Tren video game sudah merajalela ke berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Enggak cuma bermain, para penikmat game juga disuguhi berbagai tayangan yang menampilkan gameplay yang seru. Makanya, enggak usah heran lagi kalau kalian melihat banyak anak kecil yang menjadikan video gaming di YouTube sebagai salah satu hiburan mereka.
Meski demikian, peran pendampingan dan pembinaan tetap diperlukan. Soalnya, perkembangan teknologi disalahgunakan oleh beberapa orang tak bertanggung jawab. Salah satunya adalah Momo Challenge yang dikabarkan sedang marak beredar di dunia maya.
Momo Challenge adalah bentuk penindasan siber yang menyebar melalui media sosial. Setelah pengguna telepon tertarik untuk menghubungi pengguna bernama "Momo", mereka menerima ancaman grafis dan diperintahkan untuk memenuhi serangkaian tugas berbahaya. Enggak sedikit yang berakhir dengan aksi bunuh diri.
Mirisnya, Momo Challenge secara khusus menargetkan anak-anak. Mereka melakukan aksinya melalui WhatsApp bahkan menembus Kids YouTube. Dilansir Gamerant, Momo Challenge berhasil meretas ke program TV yang populer di kalangan anak-anak dan video game populer, yakni Fortnite.
Diberitakan Mirror, aksi peretasan tersebut dikaitkan dengan lebih dari 130 kematian remaja di Rusia dan bunuh diri seorang gadis berusia 12 tahun di Argentina. Momo Challenge mengganggu anak-anak dengan gambar Momo yang menyeramkan dan memberikan tantangan yang harus diselesaikan. Jika tidak melakukan tantangan-tantangan ini, mereka diancam akan dibunuh saat tidur.
Seorang ibu di Inggris menjelaskan bagaimana Momo Challenge membuat putranya yang masih berusia enam tahun ketakutan saat sedang menonton sebuah konten video game. Video yang dia tonton tiba-tiba berhenti. Lalu, Momo muncul dan memberikan ancaman. Sang anak pun takut takut setengah mati dan tidak ingin ditinggal sendiri oleh ibunya.
Dilansir Cnet, pihak YouTube baru-baru ini memberikan konfirmasi (28/2) bahwa mereka tidak menemukan bukti mengenai video-video yang mempromosikan Momo Challenge di situs mereka. Namun, mereka mendukung pengguna untuk menandai video-video dengan konten yang dinilai “dipertanyakan”. Mereka juga menyampaikan kepada para kreator agak membuat konten yang bersifat memberi edukasi mengenai Momo Challenge.
FYI, gambaran Momo sebenarnya merupakan hasil pahat berjudul “Mother Bird” karya seniman asal Jepang, Keisuke Aisawa. Namun, tidak ada kaitan antara Aisawa dengan tantangan yang meneror anak-anak tersebut.
View this post on Instagram
A post shared by ???????????????????????????? ???????????????????????????? (@between.mirrors) on
Di luar kebenaran soal Momo Challenge, tetap saja pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak adalah upaya terbaik demi melindungi mereka dari konten internet yang berbahaya.
Nah, apakah adik kalian senang menonton konten video game di internet? Lindungi mereka dengan mendampinginya, ya. Kalian yang sudah lebih dewasa saja pasti ngeri melihat Momo, apalagi mereka yang masih kecil?