Gelaran turnamen terbesar Dota 2, The International 2019 telah selesai diselenggarakan pada 25 Agustus kemarin. Selepas dari ajang besar tersebut salah satu tim esports di dunia asal Amerika Utara, Complexity Gaming membawa kabar kurang mengenakan bagi para penggemarnya.
Kegagalan mereka menembus The International 2019, membuat Complexity Gaming membubarkan divisi Dota 2. Melalui akun media sosial miliknya, mereka telah mengucapkan salam perpisahan kepada Galvin “Meracle” Kang Jian Wen , Linus “Limmp” Blomdin, Otavio “Tavo” Gabriel, Zakari “Zfreek” Freedman, dan Adam “343” Shah Bin Akhtar Hussein.
It is with great appreciation that we announce the release of our Dota 2 roster today.
We'd like to thank the team for this season and wish everyone the best moving forward.
Over the next few weeks and months, we will be evaluating our options for the next DPC season. pic.twitter.com/OUDByYCAUd
— Complexity Gaming (@compLexity) August 26, 2019
Tampil sebagai tim undangan, Limmp dan kawan-kawan hanya bisa meraih dua kemenangan dan lima kali kekalahan dari delapan pertandingan. Nampaknya, hal ini- yang membuat manajemen memutuskan untuk merombak roster yang ada. Penurunan performa mereka sudah terlihat sejak Dota Pro Circuit (DPC) musim kemarin. Mereka akan segera mencari pengganti dalam beberapa minggu ke depan, untuk bisa mengikuti DPC musim depan.
Zfreek juga termasuk kedalam pemain yang dikeluarkan oleh Complexity Gaming. Pemain sudah sejak lima tahun lalu membela Complexity. Dirinya merupakan pemain andalan dari tim asal Amerika Utara ini. Keputusan ini juga dirasa berat oleh Complexity. Complexity Gaming secara khusus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemain yang berumur 25 tahun tersebut.
For five years, @coL_Zfreek has been a rock for #COLDota, functioning as a crucial pillar of our Dota division.
Zfreek is an exceptional person and player, and we look forward to when our paths cross again.
Here are some of our favorite moments together. pic.twitter.com/AtvgnrWFY9
— Complexity Gaming (@compLexity) August 26, 2019
Penurunan performa enggak hanya terjadi di divisi Dota 2 saja. Sehari sebelum pengumuman pembubaran ini, manajemen Complexity Gaming juga menyampaikan kekecewaanya pada divisi Counter Strike: Global Offensive (CS:GO).
Tim yang digawangi oleh Rory “dephh” Jackson, Shahzeeb “ShahZam” Khan, Hunter “SicK” Mims, Owen “oBo” Schlatter, dan Jamie “keita” Hall. Mereka juga mendapat kegagalan di ajang StarLadder Major Berlin 2019. Hasil ini membuat manajemen berniat untuk mencari roster baru.
Bagaimana menurut kalian tentang pembubaran yang dilakukan Complexity Gaming ke divisi Dota 2-nya? Apakah mereka akan melakukan hal sama ke divisi CS:GO? Berikan tanggapan kalian di kolom komentar ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.