Skena esports Mobile Legends di Indonesia sedang geger beberapa hari terakhir. Kabar burung soal "biaya" ikut MPL Season 4 sebesar Rp15 miliar yang digagas Moonton mengundang kritik pedas dari banyak pihak. Salah satu yang vokal memberikan suaranya adalah Erick Herlangga, CEO Louvre, tim runner-up MPL Season 3.
Tak tanggung-tanggung, Erick merilis sebuah petisi online yang menuntut agar Moonton membatalkan kebijakan tersebut (1/7). Terhitung tulisan ini rilis, petisi yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, serta Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf tersebut telah ditandatangani oleh sekitar 33 ribu orang.
Dalam petisinya, Erick mengungkapkan kekecewaannya kepada Moonton yang secara sepihak mengeluarkan aturan tersebut. Menurutnya, hanya Indonesia yang diberikan aturan seperti ini setelah Filipina disebutkan sempat menerimanya juga, tapi dibatalkan. Selain itu, Erick juga merasa kecewa karena Moonton melakukan monopoli turnamen Mobile Legends di Indonesia.
Selain itu, Erick juga sempat "curhat" lewat postingan Instastory-nya soal rencana Moonton tersebut. Dia pun menyebutkan Louvre tidak akan mengikuti MPL Season 4 jika kebijakan ini masih berlanjut.
Bahkan, akun Instagram resmi Louvre pun juga turun tangan. Mereka memposting Instastory yang menyebutkan bahwa aturan bayar slot tersebut benar adanya. Dalam postingannya, Louvre menyebutkan bahwa mereka telah menerima kontrak serta menandatanganinya.
Klarifikasi Moonton
Tak butuh waktu lama bagi pihak Moonton untuk menanggapi kisruh ini. Dini hari ini, akun media sosial resmi mereka merilis klarifikasi atas petisi yang dikeluarkan oleh pihak Louvre.
Dalam pernyataan resminya, Moonton memang tak membantah soal kebijakan 15 miliar tersebut. Moonton pun menyatakan sangat berat bagi mereka untuk menetapkan kebijakan ini. Mereka menegaskan bahwa kebijakan tersebut punya maksud khusus berupa investasi bersama yang bertujuan memajukan ekosistem esports di Asia Tenggara secara berkelanjutan.
Nantinya, investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan turnamen (MPL). Selain itu, investasi tersebut juga takkan seluruhnya dinikmati Moonton. Tim-tim yang berpartisipasi pun akan mendapatkan 50% pendapatan turnamen dari sponsor serta hak penyiaran.
Selain itu, dalam klarifikasinya Moonton juga menanggapi isu monopoli turnamen Mobile Legends. Menurut mereka, isu tersebut tidaklah benar karena Moonton tetap memberikan izin bagi pihak ketiga untuk menjalankan turnamen. Izin tersebut akan diberikan selama pihak penyelenggara turnamen mematuhi aturan seperti waktu pelaksanaan yang tidak bentrok.
Sebagai kesimpulan sekaligus penegasan, Moonton sangat menyayangkan pihak-pihak yang berupaya menyebarkan informasi palsu dan membuat kampanye online. Mereka pun menyatakan akan mengambil tindakan hukum bagi "individu" yang berupaya menyebar berita palsu, termasuk menggiatkan kampanye online yang tidak sepenuhnya benar.
Moonton pun menyebutkan akan mengadakan konferensi pers MPL Season 4 pada 23 Juli 2019 untuk menjawab keresahan komunitas Mobile Legends atas isu ini.
***
Untuk saat ini, memang masih belum jelas pihak mana yang mengatakan kebenaran. Baik Louvre (Erick) maupun Moonton sama-sama ngotot bahwa mereka lah pihak yang benar. Untuk itulah kita masih harus menunggu konferensi pers MPL Season 4 maupun pernyataan selanjutnya dari Louvre.
Bagaimana tanggapan kalian soal kisruh aturan bayar MPL Season 4 ini? Apakah tindakan Moonton benar jika maksud mereka memang ingin berinvestasi untuk memajukan esports Indonesia? Ataukah langkah ini terlalu dini untuk esports di Indonesia yang baru berkembang?
Tunggu kabar selanjutnya soal MPL Season 4 dan Mobile Legends hanya di KINCIR!