– Kompilasi kelakuan menyebalkan pemain Myanmar, terutama saat jadi rekan setim.
– Siap-siap “sedekah” bintang kalau udah ketemu mereka!
Beberapa bulan belakangan ini, sudah mulai bermunculan berbagai keluhan tentang para pemain Mobile Legends Myanmar. Pada beberapa forum komunitas, seperti forum resmi hingga Reddit, sudah banyak topik mengenai unek-unek jika bertemu dengan pemain yang berasal dari negara Myanmar.
Dalam forum tersebut, mereka seakan-akan menjadi korban dari ke-toxic-an pemain Myanmar. Soalnya, jika mereka jadi rekan setim, kasus-kasus “ajaib” pun kemungkinan besar terjadi. Akhirnya, tim pun kalah hingga kalian pun kehilangan bintang saat push rank.
Dari banyaknya keluhan yang telah KINCIR ketahui, lima hal yang akan kalian baca nanti adalah kelakuan yang paling menyebalkan. Jika sudah ada yang menulis keluhan tentang pemain Myanmar, tiba-tiba room tersebut langsung diramaikan oleh curhatan betapa menderitanya bermain dengan pemain Myanmar.
Mau tahu apa saja kelakuan yang akan kalian temui kalau bertemu dengan pemain asal Myanmar? Langung simak artikel berikut
1. Paling Rajin AFK
Untuk poin ini, mungkin kita juga bisa relate ke bocil-bocil yang ada di Indonesia. Tapi dalam forum Reddit berjudul “Myanmar Player are the New Toxic” ratusan keluhan pun ditujukkan kepada para pemain Myanmar yang hobi AFK.
Mereka mengeluhkan bahwa jika bertemu dengan pemain asal Myanmar kita harus siap bermain dengan 4vs5 karena si pemain ini sudah pasti AFK. Entah fakta atau rumor belaka, terdapat sebuah komentar yang menyatakan bahwa mereka akan meninggalkan permainan begitu saja jika tim yang didapat tidak mengerti kemauan mereka. Wah, kalau alasannya seperti ini benar-benar menjengkelkan, sih.
Tapi, ada alasan logis yang bisa menenangkan kalian. Mungkin, karena Mayanmar belum memiliki server sendiri jadi para pemain di negara tersebut kerap kali mengalami gangguan koneksi. Pencampuran regional di dalam Mobile Legends ini juga bisa menjadi masalah terutama di Asia Tenggara. Jadi jangan asal melabeli bahwa para pemain Myanmar memang hobi AFK.
2. Sulit Komunikasi
Ini bisa jadi krusial jika bahasa Inggris tidak bisa dikuasai oleh pemain Myanmar. Karena, tentunya tidak semua orang bisa mengerti bahasa tersebut. Dari drafting permasalahan ini sudah bisa kalian rasakan. Komunikasi untuk menentukan Hero jadi tantangan sebelum masuk ke Land of Dawn.
Meskpun ada fitur rekomendasi Hero, tapi mereka seakan-akan abai terhadap hal tersebut dan tetap sibuk untuk memberi tahu kita dengan bahasa lokal. Jadinya mau tidak mau kita tinggal tunggu kira-kira dia akan pakai Hero apa.
Masuk ke pertandingan, kondisi semakin sulit untuk mengajak kooperatif. Para pemain Myanmar yang seringkali sibuk sendiri di lane seringkali tidak ikut berpartisipasi dalam teamfight ketika diminta bantuan. Ada quick chat tapi tidak didengar dan malah kita yang kena semprot dengan bahasanya.
Poin ini jadi permasalahan yang kerap kali di komentari oleh publik di forum. Meskipun kita sudah pakai bahasa Inggris, mereka sepertinya juga tidak mengerti dan malah membalas dengan Burmese. Tentu saja kita semakin dibingungkan entah dia sedang mengejek atau memberikan saran untuk kebaikan tim. Ujung-ujungnya, bermain sendiri-sendiri jadi opsi paling sering dipilih jika keadaan sudah seperti ini.
3. Keras Kepala Berujung Petaka
Masih menyambung poin sebelumnya, permasalahan komunikasi masih jadi momok yang kerap kali dirasakan jika sudah bertemu pemain Myanmar. Dalam fase drafting mereka akan sibuk merekomendasi Hero andalannya. Padahal, Hero tersebut bukan kebutuhan tim.
Pemain lain yang menyarankan untuk memilih Hero lain pun tidak digubris oleh mereka. Bahkan mereka yang akan menghina kalian karena salah pilih Hero. Padahal, kalian sudah sebisa mungkin mengikuti meta tim dan mencoba untuk menyempurnakan komposisi tim. Karena mereka susah dikasih tau, ya jadinya ada satu peran yang kosong dan pasti akan merugikan buat tim.
Di dalam pertandingan derita ini pun berlanjut. Mereka akan sibuk dengan gameplay buatan sendiri. Lebih susah lagi jika dalam kondisi ini mereka menempati posisi midlane. Wah, sudah bisa dipastikan mereka akan fokus terus berada di jalur tengah tanpa memikirkan rotasi. Tentunya, jalur lain yang rajin di gank musuh akan semakin kesulitan dengan tanpa adanya bala bantuan dari midlaner.
4. Punya Meta Sendiri
Masih berhubungan dengan pemilihan Hero, para pemain Myanmar yang kita temui kerap kali mengincar posisi Marksman. Meskipun memiliki win rate yang buruk, mereka akan selalu memilih Hero yang diandalkannya tersebut. Namun, apakah Hero yang diggunakannya sesuai dengan meta saat ini?
Dalam forum komunitas Reddit, mereka mengeluhkan sering mendapatkan komposisi tim dengan dua Marksman atau dua Assassin. Nah, ini yang bikin para pemain non-Myanmar jadi sebel. Pasalnya, kita yang ingin memenangkan pertandingan untuk mendapatkan bintang di ranked, bisa jadi kalah telak karena komposisi yang cacat.
Ada satu video yang bisa menggambarkan meta unik dari pemain Myanmar. Gamer dengan nama channel YouTube Lahat gaming memberikan informasi mengenai perbedaan meta Indonesia dengan Myanmar. Dalam video tersebut, penggunaan Battle Spell saja sudah terasa tidak biasa. Karena, tanpa Execute Hayabusha bisa memberikan damage yang besar kepada musuh.
Karena adanya pemain Myanmar, permainan pun jadi kacau. Meskipun hanya sebatas Battle Spell, hal ini juga bisa mempengaruhi persentase kemenangan tim. Namun, jika kita menelisik video tersebut tidak heran jika pemain dari Myanmar kalah telak. Dari segi gameplay pun mereka punya cara tersendiri dan sayangnya tidak efektif.
5. Toxic-nya Minta Ampun!
Poin ini mungkin jadi akumulasi dari semua keluhan yang ada di dalam forum. Sekarang kita tidak bisa mungkiri bahwa pemain Myanmar bisa membawa dampak buruk bagi para pemain Mobile Legends lain. Akhirnya, permasalahan ini terus berkembang dan membuat stigma bermain di mode ranked hanya diisi oleh pemain toxic.
Padahal, mungkin saja memang ada pemain Myanmar yang benar-benar hebat dalam bermain Mobile Legends. Namun, orang-orang ini seakan tertutup dengan rekan senegaranya yang berperilaku toxic. Pada akhirnya, hanya keluhan dan kejengkelan terhadap Myanmar yang semakin santer terdengar. Seakan negara tersebut hanya membawa dampak buruk jika bertemu di ranked.
Permasalahan ini bisa menjadi luas yang mengakibatkan lingkungan Mobile Legends jadi rusak. Karena sejauh ini, selain masalah teknis seperti sinyal dan spesifikasi gadget, pemain-pemain toxic juga jadi penyebab keraguan untuk bermain solo ranked.
***
Para pemain Myanmar yang sering dikeluhkan di berbagai forum komunitas Mobile Legends. Jadi bukti bahwa mereka banyak membawa dampak buruk. Meskipun tidak bisa digeneralisasi, tapi protes keras tersebut bisa jadi gambaran besar bagaiamana sikap para pemain Myanmar ketika bermain di ranked.
Mungkin mereka acuh terhadap efek terhadap pemain lain. Tapi bagi kita sebagai rekan timnya akan sangat menderita dengan keberadaan pemain seperti ini. Apalagi yang awalnya ingin melepas penat dengan bermain Mobile Legends di ranked, malah harus naik darah ketike bertemu dengan pemain dari Myanmar.
Kalau kalian keluhan apa yang dirasakan ketika bertemu dengan pemain asal Myanmar? Jangan sungkan untuk luapkan kekesalan kalian di kolom komentar, ya! jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita seru seputar esports.