Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Jadi Berantakan!

Perseteruan sutradara dan studio bisa memengaruhi kualitas film, seperti film Hollywood berikut ini yang dapat banyak kritikan!


Proses pembuatan film Hollywood tentu saja melibatkan banyak pihak. Tim kreatif pembuat film, termasuk sutradara, tentu saja membutuhkan modal pembuatan film yang biasanya didapatkan dari perusahaan atau studio film. Di sisi lain, studio film tentunya mengharapkan keuntungan besar dari film yang telah mereka berikan modal.

Sutradara dan timnya tentu saja sudah punya visi sendiri dalam proses pengembangan suatu film Hollywood. Namun, visi dari sutradara enggak jarang dianggap kurang menjual oleh pihak studio film. Jika enggak terjadi kesepakatan, perbedaan tersebut bisa menjadi sebuah masalah dalam proses pembuatan film dan bisa saja memengaruhi kualitas film yang sedang digarap.

Nah, film Hollywood apa saja yang malah jadi berantakan karena studio terlalu ikut campur?

1. Justice League (2017)

Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan!
Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan! Via Istimewa.

Justice League bisa dibilang sebagai salah satu film yang proses produksinya paling bermasalah. Proyek film ini awalnya dipegang oleh Zack Snyder. Bahkan, Snyder telah mengurus proyek Justice League hingga proses awal editing. Namun, Snyder pada akhirnya memilih keluar dari proyek karena kematian anaknya dan menghadapi banyak ketidaksepakatan dengan Warner Bros.

Banyaknya kritikan yang didapatkan oleh Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) membuat Warner Bros. enggak ingin Justice League menampilkan nuansa cerita yang gelap. Dari situlah, Warner Bros. mendesak Snyder untuk menambahkan elemen humor di Justice League. Selain masalah humor, banyak visi Snyder lainnya yang ditentang oleh Warner Bros.

Setelah Snyder keluar, proyek Justice League akhirnya diambil alih Joss Whedon. Ketika dirilis, Justice League memang enggak segelap Batman v Superman: Dawn of Justice. Namun, elemen yang dipikir bakal menjual ternyata sama sekali enggak membuat Justice League sukses. Film ini juga mendapatkan banyak kritikan dan keuntungan yang didapatkan pun sangat sedikit.

2. Fantastic Four (2015)

Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan!
Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan! Via Istimewa.

20th Century Fox memutuskan untuk me-reboot Fantastic Four dan merilisnya pada 2015. Pada Juli 2012, 20th Century Fox merekrut Josh Trank untuk menjadi sutradara film reboot ini. Namun pada 2014, saat Trank melaksanakan proses syuting Fantastic Four, sutradara tersebut menghadapi banyak perbedaan pendapat dengan 20th Century Fox.

20th Century Fox ternyata enggak puas dengan ending yang telah dipersiapkan oleh Trank. Alhasil, produser Hutch Parker dan Simon Kinberg menulis ulang naskahnya Trank saat proses syuting masih berlangsung. Bahkan setelah Trank menyelesaikan draf pertama hasil editing Fantastic Four, 20th Century Fox memerintahkan Trank untuk melakukan syuting ulang.

Trank akhirnya mengungkapkan bahwa dia sebenarnya ingin nuansa Fantastic Four yang gelap. Namun, 20th Century Fox ternyata enggak setuju dengan visinya Trank. Gara-gara 20th Century Fox mengubah naskahnya Trank, Fantastic Four berakhir dengan nuansa cerita yang enggak konsisten. Selain itu, film ini gagal total secara pendapatan maupun penilaian.

3. The Golden Compass (2007)

Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan!
Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan! Via Istimewa.

Enggak bisa dimungkiri bahwa trilogi The Lord of the Rings membawa kesuksesan besar bagi New Line Cinema. Itulah sebabnya, New Line Cinema berharap bisa kembali mengulang kesuksesan tersebut dengan membeli hak cipta pembuatan film untuk trilogi novel His Dark Materials. Pada 2004, New Line Cinema kemudian merekrut Chris Weitz untuk menjadi sutradara film pertama dari trilogi His Dark Materials, yaitu The Golden Compass.

New Line Cinema awalnya merekrut Tom Stoppard untuk menjadi penulis naskah The Golden Compass. Namun, New Line Cinema enggak suka dengan naskahnya Stoppard dan menugaskan Weitz untuk menggarap naskahnya. Selama penggarapan naskah, Weitz mengaku mendapatkan tekanan dari New Line Cinema yang menginginkan The Golden Compass bisa menjadi The Lord of the Rings selanjutnya. Ditambah lagi, novel His Dark Materials mendapatkan serangan dari organisasi agama.

Berbagai tekanan tersebut membuat Weitz mundur dari proyek The Golden Compass pada Desember 2004. Posisinya kemudian digantikan oleh Anand Tucker. Namun, New Line Cinema enggak suka dengan visi yang telah disiapkan oleh Tucker. Pada akhirnya, New Line Cinema kembali merekrut Weitz untuk menyelesaikan filmnya. Dengan berbagai permasalahan tersebut, The Golden Compass akhirnya kurang diterima dengan baik oleh kritikus dan mendapatkan skor 42% di Rotten Tomatoes.

4. Spider-Man 3 (2007)

Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan!
Studio Terlalu Ikut Campur, 5 Film Hollywood Ini Malah Jadi Berantakan! Via Istimewa.

Kedua film pertama Spider-Man versi Tobey Maguire berhasil menjadi salah satu gebrakan ketika film superhero belum sepopuler saat ini. Kesuksesan tersebut membuat Sony Pictures percaya diri untuk melanjutkan kisah Spider-Man versi Maguire ke film ketiganya. Lalu, Sam Raimi kembali ditugaskan untuk menjadi sutradara Spider-Man 3.

Selain Sandman, Raimi awalnya juga ingin menghadirkan Vulture sebagai villain di Spider-Man 3. Namun, Sony Pictures lebih menginginkan Venom dibandingkan Vulture. Alter ego Venom, yaitu Eddie Brock, sebenarnya telah dipersiapkan Raimi untuk menjadi karakter minor. Namun karena permintaan Sony Pictures, Raimi akhirnya membuat Venom menjadi karakter pendukung di Spider-Man 3.

Venom bukan satu-satunya karakter yang diinginkan oleh Sony Pictures. Mereka juga menginginkan kehadiran love interest Peter Parker lainnya, yaitu Gwen Stacy. Dengan banyaknya tambahan dari Sony Pictures, Spider-Man 3 terlalu banyak menghadirkan subplot dan membuat film ini kurang diterima dengan baik oleh kritikus.

5. Suicide Squad (2016)

Via Istimewa

Banyaknya kritikan yang didapatkan Batman v Superman: Dawn of Justice ternyata enggak hanya memengaruhi Justice League. Warner Bros. juga memerintahkan sutradara Suicide Squad, yaitu David Ayer, untuk membuat filmnya enggak segelap Batman v Superman: Dawn of Justice. Alhasil, Ayer melakukan syuting ulang Suicide Squad enggak lama setelah Batman v Superman: Dawn of Justice dirilis.

Warner Bros. memutuskan untuk enggak menggunakan berbagai adegan buatan Ayer yang dianggap terlalu gelap. Syuting ulang dilakukan untuk menambah elemen komedi di film ini. Yang paling mengecewakan, Warner Bros. memutuskan untuk menghapus banyak adegan Joker di film ini.

Penggemar jelas saja dibuat kecewa dengan minimnya kehadiran Joker karena Warner Bros. begitu mengeksploitasi Joker di berbagai foto maupun video promosi Suicide Squad. Film ini pun berakhir dengan banyak kritikan dan hanya mendapatkan skor 26% di Rotten Tomatoes.

***

Itulah deretan film Hollywood yang jadi berantakan karena studio yang terlalu ikut campur. Di antara kelima film di atas, manakah yang sebenarnya kalian cukup nikmati walau mendapatkan banyak kritikan?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.