(HOTLIST 2020) 5 Kasus Paling Kontroversial di Skena Esports

– Segala kontroversi yang menghebohkan skena esports dalam setahun terakhir!
– Beberapa kasus ini bisa dibilang bikin penggemar esports jadi geleng-geleng kepala.

Industri sebesar esports pun tidak luput dari skandal yang dilakukan oleh para penggiatnya. Selama tahun 2020 ini, ada beberapa kasus yang begitu diperbincangkan publik karena punya dampak negative yang bisa berpengaruh secara besar. Sialnya, di tanah air juga ada skandal-skandal yang mencoreng nama baik beberapa pihak.

Apalagi ada kasus cheat yang juga tidak kunjung usai di dalam pertandingan skala internasional. Bahkan oknum ini melakukan kecurangan di pertandingan krusial dan akhirnya merepotkan tim penyelenggara. Selain itu, mereka juga ikut mencoreng nama baik turnamen yang dibangun dari sportivitas.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, inilah kasus yang menghebohkan skena esports di tahun 2020, baik di dalam maupun luar negeri.

1. Pelecehan Seksual Tobiwan

Via Istimewa

Seorang caster Dota 2 ternama, yaitu Tobiwan terseret kasus pelecehan seksual kepada seorang wanita. Sialnya, wanita tersebut merupakan kekasih dari rekannya kala menjadi caster, yaitu SyndereN. Namun, kisah kelam Tobiwan terjadi pada tahun 2011 silam. Sesuai dari pengakuan sang korban melalui TwitLonger. Dirinya mengisahkan secara detail bagaimana kasus tersebut terjadi menimpanya.

Via Tangkapan Layar

Aksi ini pun mencuat di permukaan dan warganet mulai membesarkan kasus ini sehingga Tobiwan harus melakukan klarifikasi berulang-ulang kali lewat akun Twitter miliknya. Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur, Tobiwan terbukti dan justru mengaku memang pernah melakukan hal tersebut dan ingin menebus dosanya.

Lucunya, Tobiwan terhitung apes karena tadinya dia berkomentar simpati terhadap korban pelecehan yang dilakukan oleh GrandGrant. Akan tetapi, beberapa orang yang mengetahui perlakuan buruk Tobiwan mulai angkat bicara. Jagat Twitter pun mulai jijik terhadap sikapnya yang menurut mereka sok suci. Soalnya, Tobiwan mengatakan kalimat “semoga lelaki bisa belajar banyak dari kasus ini agar tidak terulang.”

Dari kasus ini, para penggiat esports pun ikut bertindak. Valve sebagai pemilik game Dota 2 menghapus seluruh voiceline ikonis Tobiwan dari game. Beberapa rekan caster-nya seperti Capitalist dan SyndereN menyatakan tidak lagi ingin bekerja sama dengannya. Sampai-sampai rumah produksi Beyond The Summit memblokir Tobiwan dari serluruh ajang yang mereka adakan.

Akhirnya, dari kasus ini Tobiwan pun pensiun. Padahal dirinya adalah salah satu caster tersohor di skena esports Dota 2. Akan tetapi karena kasus tak termaafkannya, karier Tobiwan pun berakhir dan dirinya tidak akan lagi muncul sebagai caster di ranah Dota 2.

2. Drama Cinta Segitiga Berujung Pemecatan

Via Istimewa

Kalau tadi kasus di luar negeri, kini kita berpindah ke tanah air. Listy Chan yang merupakan salah satu punggawa EVOS Ladies sempat menghebohkan Indonesia dengan skandal perselingkuhannya dengan seorang youtuber toxic bernama Ericko Lim.

Awal mula kasus ini mencuat adalah ditemukannya video pribadi mereka yang tersebar di Twitter. Video tersebut diunggah oleh Jessica Jane, mantan pacar Ericko yang juga adik dari Jess No Limit. Meski langsung dihapus oleh pihak bersangkutan, warganet lebih cepat bergerak hingga video tersebut langsung tersebar dan menjadi viral.

Tentunya, ada banyak pihak yang merasa tercoreng namanya atas kasus ini, terutama tim EVOS Esports. Dari kasus ini, Listy Chan dipecat dari tim dan dikeluarkan dari roster aktif. Bahkan beberapa sponsor endorse yang masih memiliki kontrak dengannya terpaksa mengakhiri kerja sama karena tidak ingin ikut terlibat dalam skandal ini.

3. Penggelapan Uang Winda “Earl”

Via Istimewa

Masih dari berita tanah air, kasus Winda Earl sangat menghebohkan jagat esports Indonesia. Pasalnya, seorang atlet profesional wanita asal tim EVOS Ladies, yaitu Winda “Earl” Lunardi mengalami penggelapan uang. Tidak main-main, kerugian Winda mencapai angka Rp20 miliar! Korban pun akhirnya melaporkan kasus ini ke pengadilan dan akhirnya diproses secara hukum.

Pihak Maybank berbesar hati untuk mengganti kerugian Winda sebesar Rp16,8 miliar dan sisanya menunggu hasil keputusan persidangan. Akan tetapi, hal tersebut tidak bisa mengubah jalur hukum yang telah berlangsung. Hingga saat ini, kasus tersebut belum berkelanjutan dan masih menunggu laporan tim penyidik Mabes Polri, Jakarta Selatan.

4. Pemblokiran PUBG Mobile di India

Via Istimewa

Akibat dari konflik negara Tiongkok dan India berujung pada kasus pemblokiran lebih dari 80 aplikasi asal Tiongkok di India termasuk PUBG Mobile. Game besutan Tencent Games tersebut ikut kena imbas dari aksi militer kedua negara di Lembah Galwan. Tentunya, dari keputuan pemblokiran ini banyak yang dirugikan termasuk para content creator serta atlet profesional di India.

Soalnya, tujuh tim asal India baru saja menjalani pekan pertama ajang PMWL 2020. Surat edaran tentang pemblokiran aplikasi pun telah disebar oleh Angkatan Darat India. Mau tidak mau mereka harus putar otak agar tetap bisa mengikuti ajang tersebut. Ada dua tim yang akhirnya merekrut pemain asing demi tetap mengikuti ajang ini karena seluruh pemain lokal dipulangkan ke negara asalnya.

Di sisi lain, Tencent putar otak agar bisa diterima di India. Mereka memindahkan hak cipta secara keseluruhan ke PUBG Corp. Pendekatan ini ternyata berhasil dan PUBG Corp. diperbolehkan untuk relaunch game tersebut di India.

Bahkan, mereka sampai membuka lowongan untuk mengelola kantor cabang di India. Selain itu, ada investasi sebesar 100 juta dolar Amerika yang digelontorkan demi keberlangsungan PUBG Mobile di India.

5. Kasus Cheating di Skena Esports Profesional Free Fire dan PUBG Mobile

Para cheater ini memang meresahkan, tidak hanya para pemain publik ternyata beberapa kasus mengacu pada tim profesional yang tengah mengikuti turnamen. Kasus pertama dari ranah Free Fire ada tim Entity Gaming asal India. Salah satu punggawanya, yaitu ETG Ashwatma terdeteksi memakai cheat di dalam pertandingan. Akhirnya pihak penyelenggara mendiskulaifikasi mereka dari turnamen.

Via Istimewa

Divisi ini pun langsung dibubarkan oleh manajemen tim. Para pemain Entity Gaming yang tadinya hasil akusisi dari tim Nawabzaade kehilangan karier profesionalnya. Bahkan di India mereka tidak lagi diperbolehkan mengikuti turnamen berskala nasional baik Major atau Minor.

Di game PUBG Mobile, penyelenggara PMCO: Pakistan harus kerja keras menjaring para cheater yang mengikuti fase kualifikasi. Di ajang sebesar PMCO ternyata banyak yang menggunakan cheat agar lolos ke panggung utama. Salah satunya adalah tim I Don’t Lose. Tim asal Pakistan ini ketahuan pakai aplikasi third-party selama fase kualifikasi.

Pihak penyelenggara yang mengetahui hal tersebut langsung menyelidiki seluruh siaran pertandingan dan akhirnya mendapati 20 tim lainnya yang memakai cheat. Angka tersebut pun hanya didapat dari negara Pakistan saja yang ternyata sudah ada 500 tim lebih ketahuan pakai cheat dari berbagai regional peserta PMCO 2020.

***

Kasus-kasus di atas menandakan bahwa di ranah esports masih banyak skandal yang meliputi industri ini. Baik dari kasus cheat sampai skandal pelecehan pun bisa terjadi.

Sialnya, mereka yang terjerat permasalahan tersebut merupakan orang-orang terkenal, maka dari itu kasus yang menimpa mereka langsung bisa menghebohkan jagat publik. Bahkan beberapa kasus memiliki dampak dalam skala besar.

Bagaimana menurut kalian tentang kelima kasus paling heboh selama tahun 2020? Silakan tulis pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita seru lainnya seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.