Dalam beberapa pekan terakhir, skena kompetitif Mobile Legends dihebohkan dengan meta “hyper carry”. Sesuai namanya, taktik ini mengutamakan satu Hero core, biasanya Marksman, untuk dijadikan hard core. Empat Hero lainnya pun berperan sebagai support. Bahkan, Hero midlaner sebagai core kedua dialih fungsikan menjadi support.
Meta ini pertama kali dipopulerkan oleh Bigetron Alpha di MPL Season 5 yang kemudian diikuti oleh tim lain. Strategi ini pun terbukti manjur yang dibuktikan sendiri oleh Bigetron dengan menduduki posisi pertama klasemen sementara.
Ada beberapa faktor yang bikin strategi hyper carry begitu efektif. Salah satunya adalah sinergi buff merah dengan Hero Marksman dengan damage besar seperti Granger, Bruno, dan Karrie. Selain itu, kehadiran Battle Spell Flameshot membuat Hero Support makin leluasa untuk melindungi core.
Meski tengah populer, taktik hyper carry kami prediksi tidak akan bertahan lama. Semua gara-gara update terbaru Mobile Legends pada patch 1.4.60 yang baru aja diterapkan pada 18 Maret 2020. Beberapa perubahan yang dihadirkan bakal membuat hard core tak lagi bisa leluasa seperti sebelumnya.
Nah, kira-kira, apa saja faktor yang bikin patch 1.4.60 Mobile Legends bikin meta hyper carry tak lagi sakti di Season 16 Mobile Legends yang tinggal menghitung hari? Yuk simak analisis khas dari KINCIR di bawah ini!
1. Bangkitnya Meta Assassin
Seperti yang sudah kami prediksi sejak kehadiran Ling, Moonton seakan ingin menjawab keresahan user Assassin dengan mencoba mengembalikan kembali meta Hero tersebut. Upaya tersebut tampak jelas dengan revamp yang diterapkan pada tiga Hero Assassin, yakni Hanzo, Lancelot, dan Natalia.
Untuk Hanzo, revamp yang diberikan tak main-main. Meski tidak berubah total, hampir semua skill-nya mengalami penyesuaian yang membuat Hero ninja tersebut makin efektif secara gameplay.
Perubahan yang diprediksi punya pengaruh besar adalah mekanisme Ulti. Sebelumnya, Hanzo cuma bisa berpindah ke wujud asli saat bertransformasi. Kini, wujud aslinya kini bisa teleport ke wujud setan. Hal ini pun membuatnya bisa kabur saat tubuh asli diserang. Dua opsi ini pun membuat serangan Hanzo tidak lagi mudah diantisipasi.
Sementara itu, Lancelot dan Natalia hanya mengalami perubahan pada satu skill-nya. Untuk Lancelot, skill pasif diubah menjadi ekstra damage setelah melakukan dash. Sementara itu, Natalia mengalami perubahan total pada skill Ulti. Kini, skill Ulti membuatnya bisa menghilang hingga dua kali tanpa harus berdiam diri terlebih dahulu di semak-semak.
Ketimbang Hanzo dan Lancelot, Natalia diprediksi akan lebih berpengaruh terhadap meta. Pasalnya, kemampuan menghilang yang selama ini jadi momok bagi Hero core justru ditingkatkan secara drastis. Apalagi, damage sang Assassin bertambah besar jika dia menyerang saat menghilang. Jika tidak waspada, para core tentu akan sulit berkembang sejak awal game karena akan terus diganggu oleh Natalia.
Hadirnya tiga Hero Assassin “daur ulang” ini pun dapat membuka kesempatan bagi rekan sejawat lainnya untuk bersinar, khususnya Ling, Helcurt, atau Hayabusa. Terlebih dengan sederet nerf yang diberikan pada Spell Flameshot serta Hero Marksman dan para support-nya. Para hard core pun harus bersiap jadi santapan empuk jika tidak waspada.
2. Nerf Parah Flameshot
Kasus pada Battle Spell Flameshot bisa dikatakan unik dan menarik. Awalnya, Flameshot dianggap enggak ada gunanya karena hanya memberikan tembakan dengan damage kecil. Namun, Moonton pun terus-terusan mengakalinya dengan memberi efek knock serta mengurangi cooldown. Upaya tersebut pun berbuah manis. Kini, Flameshot seakan jadi Battle Spell wajib bagi para Hero selain hard core.
Efek penyesuaian tersebut pun terlihat sangat jelas di pertandingan. Dengan lebih dari tiga Hero memakai Battle Spell ini, tim pun bisa bermain lebih agresif dari awal game. Jika tidak waspada, kalian pun bisa mati sejak menit pertama hanya gara-gara serangan Battle Spell ini.
Kabar baik bagi para “korban” Flameshot, Moonton memberikannya nerf yang cukup signifikan di patch 1.4.60. Cooldown-nya ditingkatkan hingga 15 detik dari 35 ke 50 detik. Efek slow setelah terkena pun dikurangi dari 2 detik menjadi 1 detik.
Perubahan ini diprediksi akan cukup memengaruhi para support untuk berpikir dua kali saat ingin menggunakan Flameshot. Namun, Battle Spell ini tetap akan jadi pilihan utama para support. Terlebih dengan minimnya alternatif Spell lain yang dirasa tidak sesakti Flameshot. Setidaknya, kalian yang merasa terganggu dengan Spell ini bisa bernapas lebih lega dari sebelumnya.
3. Di-nerf, Hero Hard Core Enggak Sakti Lagi
Seakan ingin menambah derita para hyper carry, Moonton turut mengurangi kekuatan sejumlah Hero hard core yang tengah populer seperti Bruno, Granger, dan Wanwan. Untuk Bruno, nerf yang diberikannya tidak terlalu parah karena hanya mengurangi damage dari skill Ulti sebesar 15 per level.
Begitu pun Wanwan. Hero yang masuk ke dalam jajaran Oriental Fighters bersama Zilong, Baxia, dan Ling ini mendapat pengurangan pada Basic ATK Speed sebesar 5% serta Basic ATK sebesar 10% per level.
Nah, nerf yang diberikan kepada Granger bisa dibilang jadi kabar buruk untuk para pengguna setianya. Soalnya, kalian tak lagi bisa mengeluarkan tembakan beruntun dari skill 1 – Rhapsody – setelah terkena efek disable. Selain itu, Basic Damage dikurangi 5 di tiap level-nya. HP awalnya pun ikut dikurangi menjadi 2370 dari 2490.
Nerf yang diterapkan pada tiga Hero Marksman tersebut diprediksi membuat drafting makin menarik. Marksman, khususnya Granger, Bruno, dan Wanwan, enggak akan lagi jadi opsi banned seperti sebelumnya karena ada Hero lain yang lebih berbahaya jika dibiarkan bebas.
Namun, terlalu dini jika kita vonis hyper carry telah benar-benar mati. Sebab, masih ada Karrie yang masih sama kekuatannya seperti sedia kala. Terlebih beberapa tim seperti Bigetron lebih mengandalkannya di skena kompetitif ketimbang tiga Hero tadi. Marksman lain seperti Claude serta Popol & Kupa yang masih menunggu giliran rilis di server utama pun bisa jadi alternatif.
4. Mage-Support Juga Kena Nerf
Faktor lain yang mungkin tidak begitu mencolok, tapi tetap punya pengaruh terhadap pudarnya pamor hyper carry adalah dikuranginya kekuatan dari para Mage yang selama ini kerap dijadikan support. Para Mage-Support yang terkena nerf di patch 1.4.60 antara lain Valir, Pharsa, dan Gord.
Valir diprediksi akan menjadi yang paling terdampak nerf. Pasalnya, skill 2 – Searing Torrent – yang jadi kunci kemampuan support Valir ditambah cooldown-nya selama 1 detik. Konsumsi Mana-nya pun ditambah cukup drastis dari 65-90 menjadi 80-100. Hal ini pun membuat user Valir enggak bisa leluasa lagi untuk spam skill 2.
Sementara itu, Pharsa yang sedang naik pamornya sebagai Mage-Support juga turut dikurangi kesaktiannya. Skill Ulti – Feathered Air Strike – ditambah drastis cooldown-nya sebesar 4 detik di tiap level. Nerf ini pun membuat Pharsa harus berpikir dua kali untuk spacing dengan Ulti karena cooldown yang lebih lama.
Meski enggak sepopuler Valir dan Pharsa sebagai Mage-Support, Gord pun kena nerf pada skill 1 – Mystic Projectile. Cooldown skill ini ditambah dari 8-5,5 detik menjadi 9-7 detik.
5. Perubahan Minor yang Cukup Penting
Selain empat poin penting tadi, masih ada beberapa perubahan yang bersifat minor, tapi diprediksi punya pengaruh pada kelangsungan hyper carry di Season 16 Mobile Legends nanti.
Salah satunya ada pada penyesuaian efek Thriving dari item roaming. Kini, EXP dan Gold yang didapat dari assists dikurangi dari 15%/25%/35% menjadi 5%/15%/25% (berskala dengan tier item roaming).
Tentunya perubahan ini akan membuat Hero selain hard core dilema, khususnya offlaner atau Mage-Support. Sebab, EXP dan Gold yang berkurang tentu membuat Hero non-hard core makin sulit berkembang.
Salah ambil item, justru kalian jadi bulan-bulanan musuh. Terutama offlaner yang harus survive dari kejamnya buff merah. Bukannya bikin tim kalian makin kaya, justru yang terjadi malah sebaliknya gara-gara harus menanggung beban dari rekan setim yang jadi bulan-bulanan.
Selain itu, ada penyesuaian pada Twilight Armor yang selama ini dikenal sebagai item penangkal serangan kritikal. Berkat tambahan efek pengurangan serangan kritikal sebesar 20%, item ini pun diprediksi lebih sering digunakan. Meta hard core kritikal seperti Granger dan Bruno pun akan lebih sulit menembus pertahanan Tank dengan item ini.
***
Itulah lima perubahan pada patch 1.4.60 yang kami prediksi akan mengurangi kesaktian meta hyper carry. Seperti yang sudah disinggung di atas, terlalu dini untuk menyebut meta ini akan benar-benar mati. Sebab, masih ada opsi hard core lain seperti Karrie atau Claude yang bisa diandalkan.
Selain itu, Flameshot diprediksi masih laris meski akan berkurang intensitasnya selama Moonton tidak memberikan alternatif Battle Spell yang efektif untuk support.
Intinya, kalian para user Hero hard core patut waspada. Sebab, meta Assassin berpeluang besar benar-benar bangkit dengan revamp pada tiga Hero-nya. Jika Assassin yang OP enggak di-banned atau support di tim kalian tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, siap-siap aja kalah hingga pada akhirnya meta hyper carry benar-benar tenggelam ditelan Land of Dawn.
Dari skena kompetitif, perubahan ini juga patut diantisipasi. Pasalnya, Bigetron yang selama ini menerapkan meta ini harus waspada jika tidak ingin posisinya tergeser di puncak klasemen MPL Season 5. Begitu juga dengan tim-tim lain yang menerapkan strategi hyper carry. Jika tidak bisa menyesuaikan diri, enggak heran jika nantinya terjadi kejutan jelang babak playoff yang tinggal dua pekan lagi.
Bagaimana tanggapan kalian terhadap prediksi di atas? Apakah kalian setuju atau punya pendapat lain? Share pendapat kalian di kolom komentar, serta jangan lupa baca KINCIR untuk prediksi, analisis, serta tips-tips seputar Mobile Legends lainnya!