–Saking terlihat sadisnya, adegan di film horor ini sampai diduga pembunuhan sungguhan.
-Salah satu sutradaranya ada yang sampai harus ditahan karena film garapannya.
Film dengan genre horor pastinya memiliki tujuan untuk membuat mereka yang menonton merasakan ketakutan. Berbagai cara pun dilakukan oleh para kreatornya untuk bikin penontonnya takut , mulai dari memunculkan hantu hingga jump scare. Selain itu, kengerian juga dapat dihadirkan lewat adegan pembunuhan yang sadis dan ditampilkan secara apa adanya.
Namun, enggak jarang adegan pembunuhan yang gore ini justru membuat sutradara atau pihak yang terlibat dalam film horor tersebut mengalami masalah. Beberapa di antara mereka sampai ada yang dipanggil oleh pihak kepolisian karena disangka melakukan pembunuhan sungguhan di filmnya. Penasaran apa saja deretan film horor tersebut? Yuk, simak pembahasannya di bawah!
1. A Lizard in a Woman’s Skin (1971)
Buat kalian yang belum tahu Carlo Rambaldi, dia merupakan ahli efek visual ternama di dunia perfilman. Dia tercatat tiga kali mendapatkan nominasi “Efek Visual Terbaik” di ajang Oscar dan memenangkan dua di antaranya untuk film E.T. (1982) dan Alien (1979). Akan tetapi, keahlian Rambaldi dalam membuat efek tersebut ternyata pernah bikin dia terlibat dengan pihak kepolisian.
Dalam film horor A Lizard in a Woman’s Skin, ada sebuah adegan di mana beberapa anjing terlihat dibelah menjadi dua dengan bagian kepala yang masih bergerak. Hal ini pun membuat kreator dari film horor itu dituding telah melakukan kekerasan terhadap binatang karena anjing yang ada pada film horor tersebut diduga adalah hewan sungguhan.
Untuk membuktikan bahwa mereka enggak bersalah, Rambaldi pun membawa sejumlah anjing mekanik yang menjadi properti dari film horor tersebut ke pengadilan. Menariknya, Rambaldi menjadi ahli efek visual pertama yang diharuskan untuk membuktikan bahwa proyek yang dikerjakannya tersebut bukanlah sungguhan.
2. Cannibal Holocaust (1980)
Cannibal Holocaust merupakan salah satu film horor yang paling kontroversial sepanjang sejarah. Bagaimana enggak, film garapan Ruggero Deodato ini dicekal di lebih dari 50 negara. Enggak berhenti sampai situ aja, Deodato juga sampai dituduh melakukan pembunuhan terhadap sejumlah aktor yang terlibat dalam film tersebut.
Hal ini berawal ketika para aktor dari film horor ini diberikan kontrak agar enggak muncul di media manapun selama satu tahun setelah film dirilis. Tujuannya, untuk mempromosikan ide kepada orang-orang bahwa film tersebut adalah sebuah dokumenter terkait suku kanibal layaknya konsep dari Cannibal Holocaust. Namun, hal tersebut justru menjadi petaka bagi sang sutradara yang dituduh atas pembunuhan dan menghilangkan para aktornya.
Deodato kemudian menyuruh sejumlah aktor untuk tampil di acara televisi untuk membuktikan bahwa dia enggak bersalah. Selain itu, sang sutradara juga menjelaskan berbagai efek visual terkait adegan sadis dalam filmnya saat berada di pengadilan. Setelah bukti tersebut terkumpul, Deodato pada akhirnya dibebaskan dari hukuman pidana atas pembunuhan.
3. Guinea Pig: Flowers of Flesh and Blood (1985)
Masalah yang dialami oleh Guinea Pig: Flowers of Flesh and Blood berawal ketika aktor Charlie Sheen menonton film horor asal Jepang tersebut. Akibat banyak adegan sadis di dalam filmnya yang terlihat sangat sadis, Sheen melaporkan film ini kepada pihak FBI karena diduga menampilkan pembunuhan sungguhan. Apalagi, cara pengambilan dari film tersebut seolah-olah dilakukan oleh orang yang amatir di dunia perfilman.
Oleh karena itu, FBI sempat menginvestigasi Charles Balun selaku distributor dari film horor tersebut di Amerika Serikat. Namun, FBI akhirnya menghentikan investigasi tersebut ketika kreator dari Jepang memberikan dokumentasi yang menampilkan proses pembuatan dari filmnya, termasuk bagian efek visual. Meski begitu, film ini digadang-gadang menjadi inspirasi dari pembunuh berantai asal Jepang yang menghabisi nyawa sejumlah anak TK.
4. August Underground (2001)
Pada saat hendak datang ke acara Rue Morgue Festival of Fear di Kanada, sutradara sekaligus penulis dari film horor August Underground, Fred Vogel, ditahan oleh petugas bea cukai. Pasalnya, dalam barang bawaan Vogel terdapat salinan dari film garapan dia tersebut yang memang ingin ditampilkan pada festival film. Namun, yang menjadi masalah adalah isi dari film horor tersebut yang menampilkan adegan vulgar serta sadis.
Bagaimana enggak, August Underground memiliki konsep penggambaran cerita dari sudut pandang seorang pembunuh berantai. Maka, enggak mengherankan apabila di dalamnya terdapat sejumlah adegan penyiksaan, pembunuhan, serta seks yang gore. Apalagi, kabarnya potongan adegan dari film horor ini juga dipublikasikan di darkweb yang membuatnya seolah menjadi sungguhan.
Meskipun sempat ditahan selama 10 jam di penjara bea cukai, Vogel akhirnya dibebaskan. Namun, salinan dari film horor miliknya tetap ditahan untuk dilakukan investigasi lebih dalam lagi.
5. The Carnage Collection (2015)
Permasalahan yang dialami oleh The Carnage Collection sebenarnya enggak terlalu berbeda jauh dengan yang dilakukan Charlie Sheen kepada Guinea Pig. Bedanya, kali ini yang melaporkan adalah seorang ibu yang melaporkan film ini ke pihak kepolisian karena telah mengunduh film tersebut untuk ditonton bersama anak-anaknya. Padahal, film horor antologi ini menampilkan adegan sadis, seperti menusuk alat vital dengan benda tajam yang pastinya enggak cocok untuk anak-anak.
Hal ini membuat Bob Ferreira dan Derek Ferreira selaku sutradaranya ditahan sementara karena diduga melakukan pembunuhan benaran. Lalu, meskipun tuntutan dari sang ibu sudah dicabut, mereka juga tetap ditahan oleh pihak kepolisian berdasarkan undang-undang lama di Amerika Serikat yang melarang materi cabul. Pada akhirnya, mereka berdua berhasil lepas dari jeratan jeruji besi setelah membayar denda sebesar 20 ribu dolar atau sekitar Rp295 juta.
Bonus: House of Cards
Berbeda dengan sejumlah film pada daftar ini yang mengalami masalah setelah dirilis, sutradara dari House of Cards justru ditangkap oleh polisi saat memproduksi filmnya. Sebab, sutradara yang bernama Mark Twitchell tersebut benar-benar membunuh seorang pria hanya untuk membuat sebuah film horor.
Dalam naskah yang dia tulis tersebut, ada sebuah adegan di mana seorang pria dibujuk ke sebuah ruangan dan kemudian dibunuh. Adegan yang ada di naskah ini pun kemudia di bawa ke dunia nyata secara harfiah oleh Twitchell dengan cara membunuh cowok bernama Johnny Altinger. Seramnya, walaupun Twitchell telah dipenjara seumur hidup setelah kasus tersebut, dia tetap menginginkan rekaman pembunuhan Altinger untuk dipublikasikan menjadi film.
***
Nah, itulah deretan film horor yang membuat sutradaranya dipanggil oleh pihak kepolisian. Apakah kalian tertarik untuk menonton salah satu film horor tersebut? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk rekomendasi seru lainnya, ya!