Kasus kelam hingga persoalan yang begitu fenomenal tentu menarik perhatian orang. Di Indonesia sendiri ada beberapa kasus yang sampai sekarang terhitung sebagai “sejarah kelam” tanah air. Entah sebuah ironi atau bukan, peristiwa-peristiwa ini menarik perhatian sineas mancanegara untuk diangkat menjadi sebuah film dokumenter.
Padahal, dalam industri perfilman dunia, negara Indonesia memang jarang dilirik. Mungkin bisa dihitung jari film-film yang memasukkan elemen Indonesia ke dalam adegannya. Jika muncul pun, tidak dalam porsi yang besar, paling hanya sekelibat saja penyebutannya.
Namun ada beberapa kasus di Indonesia yang memang sempat dilirik sebagai sebuah premis menarik yang akhirnya dirangkai menjadi sebuah film dokumenter. Ini dia beberapa kasus di Indonesia yang pada akhirnya dibuat versi film dokumenter.
Film dokumenter mancanegara tentang kasus di Indonesia
1. The Act of Killing
Sutradara Joshua Oppenheimer, secara mengejutkan merilis sebuah film bertajuk The Act of Killing. Sebuah film yang menceritakan tentang genosida terhdap orang orang yang terlibat dalam Partai Komunis Indonesia dan orang-orang yang disangka komunis. Joshua mewawancarai banyak orang salah satunya Anwar yang secara terbuka bercerita tentang pengalaman dirinya membunuh ratusan orang.
Pada tahun 1965 terjadi pemberontakan PKI yang jadi cikal bakal terjadinya pembunuhan masal atas orang-orang yang tersangkut PKI dalam beberapa tahun setelahnya . The Act of Killing coba memperlihatkan sudut pandang lain yang mungkin belum terlihat oleh banyak orang, terutama sudut pandang dari orang-orang yang menghakimi.
Film The Act of Killing mendapat banyak sekali penghargaan, selain itu film ini juga dikenal dengan judul Jagal dalam bahasa Indonesia
2. The Look of Silence/Senyap
Joshua Oppenheimer kembali menukangi film dokumenter yang jalan ceritanya enggak jauh beda dengan film pertama. The Look of Silence masih mengaitkan jalan ceritanya dengan tragedi tahun 1965 yang memilukan bagi banyak sekali orang Indonesia. Bedanya perspektif film The Look of Silence berbeda dari film The Act of Killing.
Film ini mengisahkan Rukun, seorang pria yang mencari keadilan dengan mendatangi orang-orang yang diduga membunuh kakaknya pada peristiwa pembantaian PKI. Rukun merasa bahwa kakaknya bukan komunis dan enggak harus diadili dengan cara keji. Rukun mendatangi satu persatu pembunuh kakaknya yang kini masih menghirup udara segar bahkan memiliki kuasa.
Ada puluhan penghargaan yang didapat oleh Joshua karena mencipta film ini. Sama seperti The Act of Killing, film The Look of Silance juga memiliki judul dalam bahasa Indonesia. Film ini pun populer dengan nama Senyap.
3. Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Akhir bulan September lalu, publik Indonesia kembali membicarakan kasus yang terjadi pada tahun 201, tentang pembunuhan seorang perempuan bernama Wayan Mirna Salihin yang meninggal secara misterius dan diduga dibunuh menggunakan racun sianida. Jessica Wongso teman dekat Mirna jadi satu-satunya orang yang dirasa memungkinkan membunuh Mirna.
Netflix menggarap dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso ini dengan membedah dari banyak sisi, perusahaan OTT asal Amerika itu seolah memberikan perspektif baru jika Jessica sepertinya punya kans untuk tidak dipersalahkan. Hal itu jadi bahan perbincangan kembali di media sosial ketika tulisan ini seadang dibuat.
4. War Photographer
Selanjutnya ada film War Photographer, film ini mengikuti seorang fotografer bernama James Nachtwey yang pergi berkeliling dunia untuk memotret kejadian-kejadian perang. Ia pun mampir ke Indonesia dan meliput detik-detik lengsernya Presiden Soeharto. Ia bahkan sudah merekam berbagai demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi sebelumnya.
Dalam film tersebut terlihat kerusuhan yang terjadi di mana-mana. James memotret semuanya dengan lensa kamera. Di ujung film kita dapat melihat bahwa James melakukan sebuah pameran dan memamerkan semua hasil fotonya ke publik termasuk foto yang ia ambil ketika tengah berada di Indonesia.
5. Massacre: The Story of East Timor
Satu lagi kejadian memilukan pernah terjadi pada tahun 1991. Saat itu Timor Leste masih jadi bagian dari Indonesia. Hanya saja kondisinya sedang bergejolak. Puncaknya pada Bulan November, sebuah penembakan masal terjadi dan menewaskan 271 orang Timor Leste. Seorang wartawan ada di sana merekam terjadinya detik-detik pemberondongan tembakan.
Rekaman itu tersiar ke seluruh dunia dan Timor Leste mendapat simpati untuk merdeka. Nama wartawan itu Max Stahl, Pada tahun 2002 sebuah film dokumenter berjudul Massacre: The Story of East Timor dibuat dan berisikan cerita tentang kejadian di hari nahas tersebut. Max jadi salah satu narasumber utama yang banyak bercerita tentang pengalaman paling mengerikan yang ia alami dalam hidupnya
6. Bali, Hope In Paradise
Terakhir ada film yang mengambil sudut pandang Bali pasca bom yang terjadi pada 2004 lalu. Film ini mengangkat cerita tentang Sri Kebon, seorang perempuan blasteran Bali-Australia yang menempuh perjalanan panjang untuk menolong dan menyemangati para janda dan anak-anak yang kerabatnya meninggal karena Bom Bali.
Film ini dibuat oleh sutradara Jane Walters asal Kanada. Film Bali, Hope in Paradise ini diputar luas di berbagai negara dan mendapat sambutan yang baik dari para penontonnya. Film ini berhasil menggugah penontonnya untuk memberi simpati pada warga yang kerabatnya jadi korban bom Bali.
***
Itu dia sederet film dokumentaer buatan luar yang membahas tentang kasus-kasus di Indonesia. Dari deretan film di atas, film mana saja yang sudah kamu tonton?