Beberapa hari lalu, ranah esports digegerkan dengan kecurangan yang terjadi di sebuah turnamen cewek yang mempertandingkan Mobile Legends, yaitu Women Star League (WSL). Pada pertandingan kualifikasi antara Belletron Battle Angels melawan Rev Louvre, salah pemain yang bertanding pun diduga menggunakan jasa Joki.
Kejadian ini pun terungkap ketika ada video menampilkan pertandingan yang dilakukan pada 18 Juli lalu. Dalam video itu, MomoRYN Strong Girl terlihat hanya fokus pada layar, berbeda dengan keempat pemain lainnya yang sibuk dengan smartphone-nya.
Hal ini pun terlihat janggal, apalagi dirinya menduduki posisi sebagai Tank yang memang perlu konsentrasi lebih, mengingat dirinya harus melindungi para rekan-rekannya. Kejanggalan ini pun diunggal oleh salah satu pemain dari Belletron Battle Angels, yaitu Venom.
Mengingat ini adalah turnamen online, para pemain pun diwajibkan untuk melakukan video call. Tapi, yang jadi permasalahan, jempol yang biasa digunakan untuk mengarahkan analog seringkali terangkat. Hal ini pun terlihat saat sedang melakukan teamfight.
Enggak beberapa lama, MomoRYN Strong Girl pun membuat sebuah klarifikasi. Dirinya pun mengalahkan jika platform untuk melakukan video call mengalami lagging. Sang pemain juga mengaku memperlihatkan device yang digunakan saat sedang melakukan pertandingan. Momo pun juga menampik tuduhan menggunakan jasa joki.
Dirinya juga menyebalkan langkah yang diambil pihak penyelenggara. Pasalnya, pertandingan yang berjalan pada jam 11 siang, Momo pun mendapat teguran pada jam 8 malam. Sayangnya, hal ini enggak bisa menyelamatkannya dari hukuman. Tim Rev Louvre pun dilarang untuk mengikuti turnamen selama 1 tahun atau 3 musim turnamen WSL.
Meski membawa nama besar Louvre, ternyata tim REV tak ada sangkut pautnya dengan tim runner-up MSC 2019 dan MPL Season 3 tersebut. Tim tersebut pun mengatakan jika Rev Louvre sudah dibubarkan sejak gelaran MPL berbayar. Louvre pun enggak bertanggung jawab jika ada nama tim yang memakai nama tersebut.
Memang, Louvre pernah bersitegang dengan Moonton selaku publisher dari Mobile Legends. Memasuki MPL Season 4, mereka pun membuat sebuah sistem franchise league yang mewajibkan tim yang ingin ikut harus membayar Rp15 miliar.
Enggak dapat slot untuk berlaga di ajang tertinggi dari Mobile Legends tersebut, Louvre pun memutuskan untuk membubarkan skuad Mobile Legends-nya. Akhirnya, Watt dan kawan-kawan diakuisisi oleh Aerowolf untuk tetap bisa berlaga di MPL Season 4.
Bagaimana tanggapan kalian dengan masalah joki yang hadir di turnamen WSL? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.