Pertandingan hari pertama Free Fire Grand Final Piala Presiden Esports 2020 berlangsung menegangkan dan misterius. Pasalnya tiap tim belum ada yang mengetahui berapa poin klasemen sementara. Jika melihat kesuksesan yang diraih Dranix dalam laga kemarin membuat dirinya mencatatkan dua kali “Booyah!” dan poin kill yang cukup tinggi.
Dranix tidak sendirian sebagai calon terkuat pemuncak klasemen sementara. Team Flash juga tercatat mendapat dua kali “Booyah!”. Sementara satu tim lagi yang mencuri kemenangan di babak awal adalah tim asal Thailand, yakni EVOS MG1.
Pada tulisan ini KINCIR akan merangkum bagaimana keseruan hari pertama cabang Free Fire di Grand Final Piala Presiden Esports 2020. Langsung aja yuk simak ulasannya di bawah ini!
Ronde 1 – Perhitungan Cermat EVOS MG1 Raih “Booyah!”
Permainan dimulai dari map Bermuda. Pada pertandingan babak ini, tempo permainan masih berjalan lambat dan tiap tim terlihat pasif. Gaya permainan lambat ini juga sudah diprediksi oleh Skyla sebelum laga puncak di hari pertama dimulai.
Di tengah asiknya sedang looting, tiba-tiba salah satu pemain ELVO G.I terlihat salah langkah. Kesalahan tersebut langsung dimanfaatkan oleh punggawa Argon MY yang membuat salah satu anggota tim dari Indonesia itu menunggu di lobi.
Benar saja permainan pasif pun terlihat setelah pemain ELVO G.I terculik. Pemenang Final Regional Barat itu memilih bermain aman untuk tidak melanjutkan adu tembak dengan perwakilan Malaysia.
Namun di tengah pertandingan, tempo pertandingan mulai berjalan menegangkan. Satu per satu anggota Illuminate mulai berguguran. Akhirnya duka bagi salah perwakilan Thailand pun terjadi ketika Dranix menumbangkan semuanya.
Permainan late game terjadi akhirnya terjadi ketika zona semakin mengecil. Para tim melakukan baku tembak dengan tempo tinggi. Namun yang berhasil tampil gemilang adalah perwakilan dari tim Thailand.
Akhirnya kontes ronde pertama pun dimenangkan oleh EVOS MG1. Tim tersebut meraih “Booyah!” setelah mengalahkan KHKR dan High Quality MY.
Ronde 2 – Start yang Gemilang dari Wakil Vietnam
Memasuki pertandingan kedua, salah dua tim Indonesia tampil mengejutkan. Dranix tercatat berhasil memulangkan tiga pemain Illuminate sehingga hanya menyisakan Dlong. Begitu pula dengan BIG Akar berhasil memulangkan secara cepat tim pemenang ronde pertama, EVOS MG1.
Kontes antara BIG Akar dan EVOS MG1 terjadi di Forge. Pada baku tembak di sana, permainan cerdik datang dari AIS. Dia secara mengejutkan membiarkan tim Thailand itu masuk menyerang, kemudian setelah itu AIS menyerang dari belakang.
Berkat kerja sama itu, akhinrya BIG Akar memenangkan pertempuran. Namun dari kontes tersebut pemeang Final Regional Timur itu harus kehilangan salah satu pemainnya, yaitu Mank.
Meskipun berhasil tampil gemilang di early game, sayangnya ronde kedua masih belum mampu dimiliki oleh tim Indonesia. Babak ini justru berhasil dikunci oleh perwakilan dari Vietnam, yaitu Team Flash.
Team Flash berhasil memangkan pertandingan setelah terlebih dahulu menumbangkan Elvo G.I. Kemudian disusul dengan menjatuhkan dua pemain dari Pak Royal Army dari Filiphina.
Ronde 3 & 4 – Dranix Jadi Harapan Indonesia
Pada dua ronde awal, empat tim Indonesia memang belum mampu meraih kemenangan. Namun mereka perlahan mulai menguasai permainan dan tercatat Dranix dan ELVO G.I mampu masuk ke zona akhir.
Map Bermuda di ronde ketiga kali ini menjadi milik Indonesia. Dranix berhasil memenagkan pertandingan di laga tersebut. Penampilan pemenang Free Fire Indonesia Master Season 2 pada ronde tersebut memang mulai terlihat sejak awal.
Permainan early game Dranix berhasil menumbangkan dua pemain Argon MY. Konsistensi permainan Vader dan kawan-kawan membawa mereka masuk sampai zona akhir.
Meskipun Dranix hanya menyisakan Vader dan Delta, kedua pemain tersebut mampu memenangkan kontes jarak jauh dengan tim Macan Putih dari Thailand. Kemenangan tersebut sekaligus membuktikan bahwa tim Indonesia memang memiliki tim-tim dengan kualitas baik di tingkat nasional dan internasional.
Kobaran semangat api dari Dranix terus berlangsung sampai ronde 3 dan 4. Lagi-lagi pada akhir ronde tersebut tim asal Surabaya itu berduel kembali dengan Evos MG1.
Namun pada laga tersebut terbilang sangat menegangkan. Pasalnya Vader tersisa sendiri, sementara Evos masih menyisakan tiga pemain. Namun, dia mengambil langkah yang sangat taktis dengan menunggu di sisi bawah dan berharap tiga lawannya menyerang.
Strategi itu berjalan lancar dan berujung aksi clutch dari punggawa Dranix. Vader mulai berhasil menumbangkan satu pemain EVOS. Akhirnnya dia pun memenangkan kontes setelah dua pemain tim Macan Putih melakukan kesalahan karena memberanikan maju dengan perhitungan yang matang.
Ronde 5 – Team Flash Tutup Hari Pertama dengan "Booyah!"
Memasuki ronde terakhir di hari pertama, lagi-lagi Dranix bermain ngotot di awal game. Mereka berhasil memulangkan para pemain KHKR. Sayangnya usaha tersebut tidak mampu membawa mereka untuk kembali mengambil “Booyah!” di babak ini.
Namun penampilan terbaik justru datang dari dari perwakilan Vietnam. Meskipun Team Flash sempat melesu di Ronde 3 dan 4 karena dominasi Dranix, Ryuk dan kawan-kawan bangkit pada pertandingan babak akhir.
Team Flash berhasil bermain kompak sampai zona akhir. Mereka berhasil masuk zona terkecil dengan anggota, sementara Louvre sebagai lawan terakhirnya hanya tersisa satu orang.
Berkat keunggulan jumlah pemain, Team Flash berhasl meraih “Booyah!” keduanya. Dengan begitu bisa diduga bahwa mereka memiliki poin sementara dengan jumlah yang tidak berbeda jauh dari Dranix jika melihat torehan kemenangan.
***
Bagaimana menurut kalian mengenai keseruan pertandingan Free Fire di hari pertama Grand Final Piala Presiden Esports 2020? Jangan sungkan untuk berikan tanggapan kalian mengenai pertandingan kemarin dan prediksi hari ini.
Ayo dukung tim Indonesia pada laga Grand Final Piala Presiden Esports 2020 di ICE BSD. Kalian juga dapat saksikan di Youtube IESPL_ID, NET.TV, dan eGG Network. Piala Presiden Esports 2020, Esports Untuk Negeri!