Bentuk nyata dari perhatian pemerintah terhadap perkembangan esports adalah terselenggaranya Piala Presiden Esports. Ajang yang telah memasuki tahun keduanya ini telah berhasil membawa bakat-bakat baru. Contoh terbarunya adalah tim BIG Akar yang berhasil menjadi jawara di Final Regional Timur.
Jika kalian menonton pertandingan Final Regional Timur pada 11—12 lalu, kalian pasti tahu BIG Akar berhasil menjadi juara dan mewakili Indonesia di babak Grand Final Piala Presiden 2020. Mereka pun mampu melewati tim-tim besar seperti ONIC Elysium, AURA, dan BOOM Cerberus.
KINCIR pun berkesempatan untuk mengobrol dengan para punggawa BIG Akar setelah pertandingan Final Regional Timur usai. Yuk simak perbincangannya di bawah ini!
Terbentuk Sebulan Sebelum Piala Presiden Esports 2020
Sudah jadi rahasia umum bahwa untuk bermain game battle royale seperti Free Fire, kalian harus mempunyai chemistry yang bagus antar anggota tim. Pasalnya, game ini memerlukan chemistry antar anggota serta komunikasi yang baik untuk bisa memenangkan suatu pertandingan.
Menariknya, BIG Akar ternyata baru terbentuk sebulan sebelum Piala Presiden Esports 2020 dimulai. Hal ini terbilang istimewa karena mereka pada akhirnya berhasil mengalahkan tim-tim kuat yang sudah malang melintang di skena esports Free Fire nasional.
Awalnya, hanya Mank dan Alfa yang berasal dari satu skuad yang sama. Jelang Piala Presiden Esports 2020, Mank pun mengajak Opa yang kala itu belum mempunyai tim. Melihat dari kemampuannya untuk mengatur strategi, Opa pun ditunjuk sebagai kapten dari tim yang unggul di Final Regional Timur ini.
Enggak sampai disana, Mank, Alfa, dan Opa pun sepakat untuk mengajak Aiss untuk bergabung bersama mereka. Tak perlu waktu lama untuk mereka memperkuat chemistry. Pasalnya, mereka berempat juga sempat mengikuti sebuah turnamen dan berhasil membawa Juara.
“Sebelumnya, aku sama Alfa yang lebih dulu masuk BIG Akar. Sayangnya, saat itu tim kami enggak bertahan lama hanya beberapa bulan saja karena dua orang lain keluar dari tim. Makanya, kami enggak nyangka akhirnya bisa sampai seperti ini,” ungkap Mank.
Berkat Ikut Piala Presiden Esports Bisa Bertatap Muka
Satu hal menarik lain dari BIG Akar adalah Final Regional Timur Piala Presiden Esports 2020 jadi pertama kalinya para punggawa untuk bertatap muka secara langsung. Sebelumnya, mereka hanya bertemu di dalam game dan sekadar berkomunikasi melalui pesan singkat
Selama ini, mereka tidak bisa bertemu langsung meski sudah berada dalam naungan BIG Akar. Pasalnya, masing-masing anggota terpisahkan antara satu pulau dengan pulau lain. Ais berasal Pontianak, Oppa dari Kalimantan Utara, Mank tinggal di Makassar, sedangkan Alfa dari Lampung.
“Kami sudah merasa nyaman jika sudah bermain bersama, karena chemistry yang telah kita punya. Mengikuti Piala Presiden Esports 2020 juga awalnya niat untuk bertemu secara langsung,” ungkap Mank.
Kuda Hitam dari Timur
Jika kalian menyaksikan pertandingan Final Regional Timur yang diadakan pada 11-12 Januari, Big Akar berhasil meraih hasil gemilang di ajang tersebut. Hal ini pun membuat mereka menjadi underdog di pertandingan tersebut.
Pasalnya, tim yang digawangi oleh Opa Lale, Aiss, Alfa, dan Mank ini berhasil menjadi salah satu tim yang akan mewakili Indonesia di Grand Final Piala Presiden Esports 2020. Mereka berhasil mengalahkan tim-tim besar lain seperti AURA, BOOM Cerberus, ONIC Elysium, Recca Project, hingga Star8 Esports
Walaupun enggak masuk ke dalam tim yang diunggulkan pada gelaran tersebut, mereka pun optimis untuk bisa mewakili Indonesia. Berkat kerja keras serta perjuangan mereka. Imbalan jadi juara pun pantas untuk mereka sandang.
“Rasanya bangga bisa wakili Indonesia di Piala Presiden Esports 2020. Di antara semua tim yang ada disini, kami bukan lah tim yang diunggulkan. Namun, kami membuktikan kalau BIG Akar juga menjadi tim yang terbaik disini,” ungkap Opa.
Sisihkan Uang Jajan untuk Beli Smartphone
Kecintaan mereka terhadap game battle royale besutan Garena ini membuat Mank harus berkorban agar bisa bermain game kesukaannya tersebut. Pasalnya, awal dirinya kenal dan pertama kali bermain Free Fire, Mank harus menggunakan smartphone milik salah satu saudaranya.
Untuk bisa mewujudkan keinginannya itu, Mank pun rela untuk menyisihkan uang jajannya untuk membeli smartphone yang dapat mendukungnya bermain Free Fire. Kini terbayar sudah pengorbanan rusher dari BIG Akar ini. Dengan kegigihannya, dirinya bersama tim berhasil menjadi salah satu perwakilan Indonesia di ajang Piala Presiden Esports 2020.
“Rasanya pengorbanan yang selama ini saya ambil akhirnya terbayarkan. Dulu, saya sampai harus pinjam hape punya saudara demi bisa main Free Fire,” kenang Mank.
Filosofi di Balik Nama BIG Akar
Skuad BIG Akar yang menjuarai Final Regional Timur Piala Presiden Esports 2020 baru terbentuk sebulan sebelum kejuaraan dimulai. Namun, pada dasarnya, tim ini telah eksis sejak dua tahun yang lalu.
Mungkin kalian bertanya-tanya tentang apa sebenarnya maksud di balik nama BIG Akar. Ternyata, nama tersebut bukan asal pilih dan punya filosofinya sendiri. Opa selaku kapten pun menjelaskan bahwa “BIG Akar” punya arti “akar yang besar”. Dengan nama tersebut juga para anggotanya ini berharap bahwa timnya ini enggak akan mati dan terus merambat naik.
“Terbentuk sejak 2018, nama BIG Akar mempunyai filosofi. Sama seperti akar yang enggak akan mati, kami pun berharap tim ini akan terus merambat dan enggak akan pernah mati,” ungkap Opa.
***
Bagaimana tanggapan kalian tentang perjalanan Big Akar di Piala Presiden Esports 2020? Jangan sungkan untuk memberikan dukungan serta komentar kalian di kolom bawah, ya. Pantengin terus KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.