Dalam beberapa tahun terakhir, esports menjadi salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Berbagai macam tim esports hadir untuk meramaikan industri yang masih berusia cukup muda di Indonesia tersebut.
Semakin berkembangnya esports membuat persaingan untuk menguasai skena kompetitf di industri tersebut semakin keras. Beberapa tim sukses menjuarai turnamen di dalam maupun luar negeri, namun tidak sedikit juga yang harus bubar di tengah jalan.
Bahkan tidak jarang tim yang bisa meraih berbagai macam prestasi, justru juga harus bubar karena berbagai alasan. Misalnya akibat kebijakan dari tim untuk menghemat pengeluaran, atau memang karena skena kompetitif dari game yang dimainkan tidak terlalu diminati di Indonesia.
Tim esports asal Indonesia bubar walau punya segudang prestasi:
1. EVOS Esports: Divisi Arena of Valor
Ketika membicarakan tim esports asal Indonesia yang bubar, tidak lengkap rasanya jika tidak membicarakan tim yang satu ini. Pada tahun 2017, EVOS Esports membuat tim untuk berkompetisi di skena kompetitif game Arena of Valor (AoV).
Tim tersebut merupakan salah satu tim yang paling disegani di skena kompetitf game keluaran Garena tersebut. Mereka berhasil menyabet gelar juara AoV Star League dari musim pertama hingga musim keempat.
Tim juga beberapa kali mengikuti berbagai ajang internasional. Misalnya, mereka bisa masuk ke dalam 8 besar di ajang Arena of Valor International Championship 2019. Turnamen tersebut merupakan turnamen AoV terbesar di dunia, dengan total hadiah mencapai jutaan dollar.
Menurut KINCIR, salah satu pencapaian terbaik mereka adalah ketika mereka mewakili Indonesia dalam ajang SEA Games 2019. Mereka membawa nama bangsa Indonesia dalam kompetisi olahraga untuk negara-negara di Asia Tenggara, dan berhasil menymbangkan medali perak.
Namun sayangnya, pada tahun 2020 tim tersebut harus dibubarkan oleh EVOS Esports. Tidak ada alasan yang pasti mengenai pembubaran tim ini. Spekulasi yang beredar, pembubaran ini diakibatkan oleh minimnya peminat di skena kompetitif game AoV.
Secara keseluruhan, turnamen-turnamen dari game AoV memang kalah jauh dibandingkan dengan game MOBA lain seperti Mobile Legends: Bang Bang atau League of Legends: Wild Rift.
Sungguh disayangkan melihat tim ini harus bubar, dengan segudang prestasi yang telah mereka raih sepanjang keaktifan mereka di skena kompetitif AoV.
2. Aerowolf
Berbeda dengan EVOS Esports yang hanya membubarkan tim AoV mereka, Aerowolf justru menghentikan pengoperasian seluruh timnya. Pemberhentian tersebut mereka umumkan pada tanggal 23 Juli 2021, melalui laman Instagram mereka.
Aerowolf memiliki beberapa tim yang cukup disegani di berbagai macam game di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, dan Free Fire.
Misalnya dalam ranah game PUBG Mobile, tim ini sempat menjuarai salah satu kompetisi PUBG Mobile terbesar di Indonesia. Mereka menjuarai PMPL Fall Split pada tahun 2020 dan berhasil mendapatkan uang hadiah sebesar Rp290 Juta.
Kemudian dari tim Mobile Legends: Bang Bang, torehan yang sempat dicapai oleh tim ini juga tidak kalah mentereng. Mereka berhasil menyabet peringkat ketiga dalam MPL musim ketujuh, di tahun 2021 yang lalu.
Sedangkan untuk tim Free Fire, pencapaian tertinggi dari Aerowolf adalah dengan berhasil menjadi juara ketiga dari turnamen FFML Season 3, pada tahun 2021 lalu.
Sama seperti EVOS Esports, tidak ada alasan pasti mengenai bubarnya tim ini. Beberapa pemain yang sebelumnya pernah memperkuat Aerowolf, kebanyakan sudah bergabung ke tim baru mereka dan masih aktif berkompetisi di ranah game masing-masing.
3. Boom Esports: Divisi Arena of Valor
Pada pertengahan tahun 2021 yang lalu, Boom Esports membubarkan dua divisi yang mereka miliki sekaligus. Kedua divisi tersebut adalah Arena of Valor (AoV) dan COD: Mobile.
Secara torehan prestasi, divisi COD: Mobile dari Boom Esports tidak memiliki prestasi yang cukup bagus. Di sisi lain, divisi Arena of Valor sempat membawa nama harum bagi tim yang bermarkas di Jakarta ini.
Prestasi terbaik yang pernah dicapai oleh Boom Esports di ranah AoV adalah pencapaian mereka di turnamen AoV Star League di musim keempat. Kala itu, mereka merupakan salah satu tim kejutan di turnamen tersebut.
Meskipun sebagai tim debutan, mereka tidak gentar dan justru bisa tampil sangat bagus. Mereka berhasil masuk ke babak semifinal, dan disingkirkan oleh EVOS Esports yang pada akhirnya berhasil keluar sebagai juara.
4. SFI Esports
Di awal berlangsungnya kompetisi MPL, SFI Esports sempat menjadi salah satu tim yang seringkali tampil di turnamen tersebut. Siapa sangka pada musim ketiga dari MPL, itulah terakhir kalinya SFI Esports tampil dalam turnamen Mobile Legends paling bergengsi tersebut.
Padahal tim ini seringkali difavoritkan untuk menjadi tim kuda hitam, terutama di MPL musim ketiga. Saat itu SFI berhasil masuk empat besar, dan bisa menembus babak semifinal dari turnamen tersebut.
Selain itu divisi Mobile Legends, SFI juga memiliki tim Free Fire yang juga cukup berprestasi. Tidak hanya di kancah lokal, tim Free Fire milik SFI juga sempat meramaikan turnamen di kancah internasional.
Tim Free Fire besutan SFI berhasil menjadi juara ketiga dari Free Fire World Cup di tahun 2019, yang dilangsungkan di Thailand. Kompetisi tersebut merupakan salah satu kompetisi tertinggi di kancah Free Fire pada saat itu.
5. Siren Moon
Siren Moon merupakan salah satu tim esports perempuan yang ada di Indonesia. Tim yang berada di bawah naungan Siren Esports ini cukup memiliki basis penggemar yang cukup besar pada masanya.
Tim yang bergerak di divisi Mobile Legends ini sempat beberapa kali tampil dalam Woman Star League, yang merupakan kompetisi tertinggi khusus wanita untuk game tersebut.
Siren Moon merupakan runner-up dari WSL di musim pertama, serta berhasil keluar sebagai juara ketiga di musim kedua pada turnamen yang sama. Torehan tersebut membuat tim ini cukup populer sepanjang pergelaran turnamen WSL tersebut.
Namun pada tahun 2021, tim ini dibubarkan oleh Siren Esports. Kembali, tidak diketahui alasan pasti mengapa tim ini dibubarkan. Padahal mereka punya prestasi yang cukup bagus, sebagai tim baru di turnamen WSL tersebut.
***
Nah, itulah beberapa tim esports yang sudah bubar meskipun sempat mencatatkan prestasi gemilang. Sungguh disayangkan melihat bubarnya tim-tim tersebut, lantaran beberapa tim tersebut masih memiliki potensi besar untuk meraih prestasi.
Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang video game, esports, dan film!