Apakah kalian pernah menginstal Fortnite di perangkat Android? Berbeda dengan game mobile pada umumnya yang bisa diunduh melalui Google Play Store, Fortnite versi Android harus diunduh melalui installer khusus yang didapatkan dari situs resminya Epic Games. Beberapa waktu yang lalu, Epic Games akhirnya mengubah Fortnite Installer Android menjadi aplikasi Epic Games. Nah, apakah kalian telah menyadari perubahan ini?
The Fortnite Installer on Android is now the Epic Games app!
Use it to download Fortnite on Android and check out all that's new in #FortniteChapter2 pic.twitter.com/LvqejecaNq
— Fortnite (@FortniteGame) October 24, 2019
Kini, terungkap sudah alasan mengapa Fortnite Installer Android diubah menjadi aplikasi Epic Games. Ternyata, aplikasi ini digunakan sebagai tempat pendistribusian khusus game mobile yang dibuat oleh mereka. Setelah merilis Fortnite, Epic Games baru saja merilis game mobile keduanya di aplikasi tersebut, yang berjudul Battle Breakers.
Battle Breakers ternyata dibuat sebagai game multiplatform, loh. Selain Android, kalian bisa memainkan game ini di iOS dan PC. Jika kalian menggunakan smartphone Samsung, aplikasi Epic Games bisa kalian unduh di Galaxy Store. Sayangnya, enggak semua seri Samsung bisa support aplikasi ini.
Battle Breakers merupakan hero-collecting RPG dan berkisah tentang monster luar angkasa yang menyerang kerajaan kalian. Kalian pun ditugaskan untuk mengalahkan monster-monster tersebut dan menyelamatkan kerajaan kalian. Untuk mengalahkan para monster, kalian harus mengumpulkan para Hero dari berbagai dungeon.
Seperti game mobile kebanyakan, kalian pastinya bakal menemukan mikrotransaksi di Battle Breakers. Kalian bisa membeli karakter atau Battle Pass di game ini. Menurut Epic Games, game ini dibuat sebagai proyek bergairah dari tim kecil yang ada di perusahaan mereka.
Ada alasan mengapa Epic Games memilih untuk membuat installer sendiri dibandingkan mendistribusikan game mereka di Google Play Store atau App Store. Mereka enggak setuju dengan aturan komisi 30% yang ditetapkan Google maupun Apple. Menurut mereka, 30% merupakan persentase yang besar dan enggak sebanding dengan layanan yang mereka dapatkan.
Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar game lainnya, ya!