Paralimpiade Paris

Fakta Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Berakhir sudah Paralimpiade Paris 2024. Beda halnya dengan Olimpiade, enggak terlalu banyak momen kontroversi yang terjadi. Bahkan untuk kontingen Indonesia sendiri, ada banyak kesan manis yang dihasilkan. Kini setelah 12 hari bertanding di ibu kota Prancis, semua kontingen telah kembali ke negara masing-masing.

China mungkin keluar sebagai juara umum dengan raihan 94 emas, 73 perak dan 49 perunggu. Namun ada sederet fakta menarik dari Paralimpiade Paris 2024 untuk Indonesia. Catatan fakta apa saja kah itu? Ringkasannya bisa kamu baca berikut ini.

Fakta Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris

1. Atlet terbanyak

Indonesia pertama kali mengikuti Paralimpiade adalah tahun 1976, saat itu hanya sedikit atlet yang turun untuk membela Indonesia. Makin tahun, keikutsertaan atlet Indonesia makin banyak. Puncaknya adalah pada Paralimpiade tahun ini. Dalam Paralimpiade Paris 2024, Indonesia mengirimkan 35 atlet untuk bertanding.

Sebelumnya pada Paralimpiade Tokyo, Indonesia mengirinnkan 23 Atlet. Pada Paralimpiade kali ini Bulutangkis jadi penyumbang atlet paling banyak dengan sembilan atlet. Bukan sekadar ikut serta, tapi ternyata atlet-atlet Paralimpiade kita bisa berbicara banyak di sana. Semakin banyaknya atlet yang ikut serta dalam Paralimpiade menjadi indikasi jika prestasi atlet kita semakin baik.

2. Jadi Paralimpiade tersukses untuk Indonesia

Sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam Paralimpiade, bisa dibilang Paralimpiade kali ini adalah ajang paling sukses bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia dapat berhasil pulang ke tanah air dengan raihan satu medali emas, delapan perak dan lima perunggu. Ini jadi lompatan prestasi yang baik bagi atlet kita dalam ajang terbesar di dunia tersebut.

Kalau ditengok ke Paralimpiade sebelumnya, Indonesia dapat dua medali emas, tiga medali perak dan empat medali perunggu pada Paralimpaide Tokyo. Sementara pada Paralimpiade Rio, tim Indonesia enggak mendapatkan emas dan perak. Kontingen kita hanya mendapat satu perunggu. Tentu ini jadi prestasi yang baik mengingat lonjakan medali yang cukup tinggi dari timnas kita.

3. Lampaui target

Prestasi kontingen Indonesia pada ajang Paralimpiade tahun ini memang patut dibanggakan. Selain karena tim kita berhasil menjalani Paralimpiade dengan sangat baik, kontingen Indonesia juga berhasil melampaui target yang diberikan oleh Menteri Olahraga sebelum keberangkatan menuju Paris pada 16 Agustus lalu.

Indonesia saat itu, ditargetkan untuk mendapatkan satu emas, dua perak dan tiga perunggu. Nyatanya kontingen Indonesia berhasil menjawab target itu dengan melampauinya. Bahkan medali yang Indonesia dapatkan beberapa di ambil dari cabang olahraga yang mungkin enggak difavoritkan. Untuk Paralimpiade Los Angles 2028 mendatang, enggak menutup kemungkinan Indonesia bisa mendapat raihan yang lebih baik.

4. Mereka yang menangkan medali

Medali yang diperoleh oleh kontingen Indonesia tersebar dari berbagai macam cabang olahraga. Medali perunggu kita, disumbangkan oleh Muhamad Syafa dan Gischa Zayana dari cabang olahraga boccia. Sementara tiga medali perunggu lainnya disumbang dari  cabang olahraga bulutangkis yang diperoleh dari Fredy Setiawan, Dheva Anrimusti dan pasangan ganda campuran Subhan/Rina.

Sementara itu dari medali perak, Indonesia mendapat sumbangan dari Muhammad Bintang Herlangga dan trio  Muhammad Syafa/Felix Ardi Yudha/Gischa Zayana dari cabang olahraga boccia. Sementara itu nama Indonesia juga harum di cabor atletik ketika Saptoyogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani berhasil menjadi juara kedua dalam nomor lari 100 meter.  Sisa medali perak lainnya direngkuh dari cabang bulutangkis. Ialah Suryo Nugroho, Qonitah Ikhtiar Syakuroh Leani Ratri Oktila dan pasangan ganda campuran Khalimatus Sadiyah/Fredy Setiawan.

Nah untuk medali emas, Indonesia mendapatkanya dari cabang olahraga bulutangkis nomor ganda campuran. Ketika pasangan Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila berhasil keluar sebagai pemenang. Bagi Leani, ini bukan medali emas pertamanya, sebelumnya pada Paralimpiade Tokyo atlet berbakat yang satu ini juga menyabet dua emas untuk Indonesia.

5. Finis di peringkat 50

Meski mendapatkan raihan medali yang sangat banyak dan jauh melampaui ekspektasi serta target awal. Namun hal itu enggak membuat kontingen Indonesia  memiliki peringkat lebih baik dari Paralimpiade sebelumnya. Di Tokyo dengan dua emas, tiga perak dan empat perunggu. Indonesia bisa duduk pada posisi 43.

Raihan tertinggi peringkat Indonesia pada Paralimpiade adalah ketika ajang ini diselenggarakan di Toronto tahun 1976. Itu adalah kali pertama Indonesia ikut serta dalam Paralimpiade dan berhasil merengkuh dua medali emas, satu perak dan tiga perunggu sehingga menempatkan Indonesia pada posisi ke 26.

Tambahan 14 medali dari Paralimpade Paris 2024 membuat Indonesia sudah mengumpulkan 64 medali sepanjang keikutsertaanya dalam ajang ini. Dari 64 medali, Indonesia mendapatkan 41 perunggu, 19 perak dan 15 emas.

Olimpiade dan Paralimpiade Paris telah usai, berjarak empat tahun lagi akan ada Olimpiade dan Paralimpiade Los Angles. Menurutmu apakah prestasi Indonesia akan jauh lebih baik empat tahun mendatang?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.