Ajang BEKRAF Game Prime 2019 berlangsung meriah. Puluhan developer lokal unjuk game andalan dengan para penggemar video game Tanah Air. Beberapa dari mereka sudah berani menunjukkan gameplay dari beberapa game baru yang rencananya rilis dalam beberapa tahun ke depan.
Di antara puluhan demo di Game Prime 2019, banyak pilihan game terbaik yang bisa banget kalian coba nanti setelah rilis. Penasaran sama game apa saja yang paling mencuri perhatian di BEKRAF Game Prime 2019? Simak pilihan KINCIR berikut ini!
1. Mark of the Beast (Semisoft Studio)
Apa kalian penggemar Monster Hunter atau mungkin Dauntless? Ternyata developer lokal juga bisa membuat game serupa yang bahkan kekuatan grafisnya sudah sangat mumpuni.
Mereka adalah Semisoft Studio, developer kecil yang kini bermukim di Jakarta sedang berencana menyelesaikan Mark of the Beast. Game yang bertema petualangan ini menyajikan banyak monster ikonis dan menunjukkan gameplay yang sangat potensial.
Selain menghabisi para monster, pemain punya pilihan untuk menangkap monster ini dengan menjinakkannya. Bedanya, pemain harus mengikat monster dan menghindari serbuan kawanannya. Jika berhasil, pemain bisa memanggil monster ini untuk ikut dalam pertarungan.
Sebelumnya, Semisoft sudah sempat membuat Legrand Legacy, game bertema turn-based RPG yang sudah rilis di konsol serta PC. Tahun ini mereka mempersiapkan Mark of the Beast yang digarap dengan Unreal Engine untuk dirilis pada beberapa waktu ke depan. Semoga saja gamenya cepet selesai dan bisa dimainkan banyak orang, ya!
2. Dreadout 2 (Digital Happiness)
Tentunya para pencinta game Indonesia enggak asing sama game horor hit, Dreadout. Di ajang Game Prime 2019, sang pengembang Digital Happiness membawa demo dari sekuel mereka yang sangat ditunggu oleh para penggemar. Antrean panjang untuk mencoba demo dari Dreadout 2 ini menghiasi booth milik studio asal Bandung tersebut.
Sang pengembang kini menyisipkan unsur aksi dalam sekuel ini. Jika karakter kita diuji untuk menghindari gangguan makhluk supernatural, kini kita bisa menusuk mereka untuk mencegahnya menghampiri karakter yang kita pakai.
Dengan latar baru serta beberapa pembawaan cerita yang segar, sekuel ini jadi ekstensi yang sangat layak ditunggu. Digital Happiness baru menambah entri laman Steam dari Dreadout 2 namun rencana perilisannya masih menunggu proses penggarapan.
3. Undying Flower (Calcatz)
Ternyata banyak developer lokal yang tertarik menggarap game baru bertema story-based. Calcatz, studio kecil yang belum genap berumur 3 tahun asal Surabaya tengah menggarap game bertajuk Undying Flower yang mereka kerjakan lewat Unity.
Hampir senada dengan Life is Strange, pemain enggak ditawarkan aksi namun terjun ke beberapa pilihan yang bakal mempengaruhi cerita. Uniknya, di sini pemain bakal bermain sebagai hantu dan berinteraksi sama orang maupun makhluk astral lainnya.
Rencananya game ini bakal memiliki banyak chapter dan ceritanya berubah seiring pilihan pemain. Sudah siap baper sama Undying Flower?
4. Fractals of Destiny (Krakatoa)
Kalau kalian masih ragu sama bakat para pengembang dalam negeri, tengok saja betapa memikatnya game Fractals of Destiny. Game yang dikembangkan sama studio kecil bernama Krakatoa di bilangan Cibubur ini ternyata sudah dalam tahap pengembangan yang signifikan.
Krakatoa menjelaskan bahwa mereka sedang menggarap dunia serta latar cerita di dalamnya. Game ini pun direncanakan rilis dalam trilogi untuk beberapa tahun ke depan.
Dengan dunia superfuturistik, pemain bakal memainkan karakter bernama Zerva dan mengarungi dunia yang hancur berkat perang besar. Zerva bakal dihadapkan sama petualangan luas sehingga pemain bakal menemukan unsur semi open-world di dalam game ini.
Tak hanya itu, mekanik terbang hingga gameplay yang cukup intens membuat Fractals of Destiny dipenuhi unsur action RPG yang sangat memikat. Untuk itulah game lokal yang satu ini layak kalian tunggu kehadirannya.
5. Project Darma (Anoman Studio)
Lagi-lagi developer kecil mencuri perhatian di Game Prime 2019. Anoman Studio yang datang dengan game bertajuk Project Darma menyuguhkan aksi tembak-tembakan dan petualangan supranatural. Sang pengembang mengatakan kalau katanya game ini bisa kemungkinan diganti namanya lantaran belum punya latar cerita yang bisa dikatakan selesai.
Terinspirasi sama Devil May Cry, pemain enggak hanya harus membunuh musuh melainkan menumpasnya dengan gaya. Setiap kombo yang dilangsungkan bakal dihitung dan pemain harus bermain dengan stylish kalau mau mendapat rapor bagus.
Uniknya, di sini pemain bakal melakukan reload dengan melempar senjata. Ceritanya senjata unik ini bakal muncul secara penuh lagi ke tangan pemain.
***
Bagaimana menurut kalian game-game buatan developer lokal ini? Mana yang paling kalian tunggu? Jangan sungkan untuk bagikan pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita serta tulisan menarik seputar game lainnya hanya di kanal KINCIR.