*Artikel ini bisa saja mengandung spoiler dari The Last of Us Part 2.
Sejak dirilis 19 Juni silam, The Last of Us Part 2 mendapat ulasan yang beragam. Para kritik menyukai gamenya sementara penggemar merasa bahwa Naughty Dog gagal membawa cerita yang memuaskan hati para penggemar. Terlebih, sang kreator dinilai terlalu banyak menyisipkan nilai-nilai liberal berbau LGBTQ.
Para penggemar yang meradang mulai melakukan review bombing di laman ulasan pengguna Metacritic. Padahal, game tersebut baru saja dirilis namun puluhan ribu pengguna memberikan nilai yang sangat sedikit. Angka yang lebih relevan justru diperlihatkan di laman PlayStation Store yang mengindikasikan lebih dari 17 ribu pemainnya puas dengan game ini.
Man. I try to only post positive stuff on here… but sometimes this just gets a little overwhelming. I blacked out some of the words cuz, ya know, spoilers.
Side note. Thank you to all the people sending me positive messages to balance it out. It means more than I can say.❤️ pic.twitter.com/kGyULWPpNu
— Laura Bailey (@LauraBaileyVO) July 3, 2020
Tak berhenti dengan memberikan ulasan yang negatif, banyak juga penggemar yang justru melakukan perundungan kepada beberapa pihak. Salah satunya adalah Laura Bailey, pemeran Abby yang sangat dibenci lantaran menjadi karakter baru yang dianggap mengganggu lantaran dianggap bertanggung jawab atas kematian salah satu karakter penting.
Cuitan Laura Bailey ini pun sempat dibalas oleh sutradara kondang, James Gunn. Melalui Twitter pribadinya, Gunn berpendapat bahwa para penggemar masih bingung membedakan mana fiksi dan kenyataan. Ketika ditanya mengapa Gunn seolah membela Naughty Dog dan cerita yang jelek, sutradara tersebut pun menggarisbawahi bahwa ancaman pembunuhan lewat dunia maya tak pernah bisa dibenarkan.
You can love or hate the game and share your thoughts about it. Unfortunately too many of the messages I've been getting are vile, hateful, & violent. Here are just a handful of them (feel it's important to expose.) Trigger Warning: transphobic, homophobic, anti-Semitic, etc. pic.twitter.com/uR9vpGgYQa
— Neil Druckmann (@Neil_Druckmann) July 5, 2020
Selain Laura, sang kreator, Neil Druckmann pun mendapat ancaman pembunuhan serta tudingan dari para pemain The Last of Us. Malah, Neil mendapat banyak ejekan lantaran dirinya merupakan seorang Yahudi dan komentar anti-semitik pun memenuhi pesan sosial medianya.
Kejadian semacam ini sangat disayangkan lantaran penggemar terasa berlebihan menyikapi suatu karya. Seperti yang James Gunn katakan, kematian karakter fiktif tidak semestinya dianggap terlalu serius sampai-sampai ancaman pembunuhan dan kebencian berlebihan terbentuk.
Nah, bagaimana menurut kalian dengan kejadian ini? Semoga saja kalian yang memang kecewa dengan The Last of Us Part 2 bisa menyikapi hal tersebut dengan lebih lapang dada, ya. Mereka yang membuat dan terlibat di dalam gamenya juga manusia seperti kalian.