Di tahun 2019 ini, terdapat beberapa kasus di dalam esports yang cukup mengherankan. Pasalnya, beberapa kasus tersebut berada di luar ranah kompetisi. Contohnya, masalah visa dan paspor. Beberapa atlet profesional gagal bermain di sebuah ajang karena terbentur kasus tersebut. Tidak sedikit yang dirugikan oleh problematika ini.
Selain pihak pemain dan tim, sang penyelenggara pun akhirnya ikut putar otak untuk mencari pengganti yang akan berlaga di ajang buatannya. Contohnya saja Virtus.Pro yang gagal bertanding di Dota Summit 11 karena visanya tidak diterima oleh pihak administrasi dari Los Angeles International Airport. Untuk mensiasati hal ini, pihak The Summit sebagai EO pun menunjuk tim jfshfh178 sebagai pengganti.
Kasus serupa juga pernah menimpa tim Dota 2 asal Asia Tenggara, yaitu Geek Fam. Padahal, tim asal Malaysia ini telah berhasil lolos ke babak Main Event yang diselenggarakan di Hamburg, Jerman. Akan tetapi, lagi-lagi mereka batal main karena tersendat visa. Kesempatan untuk mengejar gelar juara pun terhenti di bandara.
Kini, bagi para atlet yang berdomisili di luar Eropa sudah tidak perlu lagi memikirkan peliknya persoalan visa. Karena salah satu federasi Jerman, yaitu Esports-Bund Deutschland (ESBD) telah mengkonfirmasi bahwa akan ada visa khusus untuk para atlet esports. Menurut penuturan Hans Jagnow selaku ketua dari ESBD, sistem visa ini akan aktif pada musim semi di tahun 2020.
Tentunya, visa khusus ini akan memperbaiki ekosistem esports di Jerman. Seperti yang kita ketahui, beberapa penyelenggara banyak memilih negara Jerman untuk perhelatan turnamennya, contohnya ESL yang telah menggelar ajang ESL One Cologne sejak 2015. Dengan adanya via ini para atlet dari seluruh dunia bisa bermain dan bertanding di Jerman.
Akan tetapi, ada beberapa syarat bagi para atlet untuk mendapatkan visa ini. Pertama, minimum usia sang pemain yang diperbolehkan memiliki visa ini adalah 16 tahun. Kedua, pendapatan yang dihasilkan oleh atlet tersebut wajib tertera.
Untuk persyaratan ketiga mungkin akan agak sulit. Sebab atlet yang terdaftar harus memiliki surat pengantar dari federasi lokal untuk membuktikan bahwa pemain tersebut adalah pemain profesional. Tentunya federasi lokal tersebut juga punya syarat dan ketentuan tertentu.
Untuk saat ini, baru Jerman saja yang mengumumkan soal visa khusus esports. Mengingat industri ini telah banyak digandrungi di berbagai negara, semoga banyak pihak federasi esports di belahan dunia lain yang mengikuti jejak Jerman.
Bagaimana pendapat kalian tentang visa khusus esports ini? jangan sungkan untuk beri komentar kalian, ya! Nantikan berita terbaru seputar esports dan game lain hanya di KINCIR.