– Kepergian Tuturu meninggalkan tanda tanya seputar semangat RRQ di MPL Season 6.
– Apakah kepergiannya membuat “api” semangat RRQ padam, ataukah masih tetap seperti “alien” seperti musim sebelumnya?
Berita Diky “Tuturu” yang tidak masuk ke dalam skuat RRQ Hoshi untuk MPL Season 6 terbilang cukup mengagetkan penggemar RRQ maupun skena esports Mobile Legends. Pernyataan tidak ikutnya sang “The Next Level Marksman” pada turnamen yang diselenggarakan oleh Moonton itu resmi diumumkan oleh RRQ.
Dalam postingan video pengumuman roster RRQ untuk MPL Season 6 dengan gaya animasi ala Harvest Moon, terungkap bahwa Tuturu memutuskan untuk rehat dari skena kompetitif MOBA buatan Moonton. RRQ pun kemudian memposting video yang menjadi salam perpisahan resmi dengan pemain yang telah membela mereka sejak MPL Season 1 tersebut.
Meski telah “pergi”, tentu saja kenangan Tuturu bersama RRQ terekam tak pernah mati. Sang pemain sukses membawa gelar MPL Season 2 dan 5. Meskipun pada MPL terakhir kemarin sang pemain hanya bermain sedikit saja. Kabarnya, dia berkutat dengan cedera tangan yang mengganggu permainannya.
Tak bisa bohong, kepergian Tuturu pun meninggalkan tanda tanya besar soal bagaimana RRQ menghadapi MPL Season 6 dan musim-musim selanjutnya. Meski penampilannya di musim lalu bisa diibaratkan seperti “cameo” pada sebuah film, sosoknya sebagai pemain andalan tentu akan dirindukan, baik oleh RRQ maupun penggemar setia esports Mobile Legends.
Apakah RRQ akan tetap berjaya seperti biasa tanpa Tuturu? Ataukah tim berjuluk “Raja dari Segala Raja” ini akan merasakan kehilangan yang cukup besar dari sang pemain?
Tenang, Masih Ada XIN dan WizzKing!
Tidak adanya Tuturu seharusnya bukan jadi masalah yang besar bagi RRQ Hoshi. Jadi, buat para Sobat Gamers yang menjadi “RRQ Mania” tidak perlu cemas. Pasalnya tim kalian yang dukung itu masih memiliki pemain carry yang kemampuannya bisa disamakan dengan pendahulunya, yakni XIN dan WizzKing.
Awalnya, tugas pemberi damage dealer tim RRQ Hoshi pada MPL Season 5 ditugaskan kepada Wizzking. Pemain asal Brunei Darussalam itu terbilang sukses menggeser pemain veteran lainnya, yaitu XIN dan Tuturu. Kita hanya melihat aksinya di turnamen kasta teratasMobile Legends Indonesia dengan jumlah yang terbilang sedikit, yaitu sembilan pertandingan games.
Pada pekan-pekan awal musim reguler MPL Season 5, WizzKing sukses menoreh catatan 61 kill, 20 death, dan 62 assist dari 15 pertandingan yang dimainkannya. Catatan tersebut sukses membawanya sebagai posisi ketiga penoreh KDA (kill-death-assists) terbaik.
Kemudian urusan mental pemain ini bukan tempe karena dia mampu menaklukan para pemain EVOS Legends dengan catatan pribadi yang gemilang di pertandingan pekan pertama musim reguler MPL Season 5. Dari dua game, dia sukses membawa RRQ menang dengan torehan 23 kill, 4 death, dan 14 assist.
Di pekan keempat, RRQ melakukan rotasi yang sebenarnya sudah ditunggu oleh penikmat esports Mobile Legends. XIN yang tadinya bermain untuk skuad Mobile Legends Development League (MDL) Season 1, dipromosikan ke skuad utama dan menggeser posisi WizzKing.
Permainannya pun sangat impresif dan bisa dibilang lebih mengesankan ketimbang WizzKing. Pemain bernama asli Yeyasa Omega Armando Wowiling ini tampil sangat beringas sebagai carry RRQ layaknya Tuturu di masa kejayaannya. Bersama Lemon, Vyn, LJ, dan R7, XIN benar-benar mendominasi sebagai pemegang posisi hard core sampai membawa “Sang Raja” menyabet gelar juara MPL Season 5.
Jika disimpulkan Kembali, rasanya kepergian kepergian Tuturu bukan masalah yang besar bagi RRQ Hoshi. Pasalnya melihat aksi Xin pada MPL Season 5 dan MPL Invitational, dia benar-benar dapat menjadi damage dealer yang sangat berbahaya bagi lawan. Sangat besar kemungkinan bahwa pemain yang saat ini berkepala botak itu menjadi pemain utama di posisi hard core.
Jika XIN benar-benar memutuskan “rehat” di MPL Season 6, masih ada WizzKing yang juga bisa diandalkan. Penampilan gemilangnya di awal musim reguler MPL Season 5 jadi bukti bahwa pemain bernama asli Mohd Zulkarnain Hj Mohd Zulkifli punya talenta dan kepercayaan diri yang tinggi.
Akan Terus Berjaya Selama Para “Alien” Masih Ada
Faktor kesuksesan RRQ di MPL Season 6 bukan hanya bergantung pada pemain hard core-nya. Pasalnya, RRQ bisa dibilang memang sudah kuat karena berisikan pemain-pemain yang pantas disebut sebagai “alien” di skena esports Mobile Legends.
Bicara soal “alien”, nama pertama yang muncul tentu adalah Lemon. Sosoknya terbilang sangat magis. Pria bernama asli Muhammad Ikhsan ini mampu mengisi segala role yang dibutuhkan oleh tim. Tidak hanya itu, kemampuannya dalam memainkan Hero terbilang sangat luas. Hal ini membuat RRQ sangat beruntung bahwa dia masih bertahan karena bisa bertugas untuk sebagai counter dari lawan.
Kemampuannya tampak sama sekali belum menurun jika dibandingkan dengan masa-masa awalnya berkarier di skena esports Mobile Legends. Bahkan, kemampuannya makin disempurnakan dengan kedewasaan permainannya yang membuatnya pantas disebut sebagai pemain terbaik di dunia saat ini.
Kemudian RRQ juga masih memiliki R7. Dia bisa dibilang adalah salah satu offlaner terkuat untuk saat ini. Kemampuan mikro dan makronya sangat baik. Keputusan untuk split push dan join war dari pemain ini sangat matang. Pengalamannya bermain di skena esports Dota 2 tampak jelas menjadi pelajaran berharga bagi pemain bernama asli Rivaldi Fatah ini.
Tak hanya core-nya yang istimewa, RRQ juga memiliki lini pertahanan yang kuat. “Sang Raja” memiliki LJ dan Vyn yang sangat baik untuk bermain sebagai Tank dan Support. Ditambah lagi saat ini, tim yang berada di bawah asuhan James Chen itu menambahkan Liam.
Sosok Liam bukanlah pemain kacangan. Meskipun pada gelaran sebelumnya, William “Liam” Setiawan harus rela turun ke MDL, tetapi tentu kita masih ingat permainannya yang baik pada ajang MPL Season 4. Jadi, untuk lini garis benteng terdepan, RRQ Hoshi terbilang sangat aman dan kuat.
Peluang Meraih Gelar Ketiga Masih Terbuka Lebar
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, skuad RRQ Hoshi memiliki deretan roster yang mengerikan di MPL Season 6. Hal ini kontras dengan beberapa tim pesaingnya masih terus melakukan perubahan untuk mencari formasi terkuatnya.
Coba saja kalian tengok EVOS Esports sebagai rival terkuatnya. Tim “Macan Putih” masih sibuk mencari strategi terbaik untuk timnya. Ditambah lagi pemain veterannya, Luminaire, memutuskan untuk rehat sejenak karena ingin melanjutkan pendidikan. Pun dengan Donkey, tanker legendaris EVOS yang juga memutuskan pensiun.
Melihat performa RRQ di pekan pertama MPL Season 6, jelas terlihat level Lemon dan kawan-kawan masih berada di atas tim-tim lain, termasuk EVOS yang dikalahkan mereka dengan skor 2-0. Begitu juga Genflix Aerowolf yang awalnya diprediksi bakal memberikan shock therapy, justru juga harus terbantai dengan skor 2-0.
Untuk saat ini, kandidat terkuat untuk menyaingi alien-alien RRQ bisa dibilang ada pada tubuh ONIC Esports. Setelah gagal total di dua musim sebelumnya, tim landak kuning nampaknya ingin bangkit untuk bisa meraih gelar juara MPL untuk kedua kalinya.
Selain punya susunan tim yang sama dari musim sebelumnya, ONIC kedatangan pemain baru yang juga patut dimasukkan sebagai calon “alien” Mobile Legends. Dia adalah Sanz, pemain hard core yang sebelumnya membela Victim Esports. Penampilan trengginasnya di pekan perdana musim reguler MPL Season 6 membuktikan bahwa dia pantas menjadi salah satu pemain terbaik saat ini.
Motivasi, “Musuh” Terbesar RRQ Saat Ini
Untuk saat ini, hal yang harus diwaspadai oleh RRQ di MPL Season 6 sebenarnya bukan EVOS, ONIC, atau tim-tim lain. Pasalnya, melihat kemampuan individu pemain dan chemistry mereka yang sudah terbangun lama, sudah seharusnya Lemon dan kawan-kawan bisa terus berjaya sekalipun tanpa Tuturu. Motivasi untuk terus menjadi yang terbaik lah yang wajib diperhatikan oleh manajemen dan masing-masing pemain.
Sebenarnya, memang tak pernah ada statement resmi dari manajemen atau pemain soal isu ini. Namun, terlihat jelas RRQ sempat down setelah menjuarai MPL Season 2. Performa mereka kian memburuk setelah juara. Bahkan, mereka tak mampu berbuat banyak di Piala Presiden Esports 2019, dan puncaknya MPL Season 3 saat mereka harus menanggung malu karena dikalahkan Bigetron sebagai tim kuda hitam.
Di dua ajang tersebut, terlihat secara implisit kobaran “api” dalam benak Tuturu tak sepanas dulu. Permainannya tampak menurun hingga puncaknya sang pemain mengalami cedera tangan yang makin membatasi potensinya untuk terus keluar. Pun dengan pemain-pemain lain seperti AyamJago atau InstincT yang performanya juga ikut menurun hingga membuat keduanya didepak RRQ.
Musim ini, penggemar RRQ harus bersiap karena tim kesayangannya mulai menunjukkan “gejala” yang sama di awal MPL Season 6. XIN sempat membuat penggemar berspekulasi dengan pernyataannya yang menyebutkan bahwa dia akan rehat dan lebih memilih menjadi pemain cadangan. Tentunya situasi ini terasa seperti déjà vu dengan apa yang terjadi dengan Tuturu.
Makanya, semua kembali lagi ke masing-masing pemain. Lemon, XIN, R7, Vyn, LJ, WizzKing, dan Liam harus sadar betul bahwa musuh terbesar mereka bukan EVOS atau ONIC, tapi lebih ke diri mereka sendiri. Tanpa motivasi yang kuat, bukannya tak mungkin RRQ akan kembali terjurumus ke jurang wanprestasi seperti yang mereka rasakan pasca-MPL Season 2.
***
Itulah prediksi KINCIR untuk RRQ di MPL Season 6 dengan hilangnya sosok Tuturu. RRQ jelas bakal merasa kehilangan sosok pemain yang mereka andalkan sejak esports Mobile Legends berjalan. Namun, adanya pemain-pemain “alien” masih memberikan harapan besar di MPL Season 6. Semua bisa berjalan lancar dengan catatan mampu mengalahkan musuh terbesar mereka, yakni motivasi.
Kalau kalian sendiri bagaimana? Apakah kalian yakin RRQ masih bisa terus berjaya di MPL Season 6? Ikuti terus berita terbaru seputar esports Mobile Legends beserta informasi menarik lainnya cuma di KINCIR!
Penulis: Rizkihong Darmawan