Serial animasi What If? yang menjadi bagian dari MCU telah resmi mengakhiri musim pertamanya beberapa waktu yang lalu. Lewat serial tersebut, kita pun disajikan dengan semesta alternatif dari sejumlah kejadian penting di film live action MCU. Tak cuma itu, kita juga kembali ditampilkan dengan berbagai superhero ternama MCU, salah satunya adalah Tony Stark alias Iron Man.
Sosok Iron Man pun muncul dalam lima episode dari total sembilan episode yang ada di musim pertama serial What If? Hal ini sebenarnya bisa dibilang menjadi sesuatu yang baik bagi para penggemar Iron Man, terlebih setelah dia dibuat tewas dalam film Avengers: Endgame (2019). Meski begitu, kemunculannya di serial What If? justru menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar.
Kontroversi tersebut muncul karena dalam penampilannya di lima episode tersebut, Tony Stark dibuat tewas pada empat episode di antaranya karena berbagai macam alasan. Para penggemar pun seolah menganggap Marvel “tak puas” dengan kematian Stark di Endgame dan melampiaskannya di What If? Bahkan, A.C. Bradley selaku penulis naskah What If? mengaku bahwa dia dapat email kebencian karena hal tersebut.
Hal ini pun diungkapkan oleh Bradley sewaktu membahas satu episode dari musim pertamanya yang diundur ke season 2 karena pandemi COVID-19. Bradley menjelaskan bahwa episode yang diundur tersebut akan membahas petualangan Gamora dan Tony Stark yang sempat kita lihat di season finale. Bradley pun kemudian menegaskan bahwa Stark enggak akan dibuat tewas lagi pada episode tersebut.
“Episode tersebut menampilkan Tony dan Gamora. Itu adalah episode yang ringan. Kami tidak membunuh Tony dengan kejam pada episode tersebut, saya berjanji. Spoiler besar. Namun, saya menerima surat kebencian,” ungkap Bradley sembari tertawa dalam wawancaranya bersama Entertainment Weekly.
Nah, bagaimana tanggan kalian dengan email kebencian yang diterima penulis serial What If? tersebut? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar serial lainnya, ya!