Jika cita-cita sudah di depan mata, maka halang rintang seberat apapun akan dihadapi. Seengaknya itu yang dilakukan oleh 14 anak muda yang tergabung dalam tim bola voli junior putra Ketapang yang hendak berkompetisi dalam kejuaraan tingkat daerah bola voli junior di Singkawang.
Para atlet voli Ketapang ini enggak mendapat biaya sama sekali dari pemerintah daerah setempat. Alhasil, demi tetap dapat berangkat dan bertanding mereka lakukan segala cara supaya dapat mendapat ongkos dan pergi ke Singkawang.
Ironisnya, salah seorang atlet voli akhirnya harus rela menggadaikan motor yang ia punya demi membiayai tim pergi. Beberapa yang lain juga turut serta untuk menggadaikan ponselnya. Semua dilakukan demi mendapat uang pegangan yang enggak kunjung cair dari Dispora Ketapang hingga jadwal bertanding datang.
Atlet voli Ketapang tempuh perjalanan jauh dengan uang sendiri
Tim voli Kabupaten Ketapang bukanlah tim penggembira. Mereka memiliki bakat-bakat mumpuni bermain voli. Bukan sekadar isapan jempol belaka, tim voli ini adalah juara bertahan kompetisi Kejurda edisi sebelumnya. Menyandang status sebagai juara bertahan tentu mereka enggak akan rela gelarnya direbut oleh daerah lain tanpa mereka datang dan bertanding.
Oleh karena itu segenap cara dilakukan. Setelah menggadaikan harta berharga milik para pemain, mereka akhirnya mendapat modal yang cukup untuk dapat berkompetisi di Singkawang.
Naik mobil bak terbuka ditutup terpal
Dengan kendaraan mobil terbuka seadanya, para atlet voli Ketapang mantap berangkat. Mereka coba tepikan keluh kesah sulitnya mendapat dana. Bagi mereka sekarang yang terpenting adalah dapat berangkat untuk bertanding.
Perjalanan dari Ketapang ke Singkawang bukanlah perjalanan singkat. Mereka harus menempuh jarak kurang lebih 500 km untuk bisa berkompetisi. Enggak sekadar menggunakan moda transportasi mpbil terbuka, tim ini juga memilih untuk melewati laut lewat menumpang kapal klotok dari Pelabuhan Teluk Batang Ketapang.
Setelah bersandar di Kabupaten Kubu Raya, mereka melanjutkan perjalanan darat lagi menuju Kabupaten Singkawang.
Meski enggak mendapat sokongan dana yang memadai, para atlet muda ini tetap bersemangat. Bertandang ke kota orang dengan status juara bertahan memang jadi kebanggan yang bisa menjadi bahan bakar untuk menunjukan bakat diri. Enggak peduli tanpa biaya, yang terpenting adalah menunjukan permainan terbaik.
Enggak hanya pemain yang berangkat, pelatih mereka Jefri Nainggolan juga turut serta mengantarkan anak asuhnya pergi bertandang. Meski dengan kondisi seadanya, Jefri senantiasa memompa semangat para pemain untuk bisa tampil lepas dan menampilkan penampilan terbaik.
Sengkarut SPJ jadi biang keladi
Masalah ini ternyata bukan masalah yang enggak diketahui oleh para pemangku kebijakan. PBVSI Ketapang misalnya, mereka sudah mendengar prihal nelangsanya para atlet voli kebanggaan kabupatennya yang enggak leluasa berangkat menuju Kejurda dengan tenang. Namun, mereka juga enggak bisa berbuat banyak.
Hal tersebut juga diamini oleh Dispora Kota Ketapang, mereka yang bertanggung jawab dalam hal pembiyaan kepergian tim atlet voli ini mencoba menjelaskan jika memang anggaran yang seyogyanya dipakai untuk kegiatan atlet daerah belum dapat dicairkan.
Semua karena sengkarut SPJ yang penafsiran peruntukannya berbeda antara masing-masing pemangku kepentingan. Dispora Ketapang beranggapan jika KONI harus menyelesaikan SPJ nya terlebih dahulu terkait anggaran tahap pertama yang sudah cair, namun KONI enggak kunjung membuat SPJ yang akhirnya membuat Dispora Ketapang menahan anggaran hibah untuk pembiayaan cabor olahraga lain termasuk voli.
Berbeda pandangan, KONI Ketapang punya opininnya sendiri terkait belum diserahkannya SPJ. Mereka menejelaskan jika kegiatan dari anggaran tahap pertama belum sepenuhnya rampung dilaksanakan. KONI Ketapang menjamin akan melayangkan SPJ jika semua kegiatan rampung dilaksanakan.
Mereka juga berpegang pada Peraturan Bupati yang menyebut jika SPJ bisa dilayangkan paling lambat 31 Desember. Karena Dispora Ketapang punya pandangan lain maka kedua kubu yang sama-sama pemangku keputusan ini akhirnya enggak bisa menemukan jalan tengah dan mengakibatkan pencairan dana untuk operasional atlet tertahan.
Ketapang merupakan juara Kejurda Junior Bola Voli 2024
Kejurda Provinsi Voli Junior Kalimantan Barat ini diikuti oleh tim dari seluruh kota dan kabupaten di Kalimantan Barat dari tanggal 23 hingga 27 Oktober. Cabang olahraga Voli adalah salah satu cabang paling diminati dan disukai. Venue-venue tempat digelarnya cabor ini biasanya akan terisi banyak supporter untuk mendukung tim dari kota dan kabupaten kesayangan. Sebab voli adalah cabor yang bisa dibilang cukup bergengsi.
Tahun 2023, atlet voli Ketapang juga dikenal berprestasi. Mereka menyabet juara Kejurda Junior Bola Voli. Dikutip dari Suara Ketapang, tim ini berhasil engalahkan Kapuas Hulu pada laga final Kejuaraan Daerah (Kejurda )Junior Bola Voli Indoor Pengkab PBVSI Ketapang 2023 dengan skor 3-1.
Apa yang terjadi terhadap atlet voli Ketapang memang miris, atlet yang seharusnya hanya fokus untuk bertanding justru terbebani pikirannya untuk hal yang enggak substansial. Beruntung, para atlet mencintai olahraga yang mereka geluti. Sehingga mereka sukarela berangkat meski harus menggadaikan barang berharga untuk sebuah kompetisi.
Salut dengan dedikasi para atlet voli Ketapang. Kira-kira apakah tahun ini mereka jadi juara lagi?