– Para atlet esports yang cari gara-gara dengan timnya sendiri.
– Hukuman yang diterima oleh para pencari masalah ini pun beragam, mulai dari sanksi hingga pemecatan.
Bergabung dengan tim esports memang jadi dambaan para gamers. Soalnya, mereka akan mempunyai kesempatan untuk berlaga di turnamen-turnamen kompetitif besar. Apalagi kini jadi atlet esports bisa jadi sebuah pekerjaan yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Sayangnya, beberapa pemain harus tersandung masalah dengan timnya. Ada yang melanggar kontrak ataupun mendapatkan sanksi berupa pemotongan gaji. KINCIR pun membuat daftar atlet esports yang terlibat masalah dengan timnya. Yuk simak siapa aja mereka di bawah ini!
1. Bima “Cupaw” Fauzan Azima – Pelanggaran Kontrak yang Berakhir Somasi
Tergabung dalam tim WAW Esports besutan Reza “Arap” Oktovian, pemain yang bernama lengkap Bima Fauzan Azima disomasi oleh timnya tersebut. Soalnya, pemain tersebut terbukti gabung ke tim dalam sebuah turnamen PUBG Mobile.
Berhasil jadi salah satu perwakilan di ajang PMCO SEA pada 2019 lalu, nampaknya belum membuat pemain ini menunjukkan loyalitas yang tinggi pada timnya. Faktor gaji jadi salah satu alasan Cupaw melakukan hal “nakal” ini. Buntut dari pelanggaran kontrak ini, pemain tersebut pun mendapat somasi dari sang youtuber.
2. Calvin “Catee” Winata – Kasus "Pemecatan Online" yang Bikin Heboh!
Pemain yang kini dikenal dengan nickname CW di skena esports Mobile Legends ini memang berhasil membawa ONIC Esports menunjukkan kekuatannya. Di balik kelihaian memainkan Hero-hero Mobile Legends, Calvin Winata yang dulu tergabung dalam skuad Arena of Valor di SES Alfaink pernah terlibat masalah dengan tim tersebut.
Akibat dari kekalahan di salah satu pertandingan ASL Indonesia Championship, diduga akibat kesalahan dari Catee yang dianggap melakukan tindakan indisipliner saat itu. Hal ini pun membuat sang pemain dikeluarkan. Bahkan, video pemecetannya pun di-upload ke YouTube.
Namun, terungkap bahwa sebenarnya tidak ada pemecatan yang dilakukan oleh SES AOV kepada Catee. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu rekan setimnya di SES AOV, Marshan “Mars” Fakhree, video “pemecatan online” di atas ternyata hanyalah prank.
Menurut Mars, prank tersebut sengaja dibuat untuk memotivasi Catee sekaligus memberitahu penggemar bahwa tim akan berjuang lebih keras lagi di skena kompetitif AOV. Catee sendiri juga masih tercatat membela SES pada kualifikasi AOV Road to SEA Games 2019.
3. Gerald “Jeel” Bellarmino – Potong Gaji Gara-gara Taunting
Taunting sebenarnya sudah jadi tindakan wajar di skena kompetitif Mobile Legends dan esports secara keseluruhan. Saling melempar sticker atau pura-pura recall saat pertandingan berlangsung bisa jadi aksi yang ditunggu oleh para penggemar.
Namun, taktik ini dulu masih dianggap sebagai tindakan yang kurang sportif. Makanya, mereka yang melakukan taunting pun kerap mendapat celaan dan bahkan hukuman. Hal ini pun dirasakan oleh Jeel pada ajang BEKRAF Game Prime 2018.
Saat itu, Jeel yang masih bergabung dengan Bigetron mendapatkan sanksi pemotongan gaji. Soalnya, recall yang dilakukan depan base Aerowolf Roxy dianggap kurang mengenakkan. Tim tersebut pun menuliskan permintaan maaf untuk lawannya sekaligus memberikan sanksi kepada Jeel.
4. Turner “Tfue” Tenney – Kontrak Penuh Intrik
Pemain profesional yang merambah sebagai streamer, yaitu Tfue memutuskan untuk menggugat timnya, yaitu FaZe Clan. Hal ini dipicu karena masalah kontrak yang dinilai enggak adil. Berdasarkan keterangan, tim tersebut mengambil 80 persen pendapatan yang diterima dari hadiah turnamen.
Enggak hanya itu FaZe Clan juga mengambil 50 persen pendapatan Tfue dari acara-acara Fortnite. Kontrak tersebut membuat sang pemain enggak bisa bekerja sama dengan organisasi ataupun sponsor-sponsor lain. Soalnya, akan ada campur tangan dari tim tersebut.
5. Owen “Smooya” Butterfield – Hasutan yang Bikin Karier Tamat
Seteru antara pemain dan timnya sendiri juga pernah dirasakan oleh Smooya. Mantan pemain tim Epsilon Esports ini cari gara-gara karena menyarankan pemain lain agar enggak bergabung dalam mantan timnya itu. Tindakan ini dilakukan Smooya akibat sakit hati karena masalah kontrak yang enggak jelas. Dia pun pernah mengalami pemotongan gaji yang sangat besar.
Enggak hanya itu, harga buyout Smooya pun dipatok dengan harga tinggi hingga sang pemain CS:GO ini sulit untuk berpindah tim. Di luar harga jualnya yang sangat tinggi, kelakuan buruk sang pemain lah yang justru bikin tim ogah untuk menggunakan jasanya.
***
Bagaimana tanggapan kalian dengan deretan pemain yang pernah bermasalah dengan timnya? Jangan sungkan untuk memberikan pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.
*Catatan Redaksi: Artikel ini telah mengalami revisi pada poin Calvin "Catee" Winata. Sebelumnya, kami luput menjelaskan bahwa "pemecatan online" kepada Catee ternyata hanyalah prank. Untuk kekeliruan ini, redaksi meminta maaf kepada pihak yang merasa dirugikan.