Di game online seperti Mobile Legends memang banyak pemain toxic yang harus kalian hadapi, tapi untuk mengetahuinya kalian bisa menemukan ciri-cirinya!
Namanya game online, kita pasti akan bertemu dengan banyak tipe pemain. Ada yang memang hebat, ada yang lucu, bahkan sampai ada yang toxic.
Si pemain toxic ini kadang bikin bingung, sebenarnya apa yang telah menimpanya sampai-sampai berperilaku buruk di dalam game? Apakah dirinya habis lose streak lalu ingin balas dendam atau memang sudah punya sifat tersebut dari lahir?
Di dalam Mobile Legends, pasti kalian sering menemukan pemain toxic. Sebenarnya ciri-cirinya sangat kentara dan bisa dilihat sejak awal permainan dimulai. Mungkin ada beberapa dari kalian yang tidak menyadari hal tersebut dan akhirnya tenggelam dalam ke-toxic-an mereka sepanjang game. Pasti kesal, kan?
Maka dari itu, KINCIR buatkan ciri-ciri pemain toxic di Mobile Legends, supaya kalian bisa mengantisipasinya dan tetap main dengan hati yang riang gembira!
Ciri-Ciri Pemain Toxic di Mobile Legends
1. Suka Share Win Rate, tapi Pick Hero Lain
Ciri-ciri pertama yang paling mudah dikenali adalah tukang share win rate Hero. Memang, sih secara skill dirinya hebat. Tapi untuk pamer seperti ini menandakan kalau dirinya sombong dan sudah kebaca kalau nantinya di pertandingan akan terus menyalahkan rekan timnya jika ada yang salah sedikit. Seharusnya sebagai rekan tim yang baik kalian harusnya mengingatkan, bukan menyalahkan.
Dari aksi pamer win rate ini, yang menyebalkannya adalah malah pick Hero lain. Entah karena tidak yakin dengan rekan timnya lalu takut win rate turun atau memang kadung merasa jago lalu pilih Hero seenaknya.
Meskipun KINCIR mengakui tipikal pemain seperti ini pasti jago, jika hanya mementingkan diri sendiri, akan lebih bijak main game lain yang tidak mengutamakan kerja sama tim. Seringkali ditemukan kalau para pemain seperti duri di dalam daging. Meskipun hebat, tapi justru dialah yang jadi beban karena bikin mental para pemain yang lain jadi turun.
Jika ada pemain seperti ini, cara untuk counter-nya cukup mudah, kalian harus terus support sampai dirinya merasa kalau timnya mengandalkannya. Nantinya seiring berjalannya waktu pemain ini akan melunak dan akhirnya menyatu.
2. Hobi Nyuruh Kayak Bos
Kalau tadi suka menyalahkan, nah, yang ini hobinya merintah. Padahal secara skill enggak jago-jago banget. Tapi sialnya orang ini berisik dan selalu mengatur pergerakkan tim yang ujung-ujungnya demi kepentingannya sendiri. Misalnya, minta gank ke jalur yang ditempatinya atau membantunya agar tidak mati melulu.
Sialnya orang seperti ini tidak akan pernah melihat kondisi tim. Mesipun ganking itu penting, tapi terkadang kita juga harus lihat lokasi rekan tim. Bisa jadi mereka sedang diganggu oleh musuh atau sedang berada jauh di lane lain. Jangan semena-mena merintah tanpa memikirkan kondisi tim, harusnya kalian juga mengerti kebutuhan rekan yang lain.
Si hobi merintah ini tidak hanya akan menyuruh rekan tim untuk membantunya, tapi juga soal apa yang harus dilakukan oleh teman-temannya. Kadang tidak masuk akal dan lagi-lagi perintahnya ini tidak melihat kondisi tim. Biasanya pemain seperti ini jarang berkontribusi ketika team fight karena sibuk sendiri
3. Spam Stiker dan Recall
Aksi taunting memang masih abu-abu apakah sifat toxic atau memang sebuah strategi. Akan tetapi namanya mincing-mancing emosi ya jelas masuk ke dalam kategori sifat toxic. Apalagi aksi recall–recall ini dilakukan setelah berhasil membunuh musuh.
Di ranah profesional, para pro player seringkali melakukan hal tersebut ketika sudah unggul atas lawan mereka. Tujuannya adalah mengacaukan mental lawan karena terpancing emosi dan akhirnya jadi makin mudah dibantai. Tapi tujuan para pro player ini jelas, mereka mengincar juara dan memakai strategi yang paling memungkinkan.
Kalau pemain publik sih sepertinya memang tujuannya untuk merendahkan lawan, bukan mengacaukan mental. Counter-nya ya cuma satu, jangan terpancing dan balas dengan fokus dalam permainan untuk menang.
Kalau dapat epic comeback, kan pasti rasanya lega dan sangat puas. Nantinya di pemain toxic tersebut akan terdiam tak berbicara selama pertandingan berlangsung.
4. Marah-Marah dari Awal Permainan Dimulai
Entah ada masalah apa di hidupnya, tapi KINCIR sering menemukan ada pemain yang dari awal respawn di base, langsung berbicara kasar kepada rekan tim. Tapi biasanya tipe pemain seperti ini marah-marah karena tidak dapat Hero yang diinginkannya karena berebutan dengan rekan tim yang lain. Sikap ini sebenarnya tidak perlu ada.
Tujuan kalian, kan, cari menang, kalau memang role kalian bertabrakan dengan pemain lain harusnya kalian bisa mengisi kekosongan di dalam tim, bukannya marah-marah. Ada empat role lain yang bisa kalian tempati supaya komposisi tim jadi pas. Mengalah memang hanya solusi agar kemenangan tetap bisa didapat.
Ada puluhan Hero yang bisa kalian pakai dan disesuaikan dengan formasi tim. Jangan sampai karena satu hal sepele jadi berantem sendiri dan marah-marah ke tim. Alhasil, bukannya menang malah hilang bintang dan bahkan bisa lose streak.
5. Kang Troll
Aksi trolling ini juga bisa perpanjangan dampak dari pemain yang Hero-nya diambil rekan tim. Karena kesal, yasudah pilih Hero asal-asalan lalu main seenaknya di dalam game.
Ada yang sengaja feeding, memberitahu lokasi rekan tim kepada musuh, sampai menggangu tim yang sedang asyik farming. Kalau bertemu pemain seperti ini ada cara ampuh yang bisa membuatnya sadar kalau ternyata bisa menang.
Tunjukkan kalau kalian memang pantas memakai role yang diidamkan oleh si pemain toxic tersebut. Nantinya mereka akan terbawa ikut optimis sendiri kalau akan menang. Pundi-pundi kill yang kalian dapatkan bisa membuat mereka akhirnya mengikuti alur permainan tim kalian dan bahkan bisa inisiatif sendiri untuk menyerang lawan.
***
Mengenali pemain toxic sangatlah mudah, apalagi di Mobile Legends. Tentu saja ada banyak cara untuk membuat mereka jadi malu sendiri atau bahkan akhirnya bisa diajak kerja sama.
Intinya, kalau bertemu dengan pemain toxic kalianlah yang harus memberikan vibe positif agar akhirnya mereka mengalah sendiri karena merasa tidak ada dampaknya di pertandingan.
Bagaimana menurut kalian? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan bertia seru lainnya seputar game dan esports.