Beberapa waktu lalu, ada video viral dari percakapan Cinta Laura di sebuah acara podcast yang menyebut jika bahasa Indonesia enggak terlalu kaya. Sontak hal ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada yang mengiyakan tapi enggak sedikit juga yang membuktikan kalau Bahasa Indonesia punya banyak sekali kosa kata.
Nah kalau ditarik dalam media film. Ada juga beberapa Film Indonesia yang gunakan bahasa Indonesia dengan rapih. Di bawah ini KINCIR coba rangkumkan beberapa film Indonesia yang buktikan kalau bahasa Indonesia juga bahasa yang kaya.
7 Film yang membuktikan kekayaan bahasa Indonesia
1. Bumi Manusia
Dari sebuah novel terkenal karye Pramoedya Ananta Toer. Bumi Manusia kemudian dibuat film oleh Hanung Bramantyo pada tahun 2019 silam. Filmnya menangakat tentang seorang pemuda terpelajar bernama Minke yang menikah dengan anak keturunan Belanda. Dari sana segala konflik tentang kolonialisme coba dicitrakan pada penonton.
Sama seperti novelnya, Bumi Manusia juga digarap dengan begitu puitis. Menggunakan diksi-diksi yang jarang dipakai oleh film kebanyakan. Membuat film ini jadi semakin menarik dan punya kesan serius yang menampilkan kegelisahan warga pribumi atas ketidakadilan yang terjadi. Penggunaan bahasa dari film ini cukup menggambarkan kalau bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya.
2. Perburuan
Masih dari novelnya Pramoedya Ananta Toer yang juga dirilis berbarengan dengan Film Bumi Manusia. Film Perburuan adalah filmtentang seorang tentara Indonesia yang membelot dari kepatuhannya terhadap Jepang supaya Indonesia bisa merdeka. Ia menggelandang mencari suaka dengan ancaman dibunuh sewaktu-waktu.
Sama seperti Bumi Manusia, penggunaan tata bahasa Film Perburuan juga menggunakan bahasa Indonesia yang baku dengan diksi yang jarang didengar. Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken dan Ayu Shita sebagai pemeran utama. Penonton Film Perburuan mungkin akan mendengar banyak kutipan dialog dengan bahasa yang baik dari film ini.
3. 24 Jam Bersama Gaspar
Filmnya baru rilis beberapa waktu lalu. Sebuah film yang diangkat dari novel karya Sabda Armandio. Filmnya punya plot yang menarik dengan beragam adegan menegangkan yang disuguhkan. Pada intinya 24 Jam Bersama Gaspar berkisah tentang balas dendam seorang pria di akhir masa hidupnya. Dengan bahan dasar cerita yang seru, film ini justru setia dengan novelnya yang menggunakan bahasa baku.
Benar, selama dua jam film ini diputar, kita akan melihat orang kebut-kebutan di jalanan, berantem dan mencuri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Unik, karena hal ini mungkin jarang kita tonton sebelumnya. Selain itu ada banyak quotes bertebaran dari awal sampai akhir film yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.
4. Puspa Indah Taman Hati
Kisah cinta Galih dan Ratna memang melintasi zaman. Ceritanya pun beberapa kali dibuat ulang sebagai fim panjang. Salah satunya adalah dalam Film Puspa Indah Taman Hati yang dibuat tahun 2023 lalu. Film ini menyandingkan Prilly Latuconsina dengan Yesaya Abraham sebagai dua tokoh utama. Keduanya mesti ekstra kerja keras untuk melafalkan dialog pasalnya film ini menggunakan bahasa baku.
Ada rayuan dan ucapan romantis yang dilafalkan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini tentu terdengar unik sekaligus punya kesan yang lebih mesra. Secara enggak langsung bahasa Indonesia yang baku dalam film ini menunjukan jika kata-kata yang dipakai dengan diksi tepat dapat menjadi rangkaian yang indah untuk merayu pasangan.
5. Seperti Dendam Rindu Harus dibayar Tuntas
Pemenang penghargaan Locarno tahun 2021 ini juga menggunakan diksi yang menarik dalam dialognya. Seperti Dendam Rindu Harus dibayar Tuntas adalah film dengan latar tahun 80an lengkap menggunakan bahasa baku yang enggak terkesan kaku. Lewat film ini kita akan tahu kalau bahasa Indonesia punya banyak sekali kosa kata.
Uniknya, Seperti Dendam Rindu Harus dibayar Tuntas adalah film yang sarat dengan aksi laga juga mengandung beberapa adegan dengan dialog dewasa. Meski begitu penyampaian bahasa Indonesia yang baku tetap terasa tepat dan masih nyambung dengan maksud yang ingin disampaikan.
6. Keumala
Seorang fotografer bertemu dengan seorang penulis yang mengeritik karyanya. Berawal dari seteru, keduanya lama-lama menemukan banyak persamaan. Seengaknya itulah premis singkat dari film Keumala yang rilis tahun 2012 dan disutradarai oleh Andi Pulung Waluyo. Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasetya dan Nadia Vega.
Film ini bukan film romansa dengan bahasa Indonesia yang non formal. Sebaliknya film ini menggunakan bahasa Indonesia puitis yang mungkin kalimatnya cukup sulit untuk kita pahami karena diksi yang dipakainya cukup rumit. Intinya film ini cukup berhasil menggambarkan kalau bahasa Indonesia punya ragam kosa kata yang indah.
7. Pendekar Tongkat Emas
Terakhir ada Film Pendekar Tongkat Emas, film garapan Mills Picture ini tayang pada 2014 lalu. Menghadirkan sejumlah aktor terkenal seperti Nicholas Saputra, Reza Rahardian, Tara Basro hingga Christine Hakim. Film ini adalah film kolosal yang coba mengangkat tentang drama pendekar.
Meski begitu film ini dibuat dengan penuturan bahasa Indonesia yang rapih. Meski enggak terlalu baku, tapi Film Pendekar Tongkat Emas menunjukan bahasa Indonesia yang cukup rapih dan enak didengar. Tutur katanya enggak tumpeng tindih antara formal dan informal. Seengaknya film ini menunjukan kalau bahasa Indonesia cukup kaya.
Selain tujuh film di atas, film Indonesia mana lagi yang menurut kamu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan bisa meyakinkan banyak orang kalau Indonesia punya bahasa yang cukup kaya?