Indonesia bisa dibilang sebagai salah satu negara yang memiliki rekam jejak yang bagus dalam cabang olahraga bulu tangkis. Olimpiade 2024 yang menjadi puncak kompetisi olahraga dunia juga mempertandingkan cabang olah raga tepok bulu ini.
Beberapa atlet asal Indonesia juga sudah pernah menyabet medali emas Olimpiade dalam beberapa tahun terakhir. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi atlet Indonesia terbaru yang mendapatkan medali emas, tepatnya di nomor ganda putri pada Olimpiade 2020 Tokyo.
Menjelang berlangsungnya Olimpiade 2024 Paris, Indonesia kembali mengirimkan perwakilannya di berbagai nomor mulai dari tunggal hingga double. Mau tahu peta persaingan di cabang game bulu tangkis dan peluang atlet Indonesia di Olimpiade 2024? Yuk, simak artikel berikut ini!
Peta persaingan cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade 2024
Tunggal putra
Nomor tunggal putra bisa dibilang menjadi peluang terbesar buat Indonesia meraih medali emas dari bulu tangkis di Olimpiade 2024. Soalnya dua tunggal putra Indonesia, Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting masing-masing menjadi unggulan ketiga dan kesembilan di turnamen ini.
Keduanya juga tergabung ke dalam grup yang enggak terlalu berat, soalnya Jonathan dan Anthony masing-masing ada di grup H dan L yang dihuni oleh lawan-lawan yang peringkatnya di bawah mereka. Jika KINCIR boleh memprediksi, baik Jonathan maupun Anthony tidak akan kesulitan buat menuju babak playoffs.
Keanehan justru terdapat dari pengundian grup soalnya grup H yang dihuni oleh Jonathan selaku unggulan ketiga tidak mendapat bye untuk langsung ke perempat final. Padahal Grup A dan P yang masing-masing dihuni oleh Shi Yuki dan Victor Axelsen selaku unggulan pertama dan kedua mendapatkan bye. Jatah bye terakhir justru diberikan ke grup E yang dihuni oleh Anders Antonsen yang hanya menjadi unggulan keempat.
Tunggal putri
Jika tunggal putra mengirimkan dua atlet, namun nomor tunggal putri hanya akan diwakilkan oleh Gregoria Mariska Tanjung. Atlet yang menjuarai Japan Masters 2023 menjadi unggulan ketujuh di turnamen ini dan tergabung di grup G bersama atlet non-unggulan dari Republik Ceko dan Ukraina.
Langkah Gregoria Mariska Tanjung sendiri di babak penyisihan grup KINCIR rasa masih tidak akan menemui hambatan berarti. Namun tantangan akan Gregoria hadapi ketika memasuki fase knockout yang akan mempertemukannya dengan beberapa musuh bebuyutannya.
Jika Gregoria mampu melewati babak grup dan 16 besar, maka ia akan bertemu dengan pemenang grup E yang diisi oleh unggulan ketiga asal Taiwan yaitu Tai Tzu-ying. Rekor pertemuan Gregoria melawan Tai Tzu-ying bisa dibilang sangat buruk, soalnya ia takluk 9 kali dari 9 pertemuan di turnamen resmi.
Ganda putra
Nomor ganda putra tim Indonesia di Olimpiade 2024 akan diwakili oleh pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto. Pasangan ini menjadi unggulan keenam di Olimpiade 2024 dan berhasil menyisihkan Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana buat mewakili Indonesia.
Tantangan pertama yang harus dihadapi oleh Alfian/Ardianto di babak grup adalah Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty yang menjadi unggulan ketiga. Untungnya ada dua negara di tiap-tiap grup yang berhak lolos ke perempat final, sehingga Alfian/Ardianto masih berpeluang besar buat lolos mengingat dua negara lainnya yaitu Prancis dan Jerman berada di bawah mereka secara peringkat.
Ganda putri
Beban berat harus ditanggung oleh Apriyani Rahayu sebagai salah satu jawara bertahan di turnamen ini. Ia harus berusaha mempertahankan gelarnya, namun bersama dengan pasangan baru pasca pensiunnya Greysia Polii. Apriyani Rahayu kini bermain bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti, salah satu atlet muda yang tengah naik daun di Indonesia.
Sayangnya undian tidak berpihak pada Apriyani/Siti Fadia yang ditempatkan di grup A. Pasangan unggulan kesembilan ini tergabung dengan unggulan pertama Chen Qingchen/Jia Yifan asal Tiongkok, unggulan keenam Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan pasangan non-unggulan asal Malaysia Pearly Than/Thinaah Muralitharan.
Rekor pertemuan Apriyani/Siti Fadia dengan Qingchen/Yifan bisa dibilang sangat buruk, yaitu mereka takluk 6 kali dan hanya menang sekali dari 7 pertemuan. Sementara itu rekor pertemuan Apriyani/Siti Fadia dengan Matsumoto/Nagahara sendiri cukup baik, yaitu menang di satu-satunya pertemuan mereka.
Ganda campuran
Berada di grup yang keras juga harus dihadapi oleh ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari. Tidak masuk unggulan atas membuat Rinov/Pitha harus tergabung ke grup A yang juga terbilang cukup berat.
Selain berhadapan dengan pasangan tuan rumah Thom Gicquel/Delphine Delrue, Rinov/Pitha tergabung bersama unggulan pertama Zheng Siwei/Huang Yaqiong asal Tiongkok, dan Kim Won-ho/Jeong Na-eun asal Korea Selatan yang jadi unggulan ke-8.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar olahraga, rekomendasi game dan esports ya!