Info 
*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film The Point Men yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Setelah berhasil memukau lewat film Confidential Assignment 2: International (2022), Hyun Bin siap kembali pada awal 2023 ini lewat film The Point Men. Menariknya, film ini mengambil inspirasi dari insiden nyata penyanderaan sejumlah warga Korea Selatan oleh kelompok Taliban di Afganistan pada 2007 silam.
Sinopsis film The Point Men berkisah tentang 23 warga Korea Selatan yang disandera oleh kelompok Taliban saat pergi ke Afganistan buat melakukan kegiatan agama. Hal ini membuat diplomat bernama Jung Jae-ho (Hwang Jung-min) dan anggota badan intelejen bernama Park Dae-sik (Hyun Bin) bekerja sama buat menyelamatkan mereka. Namun, proses negosiasi dengan Taliban ternyata penuh tantangan.
Nah, sebelum kamu nonton film The Point Men pada bioskop Indonesia, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Korea The Point Men
Minim aksi, tapi tetap menegangkan
Mungkin banyak dari kamu yang memasang ekspektasi kalau film ini akan penuh dengan adegan aksi karena tema ceritanya yang membahas penyaderaan oleh teroris. Namun, kenyataannya, adegan aksi dalam film ini sangat sedikit, dan bahkan yang baru terasa hanya pada satu sekuens saja. Akan tetapi, satu sekuens aksi itu terbilang memuaskan, khususnya buat yang nonton film ini hanya buat melihat Hyun Bin.
Terlepas dari minimnya aksi tersebut, film ini masih berhasil membangkitkan suasana menegangkan terhadap penonton. Soalnya, penonton juga menjadi ikut tegang dengan nasib dari para warga Korea Selatan yang disandera oleh pasukan Taliban. Apalagi, negosisasi Jung Jae-ho dan Park Dae-sik dengan Taliban kerap mengalami masalah sehingga membuat nasib para sandera semakin terancam.
KINCIR pun beranggapan bahwa The Point Men memiliki konsep cerita serta ketegangan yang sama dengan film Argo (2012) yang melibatkan Ben Affleck sebagai pemainnya. Sebab, kedua film ini sama-sama membahas tentang proses penyelamatan sandera dan lebih menekankan elemen ketegangan pada proses negosiasi ketimbang aksinya.
Akting memukau yang tak dibarengi penokohan berkesan
Pemeran utama dari film ini adala Hwang Jung-min dan Hyun Bin. Buat kamu yang suka nonton film ataupun serial Korea Selatan tentunya sepakat bahwa kualitas akting kedua aktor tersebut sudah tak perlu kita ragukan lagi. Yap, pada film ini keduanya juga berhasil tampil memesona sebagai karakternya masing-masing.
Sayangnya, menurut KINCIR penulisan karakter Jung Jae-ho dan Park Dae-sik sebagai protagonis filmnya terasa kurang kuat. Film ini terasa jauh lebih fokus membahas konflik penyanderaannya, tanpa membangun latar belakang karakternya terlebih dahulu sebagai pondasi cerita. Padahal, kisah masa lalu Dae-sik sebagai anggota intelejen beberapa kali sempat disinggung dan menarik buat digali lebih dalam.
Hasilnya, peran Hwang Jung-min dan Hyun Bin dalam film ini jadi kurang meninggalkan kesan serta memorable bagi penonton. Sosok Jung Jae-ho dan Park Dae-sik bukanlah karakter yang ikonis seperti sejumlah tokoh yang pernah Hwang Jung-min dan Hyun Bin perankan sebelumnya.
Komedi yang bikin cerita terasa lebih ringan
Terlepas dari tema ceritanya yang cukup kompleks, The Point Men nyatanya masih memiliki banyak momen komedi. Momen komedi ini pun umumnya hadir ketika karakter Qasim atau Lee Bong-han muncul dalam adegannya, karena ia punya peran sebagai comedic relief dari filmnya. Apalagi, sosok pemeran Qasim adalah Kang Ki-young yang terkenal sebagai aktor Korea spesialis genre komedi.
Kehadiran sosok Qasim pun berhasil membuat konflik cerita dalam film ini menjadi terasa lebih ringan. Bahkan, Qasim sukses menghadirkan elemen komedi pada momen negosiasi yang seharusnya berlangsung dengan sangat menegangkan. Qasim pun terbilang menjadi karakter yang paling berhasil mencuri perhatian dalam film ini.
***
Meski memiliki konflik cerita yang lumayan menegangkan, The Point Men kurang berhasil meninggalkan kesan terhadap penonton setelah menyaksikannya. Jika kamu berminat, film Korea ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 1 Februari 2023.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!
