*Spoiler Alert: Review film The Mauritanian mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Tanggal 11 September selalu identik dengan kejadian penyerangan teroris yang terjadi di Amerika Serikat pada 2001. Peristiwa ini bahkan sudah beberapa diangkat menjadi film Hollywood. Ternyata, ada berbagai sisi lain yang mungkin enggak banyak orang tahu seputar peristiwa 11 September. Nah, film berjudul The Mauritanian mengangkat sisi lain tentang salah satu korban fitnah akibat peristiwa 11 September.
The Mauritanian merupakan film garapan sutradara Kevin Macdonald, yang diadaptasi dari memoarnya Mohamedou Ould Slahi. Yap, film ini diambil dari kisah nyatanya Slahi yang merupakan korban fitnah akibat peristiwa 11 September. Selain Tahar Rahim yang berperan sebagai Slahi, film ini dimeriahkan oleh deretan aktor ternama lainnya, di antaranya Benedict Cumberbatch, Jodie Foster, Shailene Woodley, dan Zachary Levi.
The Mauritanian bercerita tentang kisah hidupnya Mohamedou Ould Slahi yang ditahan oleh pemerintah Amerika Serikat karena diduga merupakan anggota Al-Qaeda. Penahanan Slahi yang tanpa dakwaan kemudian menarik perhatian seorang pengacara bernama Nancy Hollander, yang bersedia membantu permasalahan hukumnya Slahi.
Review film The Mauritanian
Kisah perjuangan korban fitnah menghadapi ketidakadilan hukum
Mohamedou Ould Slahi merupakan warga negara Mauritania yang tiba-tiba ditangkap oleh pemerintah Amerika Serikat dan ditahan di Penjara Guantanamo, yang berlokasi di Kuba. Slahi ditangkap karena diduga sebagai salah satu anggota Al-Qaeda yang berkontribusi atas peristiwa 11 September. Namun, pemerintah Amerika Serikat menahan Slahi tanpa memiliki tuntutan perkara atau dakwaan.
Slahi awalnya sempat pasrah pada keadaannya dan enggan untuk mencari pertolongan hukum. Namun, kehadiran Nancy Hollander membuatnya mulai berani untuk mencari kebebasan. Setelah beberapa kali diyakinkan, Slahi akhirnya setuju untuk menjadikan Hollander sebagai kuasa hukumnya. Nah, The Mauritanian bakal memperlihatkan bagaimana Slahi dan Holland berjuang melawan ketidakadilan hukum.
Film yang berdurasi 2 jam 9 menit ini berhasil menampilkan kisah yang powerful dari awal hingga akhir filmnya. Penonton benar-benar diajak untuk mengikuti berbagai pengalaman pilu Slahi selama ditahan di Penjara Guantanamo. Ceritanya ditampilkan dengan alur maju-mundur, sehingga kita bisa melihat berbagai flashback-nya Slahi di tengah-tengah perjuangannya bersama Hollander.
Setengah awal film yang slow dan setengah akhir film yang intens
Perlu dicatat, ya, The Mauritanian merupakan film dengan pace cerita yang terbilang lambat, apalagi di bagian setengah awal filmnya. Sebagai film drama tentang legal, The Mauritanian lebih menitikberatkan pada dialog dan pembangunan empati, sehingga penonton benar-benar bisa ikut merasakan segala kesusahan yang dialami oleh Slahi.
Walau mungkin enggak cocok oleh semua penonton, penggunaan pace lambat di setengah awal The Mauritanian sebenarnya adalah treatment yang tepat untuk film ini. Penderitaannya Slahi serta konflik batin yang dialami Hollander benar-benar tersampaikan secara gamblang dan membuat penonton terhanyut. Begitu masuk setengah akhir The Mauritanian, pace film mulai terasa lebih cepat dan intens.
Ketika masuk setengah akhir The Mauritanian, kamu bakal melihat bagaimana penyiksaaan yang dialami Slahi selama berada di Penjara Guantanamo. Penyiksaan yang ditampilkan terlihat cukup disturbing dan pastinya bakal membuat kamu jadi semakin bersimpati dengan sosok Slahi di kehidupan nyata. Bahkan, ada beberapa adegan yang bisa membuat kamu terasa sesak seakan ikut merasakan penyiksaannya Slahi.
Penampilan Tahar Rahim sebagai Slahi yang begitu apik
The Mauritanian dibintangi oleh cukup banyak aktor Hollywood ternama, di antaranya Jodie Foster, Shailene Woodley, Benedict Cumberbatch, dan Zachary Levi. Penampilan keempat aktor tersebut tentunya enggak perlu diragukan lagi. Namun di antara semuanya, penampilan Tahar Rahim, yang berperan sebagai Slahi, yang paling mencuri perhatian.
Sebagai informasi, Rahim merupakan aktor Prancis keturunan Algeria. Sutradara Kevin Macdonald cukup brilian dalam memilih Rahim karena sang aktor memiliki wajah yang cukup mirip dengan Slahi. Wajah Rahim yang mirip dengan Slahi semakin disempurnakan dengan akting sang aktor yang benar-benar menonjol di The Mauritanian.
Penampilan terbaik Rahim adalah ketika Slahi mengalami penyiksaan di Penjara Guantanamo. Slahi dipukul, disiksa secara psikis, mengalami pelecehan seksual, hingga keluarganya diancam. Semua itu dilakukan oleh para penjaga Penjara Guantanamo supaya Slahi mau mengakui perbuatan yang dia tidak lakukan. Adegan penyiksaan Slahi bisa saja membuat kamu semakin muak dengan ketidakadilan hukum yang masih sering terjadi hingga saat ini.
***
The Mauritanian merupakan film yang menampilkan salah satu contoh bobroknya keadilan hukum yang masih sering terjadi hingga saat ini. Film ini seakan menjadi teguran bahwa masih banyak orang di luar sana yang berjuang untuk bisa mendapatkan kebebasannya. Menariknya lagi, film ini ditutup dengan berbagai footage yang memperlihatkan kehidupan Slahi di dunia nyata.
Setelah baca review film The Mauritanian, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!