Beberapa waktu yang lalu kita kedatangan serial Avatar: The Last Airbender yang tayang lewat layanan streaming Netflix. Seperti yang kita ketahui, serial tersebut merupakan adaptasi dari kartun berjudul sama produksi Nickelodeon yang populer pada era 2000-an. Versi live action-nya pun mendapatkan respons yang terbilang cukup positif, termasuk dari penggemar kartunnya.
Ada banyak faktor yang membuat versi live action Avatar: The Last Airbender disukai oleh penontonnya. Selain pemilihan pemain yang dianggap pas, versi live action-nya soalnya juga menghadirkan soundtrack yang sama persis dengan versi kartunnya. Bahkan, soundtrack yang terdapat pada ending setiap episode live action-nya benar-benar sama dengan ending episode kartunnya.
Soundtrack ending Avatar terinspirasi Tari Kecak
Yap, ending dari live action Avatar tetap menghadirkan lagu yang berisi nyanyian seperti mantra dilengkapi dengan alunan drum yang penuh semangat. Kehadiran soundtrack ini tentunya membuat orang yang sempat menonton kartunnya pada era 2000-an jadi bernostalgia. Apalagi, bagi penonton di Indonesia, soundtrack ending Avatar tersebut mirip dengan nyanyian Tari Kecak yang berasal dari Bali.
Nah, ternyata soundtrack ending Avatar: The Last Airbender pada dasarnya memang terinspirasi dari nyanyian dalam Tari Kecak asal Bali. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Jeremy Zuckerman selaku komposer dari soundtrack kartunnya dalam wawancara di kanal YouTube resmi The Last Airbender.
Zuckerman mengatakan bahwa soundtrack tersebut terinspirasi dari suara nyanyian berbunyi, “Cak cak cak,” dari Monkey Chant alias Tari Kecak dari Bali, Indonesia. Zuckerman kemudian menggabungkan nyanyian ‘mantra’ tersebut dengan instrumen musik lainnya sehingga menghasilkan suara yang unik.
Selain jadi soundtrack pada ending setiap episode Avatar, lagu ini juga sebenarnya sempat muncul di pertengahan salah satu episode kartunnya. Sebab, soundtrack ini menjadi lagu ritual dari Sun Warriors ketika Aang dan Zuko hendak bertemu dengan master pengendali api yang berwujud naga, yaitu Ran dan Shaw.
Nah, apakah kamu jadi salah satu orang yang sudah menduga kalau soundtrack tersebut terinspirasi dari Tari Kecak? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru lainnya, ya!