– Ada apa dengan ONIC yang lagi lose streak di MPL Season 6?
– Beragam faktor ditengarai memicu buruknya performa Sanz dan kawan-kawan.
MPL Season 6 bisa dibilang jadi kesempatan terbesar ONIC untuk kembali juara setelah terakhir di musim ketiga. Pasalnya, performa mereka di paruh pertama musim sangat mengesankan. Mereka hanya kalah dari Alter Ego dari total tujuh pertandingan yang mereka jalani.
Sayangnya, semua seakan berbalik 180 derajat buat ONIC setelah lewat paruh musim. Performa mereka sepanjang dua pekan terakhir sangat buruk. Mereka kalah dari RRQ, Alter Ego, bahkan Aerowolf dengan skor tanpa balas. Satu-satunya kemenangan mereka raih hanya saat melawan AURA. Performa di pertandingan tersebut juga tidak bisa dibilang meyakinkan.
Hasilnya, ONIC yang tadinya berada di peringkat pertama, kini terjun bebas ke posisi keempat. Sebenarnya, ada apa dengan ONIC? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, KINCIR pun bakal sedikit menganalisnya dari berbagai aspek seperti gameplay dan faktor lain. Yuk simak di bawah ini!
Permainan Sanz yang Telah Terbaca
Jadi pasukan terbaru dari ONIC jelang MPL Season 6, kehadiran Sanz pun mampu membawa perubahan yang signifikan. Soalnya, sang pemain berhasil membuat tim ini jadi juara di ajang Mytel International Championship.
Memasuki gelaran MPL Season 6, mantan pemain midlaner yang telah diakui kemampuannya ini sukses membawa ONIC jadi tim terkuat di babak Regular Season. Hal ini pun terbukti dengan beradanya mereka di puncak klasemen hingga minggu keempat.
Sayangnya, di minggu keempat pasukan landak kuning pun harus merasakan pahitnya kekalahan melawan mantan pemainnya, yaitu Udil. Berawal dari pertandingan tersebut lah lose streak ONIC berawal. Di Week 5, mereka pun harus dikalahkan oleh RRQ. Semua makin berantakan di Week 6 dengan kekalahan beruntun dari Alter Ego dan Aerowolf.
Di minggu-minggu awal MPL Season 6, memang Sanz jadi salah satu sosok yang menakutkan untuk para musuhnya. Berbekal dengan kemampuannya yang luar biasa, mantan pemain Victim Esports ini pun kerap mendapat puluhan kill hingga enggak pernah mati sama sekali.
Kekalahan beruntun ONIC ini bisa dibilang dipicu dengan mulai terbacanya permainan Sanz. Soalnya, beberapa tim yang berhasil mengalahkannya, mampu membaca pergerakan dan strategi yang digunakan oleh sang pemain. Apalagi, sistem lima ban membuat dia tak bisa menggunakan Hero gacoannya seperti Harith, Claude, atau Roger.
Chemistry Jadi Isu Utama?
Enggak bisa dimungkiri, ONIC jadi salah satu tim yang punya chemistry paling kuat di antara tim lainnya pada 2019. Buktinya, pemain dulu beranggotakan Udil, Antimage, Sasa, Drian, dan Pyschoo ini mampu mendominasi turnamen-turnamen besar Mobile Legends di Indonesia.
Memasuki MPL Season 4, mereka pun terlihat mengalami penurunan performa. Hal ini pun menyebabkan para “anak-anak ajaib” jadi terpecah-pecah. Masuknya CW dan Rasy ke skuad utama pun enggak membuat mereka menguat. Puncaknya, tim landak kuning ini harus merelakan Udil dan digantikan oleh Sanz.
Baru-baru ini terdengar kabar jika ada masalah internal dari kubu ONIC. Antimage yang sedang melakukan live stream pun terlihat mengeluhkan permainan Sanz dan Rassy yang kurang kompak. Dari sini pun bisa ditarik kesimpulan jika chemistry antara pemain belum menyatu sepenuhnya.
Dalam sebuah live streaming di kanalnya, Antimage yang lupa mematikan voice pun mengeluhkan salah satu pemain. Dia pun mengatakan jika Drian dan Sanz juga punya masalah dengan orang yang sama pada timnya.
Bahkan, Antimage pun sempat mengatakan berniat untuk menaikkan Rasdalima dari MDL ke MPL. Soalnya, menurut pemain offlaner ini Sanz bermain kurang semangat di pertandingan terakhirnya. Hal ini pun yang menyebabkan menurunnya performa ONIC di week 4 hingga 6. Guna menaikan performa dan kekompakan, dia pun meminta untuk diadakan team bonding.
Kehadiran Somber atau Peraturan 5 Ban yang Bikin Performa Menurun?
Sama seperti tim-tim lainnya, ONIC pun enggak hanya membawa pemain baru, tapi juga pelatih baru yang berasal dari Taiwan, yaitu Chen “Somber” Po-Heng. Sebelumnya, sang pelatih pun enggak hadir untuk menjalankan tugasnya bersama para pemain ONIC di minggu-minggu pertama karena masalah COVID-19.
Saat itu, Mars sebagai asisten pelatih pun berhasil membawa landak kuning menduduki peringkat pertama selama 4 minggu. Mereka pun hanya mengalami satu kali kekalahan saat melawan Alter Ego. Sayangnya, kehadiran Somber membuat performa mereka kian meredup.
Namun, penurunan performa ONIC enggak hanya terjadi karena kehadiran Somber. Mungkin, peraturan lima ban Hero membuat para pemain ini pusing. Jika melihat Sanz, memang dia punya pool Hero yang banyak. Namun, untuk dibawa ke panggung MPL Season 6, Hero yang digunakan pun terhitung sedikit, seperti Yi Sun Shin, Ling, Harith, dan Kimmy.
Minim Rotasi, Permainan Jadi Mudah Terbaca
Jadi tim terkuat selama empat minggu, ONIC pun merajai klasemen selama itu. Sayangnya, mereka seakan terlena untuk tetap bisa berada jadi pemuncak, mengingat tim-tim lainnya bekerja ekstra untuk bisa menumbangkan sang landak kuning.
Jika melihat cara bermain Drian dan kawan-kawan, memang mereka bisa mengikuti meta yang sering digunakan. Misalnya menggunakan Alice. Sayangnya, Antimage yang menggunakan Hero Mage tersebut terasa enggak bisa mengendalikan. Pasalnya, sang pemain pun terkenal dengan kemampuannya menggunakan Fighter.
Namun, cara itu saja sepertinya enggak akan membuat mereka bisa mengimbangi rivalnya. Dari delapan tim yang bertanding, ONIC salah satu tim yang jarang melakukan perubahan pada roster ataupun posisi.
Mereka pun baru memainkan CW yang kini menempati posisi sebagai offlaner untuk menggantikan Buts. Sayangnya, CW bermain buruk dengan mendapatkan dua kali perunggu dalam dua game. Hal ini pun membuktikan rotasi ONIC yang sangat buruk sehingga permainan dari tim utama jadi mudah terbaca.
Haruskah Pyschoo Turun Membela ONIC di MPL Season 6?
Jadi salah satu tanker terkuat di MPL Season 6, Rasy pun memang punya kemampuan yang mumpuni untuk jadi garda terdepan setiap serangan. Sayangnya, sang pemain terlihat masih menjaga posisi dan kurang berani untuk menggagu pergerakan lawan.
Mungkin, kita bisa bandingkan dengan gaya bermain LeoMurphy dari Alter Ego dan Fredo pemain Aerowolf. Keduanya pun enggak takut untuk mati dan mampu mengganggu formasi para lawannya. Mereka pun juga jago untuk membuat lawan-lawannya kesal. Memang, untuk pool Hero Rasy masih terbilang terbatas daripada keduanya.
Sebenarnya, ONIC pun punya pemain yang punya gaya bermain dengan LeoMurphy dan Fredo, yaitu Psychoo. Dengan kemampuanya membuat kesal para musuh, pemain asal Pontianak ini pun berhasil meraih gelar MVP di MPL Season 3 lalu.
Nampaknya, pasukan landak harus memperhitungkan untuk menurunkan sang pemain untuk membelanya di Week 7 nanti. Siapa tahu, dia mampu jadi senjata pamungkas dari ONIC.
***
Walaupun terlihat kuat di minggu-minggu awal babak Regular Season MPL Season 6, permainan ONIC pun jauh dari kata konsisten. Hal ini pun yang jadi salah satu faktor lose streak yang mereka alami sejak Week 4 hingga 6.
Kehadiran Somber memang enggak bisa dilihat sebagai inti dari permasalahan. Soalnya, para pemain pun juga terlihat belum mempunyai chemistry sebaik para pemain sebelumnya. ONIC pun masih punya kesempatan untuk kembali on fire. Pasalnya, ini baru babak Regular Season dan masih ada kesempatan di babak playoffs.
Bagaimana tanggapan kalian dengan analisa penurunan performa ONIC di babak regular season? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar MPL Season 6.