– Prediksi dan sedikit analisis bagaimana delapan tim Indonesia bisa menjadi yang terbaik di ajang MPL Invitational.
– Persaingan yang ketat dengan meta yang variatif membuat kami yakin tim-tim Indonesia bisa berbicara banyak.
Batalnya gelaran Mobile Legends Southeast Asia Cup (MSC) 2020 memang jadi kabar buruk untuk para pencinta game besutan Moonton ini. Walau begitu, sang publisher tetap berkomitmen memanjakan penggemar Mobile Legends. Mereka pun mengganti ajang ini dengan turnamen bertajuk MPL Invitational (MPLI) yang mempertemukan empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Myanmar.
Nah, kabar baiknya, delapan tim peserta MPL Indonesia akan berlaga di MPL Invitational. Yap, Alter Ego, Aerowolf, Bigetron Alpha, Aura, ONIC, dan Geek Fam akan berlaga di babak kualifikasi. Sementara itu, RRQ dan EVOS sebagai juara dan runner-up MPL Season 5 sudah menunggu di babak playoff.
Tentunya menarik membahas bagaimana kiprah para wakil Tanah Air di ajang regional Asia Tenggara ini. Untuk itulah, KINCIR pun menimbang kekuatan tim Indonesia di MPL Invitational yang telah dimulai hari ini (19/6). Yuk simak di bawah ini!
Pemegang Titel Juara Dunia Mobile Legends
Kemampuan tim-tim Mobile Legends yang ada di Indonesia memang sudah diakui kekuatannya. Soalnya, lewat ajang M1 Championship 2019 lalu, EVOS dan RRQ berhasil jadi tim terkuat di dunia dengan mengalahkan 14 tim dari 13 negara.
Berhasil meraih gelar juara, EVOS Esports memang diperkuat oleh talenta-talenta muda terbaik di skena kompetitif Mobile Legends, mengingat mereka juga berhasil memenangkan MPL Season 4. Enggak ketinggalan RRQ yang kembali merebut takhtanya untuk kedua kali sebagai pemenang di musim kelima lalu.
Sebelumnya, turnamen kancah Asia Tenggara, yaitu MSC 2019, dua perwakilan Indonesia juga berhasil jadi tim yang menempati posisi pertama dan kedua, yaitu ONIC Esports dan Louvre Esports. Memang, perjalanan Louvre enggak semulus RRQ sebagai runner-up. Tim asal Surabaya ini pun harus merasakan kekalahan dua kali dari tim yang berlambang landak kuning ini.
Pemain Indonesia Lebih Kuat Mental
Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia jadi negara pertama yang menganut sistem franchise league untuk gelaran MPL-nya. Membawa perubahan besar, membuat hawa persaingan makin terasa oleh delapan tim yang mengikuti gerlaran ini.
Kalau kalian menyaksikan pertandingan MPL Season 4 dan 5, di mana para tim bertanding mengeluarkan segala kemampuannya meraih kemenangan. Enggak hanya itu, psywar yang disampaikan para lawan juga jadi salah satu serangan mental untuk para pemain.
Para suporter pun kerap memberi tekanan dengan dukungan yang diberikan untuk tim andalannya. Selama lima musim berjalan, RRQ berhasil menjadi juara sebanyak dua kali, itu di MPL Season 2 dan 5. Walaupun begitu, mereka sempat berada dalam fase terbawah di musim ketiga dengan pulang lebih awal di babak playoffs.
Walaupun di Malaysia, Singapura dan Myanmar telah menyelenggarakan turnamen MPL, persaingan di Indonesia tetap terlihat semakin ketat. Kini, pemain yang ingin berlaga di ajang ini harus berjuang agar bisa dilirik oleh delapan tim yang akan berlaga di MPL.
Perubahan Meta yang Bikin Persaingan Makin Ketat
Gelaran MPL memang ajang unjuk gigi para pemain profesional Mobile Legends. Enggak hanya itu, ajang ini juga kerap memberikan kejutan dengan kehadiran Meta baru. Di musim sebelumnya, permainan dengan dua core masih tampak pada pertempuran.
Lewat penampilan Bigetron Alpha bersama pemain terbarunya, mereka pun berhasil mendobrak panggung MPL Season 5 lewat meta hyper carry. Biasanya, Hero Mage digunakan sebagai salah satu core pada pertandingan. Kini, hanya bergabung kepada core yang mempunyai efek damage yang besar. Sisanya, bekerja sebagai support.
Dipenuhi oleh Pemain pemilik Gelar Top Global
Salah satu game yang punya pemain aktif terbanyak di Indonesia, leaderboard game besutan Moonton ini kerap di hiasi oleh para pemain dari Indonesia. Hal ini pun jadi salah satu bukti jika pemain tanah air punya pengetahuan yang mumpuni soal Hero-hero di Mobile Legends.
Salah satu pemain andalan dari RRQ, yaitu XIN diketahui salah satu pemain yang paling banyak meraih gelar top global Hero Hayabusa, Karrie, Helcurt, Gusion, dan Granger. Enggak hanya itu, pemain ONIC Esports yang baru hijrah dari Arena of Valor, yaitu Rassy, dirinya berhasil jadi pemain terbaik di kategori tank dengan mengantongi 3703 dengan menggunakan Atlas.
Sebenarnya, gelar top global memang bukan faktor penting untuk melihat kehebatan seorang pro player. Soalnya, pencapaian tersebut merupakan kerja tim bukan penilaian dari kemampuan, tapi memperhitungkan kemenangan menggunakan Hero tertentu.
Filipina dan Malaysia jadi Musuh Terberat
Berhasil menjadi juara di M1 World Championship dan MSC 2019, buka berate tim Indonesia bisa menganggap remeh kekuatan dari negara lainnya. Soalnya, para pemain kebanggan tanah air pun pernah dikalahkan dalam acara olahraga terbesar di Asia Tenggara, yaitu SEA Games 2019.
Kala itu, pemain Indonesia pun harus takluk dari Filipina yang berhasil mendapat medali emas. Kekalahan tersebut pun bisa jadi acuan untuk para pemain agar lebih meningkatkan lagi kemampuannya mengendalikan Hero-hero Mobile Legends.
Enggak hanya Filipina, para tim dari Indonesia juga harus mewaspadai negara Malaysia. Pasalnya, Todak pernah hampir mengalahkan RRQ di babak Lower bracket M1 World Championship. Selama perjalanannya di ajang kelas dunia tersebut, mereka hanya mampu ditahan imbang oleh 10S Gaming Plus jadi Jepang.
***
Melihat penjelasan di atas, tim dari Indonesia memang mempunyai peluang besar untuk bisa menjadi juara di MPL Invitational. Tapi, para tim juga enggak boleh memandang negara lain sebelah mata. Pasalnya, tim dari Filipina mampu menjadi batu sandungan besar untuk para pejuang Indonesia.
Walaupun Indonesia mampu menjadi tim Mobile Legends terkuat dengan mengamankan gelar juara M1 World Championship, mereka harus tetap waspada dengan perkembangan permainan milik negara-negara lain.
Bagaimana tanggapan kalian dengan kekuatan yang dimiliki oleh tim-tim Indonesia yang akan berlaga di MPL Invitational? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.