para pro player ini mengambil langkah yang tepat dengan menjadi streamer setelah pensiun.
– Beberapa di antaranya justru lebih sukses saat menjadi streamer ketimbang saat jadi pro player.
Fenomena pindahnya para mantan pro player ke ranah streaming memang sudah banyak terjadi, di Indonesia saja hal tersebut sudah jadi seperti tren. Sebut saja JessNoLimit yang sekarang makin “kaya” setelah fokus di Youtube. Lalu ada Oura dan kawan-kawannya di dalam Geng Kapak yang sekarang-sekarang ini sedang naik daun.
Ternyata, fenomena ini telah terjadi lebih dulu di luar negeri. Bahkan, ada yang sudah memulai langkah ini pada tahun 2012 dan sekarang jadi streamer senior di Twitch. Pastinya kalian pernah mendengar satu atau dua nama-nama besar yang akan dibahas ini.
Untuk mengetahui daftarnya, siapa saja mantan pro player luar negeri yang akhirnya sukses jadi streamer kondang, kalian harus simak artikel berikut ini.
1. Shroud (CS:GO)
Michael Grzesiek adalah seorang streamer yang bisa dibilang paling kondang di antara mantan pro player lainnya. Cowok kelahiran 24 Juni 1994 ini dikenal dengan nama Shroud yang merupakan nickname-nya ketika masih jadi punggawa Cloud9. Sebelum menyentuh ranah streaming, dulunya Shroud merupakan atlet profesional CS:GO dan berperan sebagai support.
Kesuksesannya di ranah profesional akhirnya membawa Shroud ke Twitch. Pada awal karier sebagai streaming, Shroud masih dibawa manajemen Cloud9 dan akhirnya perlahan melepaskan diri. Keputusan berdikari ternyata membawanya ke tahap kesuksesan tertingginya. Dalam awal streaming, Shroud memiliki prestasi 395 juta total views dan langsung memiliki 100 ribu subscriber. Sekarang, jumlah pengikutnya di Twitch adalah 6 juta orang!
2. Tfue (Fortnite)
Kehadiran Tfue di ranah streaming sayangnya kurang baik, soalnya dirinya mengalami kasus rasis yang berujung pada pemblokiran akun Twitch-nya selama 30 hari. Kasus ini pun ramai diperbincangkan oleh jagat Twitch maupun para atlet profesional Fortnite. Ketika muncul lagi, Tfue hadir dengan persona yang baru dan tidak lagi toxic seperti dulu dan sekarang jadi makin tenar.
Dulu, sebelum menjadi seorang streamer Tfue merupakan atlet profesional di ranah Fortnite untuk tim Faze Clans. Dia pun masih punya kontrak dengan Faze Clan, akan tetapi kontroversi kembali mewarnai kariernya. Tfue menuntut manajemen tim soal pendapatannya yang tak kunjung cair. Dukungan pun menyertai Tfue, 9,7 juta penggemarnya membuat gerakan dukungan kepadanya.
3. Ninja (Fortnite)
Dengan perawakan yang manis serta sederhana, Ninja sukses memikat hati para penonton di Twitch. Padahal, semasa menjadi atlet profesional di Cloud9, Renegades, Liquid, bahkan Luminosity namanya tidak terlalu disorot. Akan tetapi puncak kejayaan baru datang ketika Ninja terjun jadi streamer Twitch untuk game Fortnite.
Sebenarnya Ninja tertolong dengan hype awal kemunculuan Fortnite. Momentum kehadirannya di Twitch sangat tepat dan langsung menarik perhatian. Dalam kurun waktu dua bulan, Ninja mengumpulkan 600 ribu penonton dalam sekali streaming. Lalu, rekor tersebut terpecahkan pada tahun 2019 yang mencapai angka 800 ribu. Jumlah follower-nya pun kian melesat hingga sekarang menyentuh 16,7 juta.
4. TimTheTatman (Call of Duty)
Di antara nama-nama tadi, TimTheTatman adalah orang paling lawas. Jon Betar memulai kariernya sebagai seorang streamer pada tahun 2012. Saat itu, Betar memainkan game Counter-Strike dan Worlds of Warcraft. Berbeda dengan game yang dimainkannya kala menjadi atlet esports, yaitu Call of Duty.
Periode 2011 adalah masa jayanya Betar di tim Monster Energy. Akan tetapi, menjelang tahun 2012 dirinya menyatakan mundur dari skena kompetitif dan ingin fokus ke streaming. Ternyata, para penggemarnya lebih setuju akan hal tersebut. Soalnya, selama berkarier banyak yang menilai bahwa Betar salah masuk tim. Sekarang, akun Twitch-nya diikuti oleh 5,8 juta orang.
5. xQc (Overwatch)
Mantan atlet esports asal Kanada ini bisa dibilang sebagai legenda hidup dari skena kompetitif Overwatch. Momen kejayaannya mulai ketika dirinya masuk ke dalam tim Dallas Fuel, pada saat itu dirinya berhasil menjadi Most Valuable Player pada ajang Overwatch World Cup 2017. Di tahun yang sama, akun Twitch xQc pun semakin dikenal dan mulai menarik banyak subscriber.
Hingga akhirnya pada tahun 2019, xQc memilih pensiun dan ingin main santai di Twitch. Ternyata “main santai” untuknya malah mendatangkan banyak benefit. Dari ketenaran yang kian memuncak, hingga pendapatan yang tentunya semakin besar. Dari akun Twitch-nya, xQc bisa mendapatkan 50 ribu dolar Amerika dalam kurun waktu satu bulan.
***
Keputusan untuk mundur dari skena kompetitif sepertinya sangat berhasil untuk mereka. Soalnya, kariernya jadi lebih cemerlang jika dibandingkan dengan sewaktu mereka menjadi pro player, tidak heran kalau karier menjadi streamer lebih lama dan bertahan lebih awet.
Bagaimana tanggapan kalian? Silakan tulis jawaban kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.